Rabu, 10 Agustus 2011

SOKSI MINTA ABURIZAL BAKRIE BERSEDIA DICALONKAN JADI PRESIDEN

SOKSI MINTA ABURIZAL BAKRIE BERSEDIA DICALONKAN JADI PRESIDEN
SOKSI Capreskan Aburizal Bakrie

Sabtu, 21 Mei 2011 MEDAN (Suara Karya):

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), secara bulat mengusung Ketua Dewan Pembina SOKSI Aburizal Bakrie sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 mendatang. Hal ini disampaikan Ketua Depinas SOKSI Fatahillah Ramli saat membacakan sikap politik Rapimnas I SOKSI di sela acara bakti sosial SOKSI di Medan, Sumut, Jumat (20/5).

Dia mengatakan, berdasarkan pada keseluruhan sikap politik yang dihasilkan pada Rapimnas I SOKSI berharap agar rekruetmen kepemimpinan nasional kedepan memilih kepemimpinan yang dapat mewujudkan kesejahteraan rakyat.

Untuk itu, dalam pernyataan sikap SOKSI, atas nama keluarga besar SOKSI mengharapkan dan meminta kader terbaik SOKSI yang saat ini Ketua Dewan Pembina SOKSI sekaligus sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, berkenan dicalonkan sebagai presiden pada Pipres 2014. "Harapan ini, kita percayakan sepenuhnya pada mekanisme politik di Partai Golkar," kata Fatahillah.

Ketua Umum Depinas SOKSI Ade Komarudin mengatakan, pencalonan kader terbaik SOKSI dan juga kader terbaik DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie ini, merupakan hal penting. "Aburizal barie sebagai kader partai terbaik, sangat pantas di calonkan," katanya. Ia pun menginstruksikaan keputusan ini untuk disosialisasikan semua daerah melalui kader-kader SOKSI.

Meski demikian, hal yang sama juga dikatakan Ade bahwa keputusan pencalonan ini, nantinya akan diserahkan sepenuhnya kepada beliau sesuai dengan mekanisme partai yang sudah ditetapkan. "SOKSI sebagai Yang mendirikan Partai Golkar menyerahkan sepenuhnya urusan politik akan kepada DPP Partai Golkar," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa Rapimnas I SOKSI telah memutuskan revitalisasi total kepengurusan di pusat dan daerah untuk memenangkan Partai Golkar pada Pemilu 2014. Sementara di bidang kaderisasi, SOKSI juga akan melakukan pendidikan kader bangsa dengan mengusung Pancasila sebagai kurikulum dalam pengkaderan SOKSI. "Pancasila sebagai way of life harus dipegang secara murni dan konsekuen," katanya.

Terkait pendidikan kader bangsa juga akan masukan otobiografi Aburizal Bakrie sebagai bahan pendidikan di pusat dan daerah. Selain itu, ada pula beberapa pernyataan sikap SOKSI lainnya terkait dengan perjalanan reformasi yang telah membawa perubahan diberbagai sistem baik pemerintahan, ketatanagaraan, politik dan sosial ekonomi.

Beberapa pernyataan sikapnya yakni terkait dengan kemerosotan terhadap nilai-nilai Pancasila, SOKSI mengusulkan agar dilakukannya penguatan ideologi Pancasila melalui praktek kehidupan berbangsa dan bernegara yang harus di aktualisasikan melalui good will dan political will dari segenap pengambil keputusan di Negara Kesatuan Indonesia.

Selanjutnya, SOKSI juga menilai bahwa UU bidang politik yang berlaku sekarang sekarang belum mencerminkan format ideal bagi pembangunan politik bangsa. Untuk hal ini,SOKSI mengusulkan agar segera dilakukan penataan kembali sistem politik dan ketatanegaraan demi terwujudnya demokrasi yang berkualitas dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Salah satunya yakni melalui revisi UU bidang politik berdasarkan konstitusi dan permanen. (Rully)
sumber: suarakarya online >ras

http://www.soksi.or.id/204/agenda-kegiatan/pi-soksi-minta-aburizal-bakrie-bersedia-dicalonkan-jadi-presiden2.html

SOKSI: NEGARA HUKUM DALAM SEMANGAT UUD1945 SECARA INTRGRALISTIK BERWUJUD TIGA DIMENSI ; WELFARE STATE, ADMINISTRASI STATE, dan SOCIAL SERVICE STATE

SOKSI: NEGARA HUKUM DALAM SEMANGAT UUD1945 SECARA INTRGRALISTIK BERWUJUD TIGA DIMENSI ; WELFARE STATE, ADMINISTRASI STATE, dan SOCIAL SERVICE STATE

Graha Soksi, 23 July 2011.

1. Dari dimensi Hukum Materiil, merupakan WELFARE STATE dalam pengertian suatu negara berorientasi kepada kesejahteraan Rakyat.

2. Dari dimensi Hukum Formil merupakan ADMINISTRASI STATE dalam pengertian bahwa penyelenggaraan Administrasi kekuasaan negara berorientasi selalu pada Nation and Character Building, juga berorientasi pada pembangunan seluruh masyarakat Indonesia

3. Dari dimensi Hukum Fungsional, merupakan SOCIAL SERVICE STATE dalam pengertian suatu Negara yang berorientasi pada pengabdian.
Oleh karena itu, maka Pemerintahan harus berperan sebagai Tauladan, dengan pengertian bahwa Kekayaan bPemerintah Negara harus diarahkan sedemikian rupa, sehingga mampu;

a. Pamong Demokrasi yang wajib memberikan pengayoman dan perlindungan terhadap rakyat;

b. Pengemban Kesejahteraan Sosial yang senantiasa memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada Dinamika dan Kreatifitas rakyatnya dalam usaha membebaskan diri belenggu KEMISKINAN;

c. Abdi Rakyat yang harus senantiasa memberikan pelayanan kepada masyarakatnya

http://www.soksi.or.id/204/agenda-kegiatan/pi-negara-hukum-dalam-semangat-uud1945-secara-intrgralistik-berwujud-welfare-state-administrasi-s.html

SOKSI INGATKAN PANSUS BPJS TAK RUGIKAN RAKYAT

SOKSI INGATKAN PANSUS BPJS TAK RUGIKAN RAKYAT

Antara – Rab, 20 Jul 2011 Jakarta (ANTARA) -

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Ade Komarudin mengingatkan kesepakatan Pansus RUU Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dengan pemerintah soal perpanjangan pembahasan pada masa persidangan mendatang jangan sampai merugikan rakyat. "Kesepakatan perpanjangan waktu harus menjadi momentum mengakomodir semua kepentingan dan stakholder demi kesejahteraan rakyat Indonesia," Kata Ade Komarudin kepada wartawan di Gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu.

Menurut Ade Komarudin, dirinya menyayangkan pembahasan RUU BPJS yang hingga saat ini masih berlarut-larut. Padahal, tambahnya, keberadaan RUU BPJS ini sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia, karena mayoritas anggota SOKSI adalah para pekerja seperti buruh, petani, nelayanan demi masa depan dan kesejahteraan mereka.

"Karena itu, SOKSI menginstruksikan kader-kadernya untuk serius memperjuangkan RUU BPJS demi kepentingan rakyat dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian yang merupakan prinsip pelaksanaan program dan pengelolaan keuangan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan," kata Ade yang juga Sekretaris FPG DPR.

Kesimpulan rapat Pansus RUU BPJS pada, Senin (18/7) lalu telah melahirkan enam kesepakatan dan pembahasannya akan dilanjutkan pada masa persidangan mendatang setelah reses. Ketua Panja RUU BPJS Ferdiansyah menjelaskan, keenam butir kesepakatan Pansus BPJS dengan pemerintah antara lain menyangkut pelbagai hal, diantaranya soal prinsip dalam pembahasan bab ketentuan peralihan dan ketentuan penutup karena antara pemerintah dan DPR telah mengajukan rumusan usulan alternatif yang telah disepakati dalam Panja RUU BPJS pada 5 Juli lalu.

"Kesepakatan itu antara lain menyangkut tidak boleh ada PHK dan tidak boleh ada penghilangan hak-hak normatif dari karyawan dari keempat BUMN, tidak boleh merugikan peserta lama yang mengikuti program keempat BUMN, tidak boleh ada program terhadap peserta lama yang stagnan atau terhenti. Artinya, pelayanan terhadap peserta lama tidak boleh terhenti," katanya.

Selain itu, lanjutnya, satu peserta hanya membayar satu kali untuk setiap program serta harus ada kepastian dalam investasi keempat BUMN yang saat ini sedang berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. "Karena itu, FPG DPR dalam pembahasan RUU BPJS selalu berkomitmen bahwa penyelenggaraan jaminan sosial harus mampu dirasakan manfaatnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Sehingga, pembentukan UU BPJS nanti harus menggunakan prinsip-prinsip Sistim Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang menyentuh perlindungan sosial terhadap pekerja informal seperti buruh, kelompok pengusaha, pegawai mulai dari kelas atas hingga kelas rendah, TNI/Polri hingga pekerja asing yang membayar iuran," katanya.
Sumber:yahoo.news >ras

http://soksi.or.id/204/berita/pi-soksi-ingatkan-pansus-bpjs-tak-rugikan-rakyat.html

SOKSI SIAP BANTU PETANI BIG

SOKSI SIAP BANTU PETANI BIG

Sabtu, 23 Juli 2011 21:38 WIB

Dewan Pimpinan Daerah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depidar SOKSI) Kalbar di amanahi Kasus PT BIG karena adanya permasalahan hukum yang mesti diselesaikan yang perkaranya menimpa para petani.

Menurut Kamarudin Syam, persoalan ini bisa diselesaikan semenjak awal, jika tidak ada upaya penghalang-halangan terhadap lelang aset milik PT BIG. Saat ini, persoalan yang menyangkut nasib ribuan pekerja di perkebunan kelapa sawit ,yang di perkirakan kian runyam. "Sebagai pejabat politik, kita hanya bisa mendorong agar menteri-menteri terkait turut berperanserta menyelesaikan masalah ini, karena benturannya tetap di pusat," ujar anggota Komisi XI DPR-RI ini.

Selain itu Kamaruddin memandang, bisa saja persoalan BIG diselesaikan dengan pengambilalihan lahan oleh perusahaan milik BUMN. Persoalannya yang saat ini dengan hutang yang melilit pinggang pada perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut, apakah ada perusahaan milik BUMN yang bersedia melakukanya? Legislator daerah pemilihan Kalbar tersebut mengungkapkan bahwa mereka tetap akan melakukan upaya untuk membantu kesulitan yang dialami para petani.

Sementara SOKSI yang merupakan satu diantara ormas pendiri yang berada di payung Partai Golkar bersama Kosgoro dan MKGR ini adalah organisasi masyarakat juga memiliki lembaga bantuan hukum, Dan Depidar SOKSI Kalbar siap akan membantu para pekerja termasuk petani yang mengalami kesulitan hukum. "Kalau ada permasalahan, melalui (lembaga) ini, bisa kita bantu," kata Kamaruddin.

Legislator Partai Golkar menyatakan dirinya sangat optimis akan siap membangun kembali kepengurusan SOKSI, yang saat ini telah lama vakum, yang langkah selanjutnya dirinya membuat jaringan serta membesarkan dan tersebar di seluruh Kalbar.

Acara pelantikan pengurus Depidar SOKSI Kalbar Periode 2011 - 2016 berlangsung semarak di Ruang utama Gedung Zamrud dengan kehadiran massa dari berbagai penjuru Kota Pontianak.yang dihadiri juga Ketua DPD Partai Golkar Morkes Effendi beserta para pengurus DPD Partai Golkar Kalbar.

Dalam kesempatan itu Morkes juga mengamanahkan kepada Depidar SOKSI Kalbar agar turut berperan dalam menolong kesulitan yang masih dialami para petani perkebunan kelapa sawit di lahan milik PT Benua Indah Group (BIG). , di Gedung Zamrud Khatulistiwa Pontianak, 15 Juli lalu. "Saya minta agar SOKSI berperan untuk menolong para petani BIG, mereka sudah dua tahun tak digaji (dibayar, Red). Jangan sampai mereka mengadu ke sana, mengadu ke sini, karena tidak ada yang peduli.

Tolonglah karena mereka sangat sengsara dan diperlakukan sangat jalim," ungkap mantan Bupati Ketapang. Lalu Morkes juga memaparkan kesengsaraan ribuan masyarakat petani perkebunan kelapa sawit yang bekerja di perkebunan milik PT BIG, yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Ketapang tersebut. Dia tak menampik ada semacam tembok besar yang menghadang, sehingga menjadikan persoalan petani di kawasan tersebut terombang-ambing bagai tak berkesudahan.
Sumber tribun Pontianak >ras

http://soksi.or.id/204/berita/pi-soksi-siap-bantu-petani-big.html

SOKSI MENDESAK AGAR PT. KRAKATAU STEEL SEGERA MENYELESAIKAN TUNTUTAN SERIKAT BURUH KRAKATAU STEEL

SOKSI MENDESAK AGAR PT. KRAKATAU STEEL SEGERA MENYELESAIKAN TUNTUTAN SERIKAT BURUH KRAKATAU STEEL

Graha Soksi, 27-07-2011

“Aksi mogok kerja yang dilakukan buruh outsorcing yang tergabung dalam SBKS (serikat buruh Krakatau steel) tersebut dapat membuat terganggunya produksi, mogok kerja akan berdampak besar terhadap produksi PT. KS tersebut, ujar Ade Komaruddin Ketua Umum Depinas SOKSI tentang aksi mogok para buruh yang bekerja pada PT. Krakatau Steel ”.

“Aksi mogok buruh adalah hak yang dijamin oleh Undang-Undang, tapi mogok kerja sebenarnya dapat dihindari bila pihak Management perusahaan secara terbuka berdialog dengan para pekerja/buruh, untuk menjelaskan kenapa pihak perusahaan sampai saat ini belum mampu menyelesaikan tuntutan pesangon”, ujar Ade Komarudin, yang juga Ketua DPP Partai GOLKAR.

Untuk itu, Ade Komaruddin, Mendesak agar Pt. Krakatau Steel segera menyelesaikan tuntutan Serikat Buruh Krakatau Steel dan pihak perusahaan juga wajib melaksanakan hak-hak pekerja/buruh sebagaimana telah diatur dalam undang-undang Ketenagakerjaan. Jangan posisikan para buruh pada posisi yang terpinggirkan.

SOKSI yang lahir dari pergerakan kaum buruh akan terus berjuang bersama dengan pekerja/buruh untuk terus meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
“dan untuk kedepan, lanjut Ade Komaruddin, seharusnya perusahaan sebesar PT. Krakatau Steel yang mempunyai bidang usaha produksi tetap/pasti harus menghindari mempekerjakan pekerja/buruh dengan status outsourcing”.
>27.07.11>ras

http://soksi.or.id/204/berita/pi-soksi-mendesak-agar-pt.-krakatau-steel-segera-menyelesaikan-tuntutan-serikat-buruh-krakatau-steel.html

KELAS MENENGAH INDONESIA NAIK 7 JUTA SETAHUN

KELAS MENENGAH INDONESIA NAIK 7 JUTA SETAHUN
KELAS MENENGAH INI MENDORONG KONSUMSI DAN MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI.

Kamis, 16 Juni 2011, 07:00 WIB
VIVAnews- Bank Dunia menilai pertumbuhan kelas menengah di Indonesia sangat cepat. Setiap tahun kelas menengah tumbuh 7 juta.
"Dibanding negara sepadannya, pertumbuhan kelas menengah di Indonesia tergolong sangat cepat" ujar Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia, Stefen Koeberle menjawab pertanyaan VIVAnews.

Manager Emerging Global Trends Development Prospect Group Bank Dunia Mansoor Dailami menambahkan bahwa peningkatan kelas menengah seperti yang terjadi di Indonesia juga dialami negara berkembang lainnya. Pertumbuhan itu menyebabkan melonjaknya konsumsi. "Hal ini mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Mansoor.

Berdasarkan data Bank Dunia, pada 2003 jumlah kelas menengah di Indonesia hanya 37,7 persen dari populasi, namun pada 2010 kelas menengah Indonesia mencapai 134 juta jiwa atau 56,5 persen.

Menurut studi Bank Dunia, kalangan kelas menangah ini terbagi empat kelas. Pertama kelas menengah dengan pendapatan US$2-US$4 atau Rp1-1,5juta per bulan (38,5 persen). Kedua, kelas menengah dengan pendapatan US$4-6 atau Rp1,5 -2,6 juta perkapita perbulan (11,7 persen).
Ketiga kelas menengah dengan pendapatan US$6-US$10 atau Rp2,6-5,2 juta perbulan (5 persen) serta golongan menengah berpendapatan US$10-US$20 atau Rp5,2-6 juta perbulan (1,3 persen).

Sementara Chief Economist Bank Danamon Anton Gunawan mengatakan kelas menengah Indonesia saat ini memang mendorong naiknya konsumsi. Namun kedepannya, akan menjadi sumber pembiayaan pembangunan melalui pasar keuangan seiring meningkatnya pendapatan. Sektor keuangan sangat terkait dengan peningkatan kelas menengah.]
"Nantinya kelas menengah ini makin perlu asuransi, dan lain sebagainya. Ini adalah basis jangka panjang investor untuk pasar keuangan yang berguna membiayai pembangunan" kata Anton.

Disisi lain, jumlah kelas menengah juga akan meningkatkan kualitas demokrasi bagi Indonesia. Salah satu problem demokrasi adalah pemilih yang tidak melek politik, tidak mengikuti berita politik dan hanya mendukung satu orang yang diamati. Hal tersebut diungkapkan Manager Director Paramadian Public Policy Institute, Wijayanto.

"Jadi middle income yang lebih baik akan menghasilkan makin banyak pemilih melek politik dan kualitas kualitas demokrasi semakin baik," kata Wijayanto.
• VIVAnews

Sumber:vivanews >ras

http://soksi.or.id/204/v-i-s-i/ekonomi/pi-kelas-menengah-indonesia-naik-7-juta-setahun.html

EKONOMI TUMBUH BUKAN JAMINAN BEBAS KEMISKINAN

EKONOMI TUMBUH BUKAN JAMINAN BEBAS KEMISKINAN
PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAIKNYA TIDAK MENJADI PATOKAN MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN PENDUDUK.

Kamis, 16 Juni 2011,

VIVAnews - Pertumbuhan ekonomi sebaiknya tidak menjadi patokan atas meningkatnya kesejahteraan penduduk Indonesia. Saat ini, pemerintah seperti sedang mengalami ilusi pertumbuhan.

"Seolah-olah pertumbuhan itu solusi. Kalau ada pertumbuhan, lalu akan menyediakan lapangan kerja atau mengurangi kemiskinan. Padahal, itu tidak ada jaminan sama sekali," ujar ekonom Universitas Gadjah Mada, Revrisond Baswir saat ditemui usai acara seminar di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis 16 Juni 2011.

Pertumbuhan, menurut Revrisond, jangan melihat dari angka saja, namun juga kualitas pertumbuhan itu sendiri. Kualitas yang dimaksud ialah pertumbuhan perekonomian kerakyatan seperti sektor pertanian, pedesaan, dan industri kecil. "Mungkin pertumbuhan tidak terlalu tinggi, tapi lebih inklusif," ujarnya.

Pertumbuhan pada perekonomian kerakyatan, tambah dia, tidak memerlukan dana sebesar seperti pada pertumbuhan infrastruktur, sehingga pemerintah tidak memerlukan investasi pihak asing karena perbankan nasional masih bisa membiayai.
"Secara finansial pemerintah tidak memiliki dana untuk pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Buktinya, dia menjelaskan, belanja modal saat ini dianggarkan hanya sekitar enam persen. Karena, saat ini pemerintah masih terjebak pada kewajiban membayar utang dan bunga yang cukup besar yang mencapai sekitar 24 persen. Sementara itu, belanja modal hanya 25 persen bunga utang.

Lebih lanjut, Revrisond mengkhawatirkan pengaruh kekuatan kapital dari rezim yang berkuasa sudah terlampau besar, sehingga agenda pembangunan yang ada membuktikan kalau pemerintah didikte. "Kalau pemerintah sudah dikendalikan kepentingan kapital, tidak ada yang bisa diharapkan," ujarnya. (art)
• VIVAnews

Sumber:vivanews>ras

http://soksi.or.id/204/v-i-s-i/ekonomi/pi-ekonomi-tumbuh-bukan-jaminan-bebas-kemiskinan-pertumbuhan-ekonomi-sebaiknya-tidak-menjadi-patokan-me.html

2. Ideologi dan Politik

2. Ideologi dan Politik

IDEOLOGI & POLITIK

Selasa, 17 Agustus 2010, 21:17 WIB

REVITALISASI PANCASILA
SARASEHAN REVITALISASI PANCASILA DIGELAR

Jodhi Yudono | Sabtu, 23 Juli 2011 | 11:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com--Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Ade Komarudin menyatakan, SOKSI akan menyelenggarakan saresehan nasional antar generasi guna membahas berbagai persoalan bangsa.

"Termasuk revitalisasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sarasehan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila ini, sesuai perintah pendiri SOKSI yang meminta agar organisasi ini melakukan konsolidasi internal maupun eksternal," kata Ketua Umum Depinas SOKSI Ade Komarudin dalam diskusi Mencari Solusi Krisis Kepemimpinan Nasional di Jakarta, Jumat.

Sejarah, ujarnya, mencatat bahwa SOKSI lahir dari ibu kandungnya Angkatan Darat yang bertujuan mengganyang PKI yang merongrong Pancasila dan NKRI. Menurut Ade komarudin, saat ini di kalangan generasi muda Pancasila sudah ditinggalkan bahkan seluruh elemen bangsa dalam kehidupan sehari-hari dalam berbangsa dan bernegara.

"Untuk itu, SOKSI bangkit kembali untuk menyelamatkan generasi muda sebagai pemimpin masa depan bangsa," katanya. Ade menjelaskan, sejumlah tokoh nasional, para purnawirawan TNI, keluarga besar SOKSI dan lintas generasi akan dihadirkan dalam sarasehan tersebut untuk membahas kembali nilai-nilai Pancasila yang sudah ditinggalkan.

"SOKSI akan melakukan konsolidasi untuk berperan aktif membantu pemerintah menyelesaikan berbagai persoalan bangsa, terjadi politik intrik yang tidak sehat dan saling menyandera," katanya.

Garda Terdepan

Pendiri SOKSI Prof DR Suhardiman menyatakan prihatin terhadap krisis bangsa yang saling menyandera yang tidak menguntungkan. "Untuk itu, SOKSI harus berperan dan terlibat aktif membantu pemerintah menyelesaikan persoalan bangsa.

Paling tidak, SOKSI harus menjadi garda terdepan bagi masyarakat, melakukan karya nyata dan memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara," ujarnya.

Menurut Suhardiman, dalam menghadapi krisis multidimensi sekarang ini, kebijakan ekonomi harus tetap berpegang pada jalur konstitusi dan tidak terjebak menjadi negara kapitalis.

"Krisis paangan dan minyak dunia yang terjadi di beberapa negara yang membawa kebangkrutan ekonomi harus tetap diantisipasi agar Indonesia tidak mengalami nasib yang sama. Jika krisis pangan ini tidak diatasi segera, bukan tidak mungkin akan menjadi persoalan bangsa," katanya.
Sumber kompas.com >ras

http://soksi.or.id/204/v-i-s-i/ideologi-politik/pi-revitalisasi-pancasila.html
V. VISI

. Transformasi dan rEformasi Politik
TRANSFORMASI DAN REFORMASI
Selasa, 17 Agustus 2010, 21:16 WIB

http://www.soksi.or.id/204/v-i-s-i/pi-transformasi-dan-reformasi.html

PAGELARAN SENI DAERAH ADU DODOMBAAN GARUT
PAGELARAN SENI DAERAH ADU DODOMBAAN GARUT
Sabtu, 18 Juni 2011 16:31 WIB | 812 Views
Garut (ANTARA News) - Perusahaan produk susu kedelai MDL 525 menggelar kesenian daerah "adu dodombaan" khas Kabupaten Garut, Jawa Barat, di lapangan pabrik pendistribusian produk kawasan Haur Panggung, Garut Kota, Sabtu.

Humas perusahaan MDL 525 sekaligus panitia penyelenggara acara Ahmad Solihin mengatakan gelar seni tradisional itu sebagai upaya melestarikan kesenian daerah.

Pageralan seni adu dodombaan dari group seni Raja Dogar Garut itu, kata Ahmad sengaja diundang khusus untuk memberikan hiburan kepada masyarakat Garut.

"Kegiatan seni ini untuk menghibur masyarakat Garut, terutama anak-anak yang akan dikhitan gratis besok (Minggu, 19/6)," kata Ahmad.

Seni adu dodombaan terbuat dari bahan kain dan kayu berbentuk boneka domba hampir mirip dengan ukuran domba aslinya itu diisi dua orang untuk satu dodombaan.

Pagelaran seni adu dodombaan itu ditampilkan saling adu layaknya seperti adu domba aslinya lengkap dengan wasit serta para pemilik dodombaan yang bersorak gembira ketika dua dodombaan tersebut saling adu.

"Ya kita berharap dengan digelarnya seni ini bisa memberikan hiburan keceriaan bagi masyarakat Garut, agar dapat terus mencintai seni tradisi kita," kata Ahmad.

Pertunjukan seni adu dodombaan tersebut diiringi dengan seni musik tradisional dan tarian selama berlangsungnya adu dodombaan dihadapan masyarakat penonton.

Seni adu dodombaan tersebut berakhir ketika salah satu dodombaan terjatuh dan dinyatakan kalah. Selanjutnya dodombaan dan anggota kelompok seni Raja Dogar menari pencak silat bersama dodombaan.

Selain memberikan hiburan kesenian kepada masyarakat, kata Ahmad kegiatan yang sepenuhnya diselenggarakan MDL 525 juga menyelenggaraan bakti sosial khitanan massal untuk 100 anak warga Garut.

"Kegiatan seperti ini yang ke empat kalinya dilakukan MDL 525 setiap tahun, dalam rangka memperingati isra mi'raj Nabi Muhammad SAW," jelas Ahmad.

(U.KR-FPM/B/Y003/Y003) (ANTARA) sumber:antaranews >ras

http://www.soksi.or.id/204/v-i-s-i/transformasi-dan-reformasi/pi-pagelaran-seni-daerah-adu-dodombaan-garut.html
8. GKJI ( Gerakan Karya Justitia Indonesia )
9. Gerakan Karya Justitia Indonesia
10. Jum'at, 13 Agustus 2010, 14:34 WIB

G K J I Pembaruan Bangsa

Ketua Umum : Salikin
Sekjen : Andi Hakim
Alamat : Jl. KS. Tubun No. 134 Jakarta Pusat

http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/konsentrasi-soksi/pi-gerakan-karya-justitia-indonesia.html
8. GKJI ( Gerakan Karya Justitia Indonesia )
9. Gerakan Karya Justitia Indonesia
10. Jum'at, 13 Agustus 2010, 14:34 WIB

G K J I Pembaruan Bangsa
Ketua Umum : Salikin
Sekjen : Andi Hakim

Alamat : Jl. KS. Tubun No. 134 Jakarta Pusat
http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/konsentrasi-soksi/pi-gerakan-karya-justitia-indonesia.html

KONSENTRASI

KONSENTRASI

• Konsentrasi adalah organsasi yang dibentuk oleh SOKSI sebagai alat perjuangan, dan pelaksana soksi pada bidang karya tertentu.

• Konsentrasi sebagai organisasi dibentuk untuk memenuhi kebutuhan strategis soksi dalam rangka memperkuat basis anggota SOKSI di berbagai lapisan masyarakat.
SOKSI mempunyai konsentrasi sebagai berikut.

1. Wira Karya Indonesia

http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/konsentrasi-soksi/pi-wira-karya-indonesia.html

6. LP2ER ( Lembaga Pembinaan dan Pemberdayaan Ekonomi )

6. LP2ER ( Lembaga Pembinaan dan Pemberdayaan Ekonomi )

Lembaga Pembinaan dan Pemberdayaan Ekonomi

GRAHA SOKSI
Jln. Raya Pasar Minggu No. 36 BC Kalibata - Jakarta Selatan
Telp. (021) 79199019, Fax (021) 79199432
email : depinas.soksi@gmail.com


http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/lembaga-soksi/pi-lembaga-pembinaan-dan-pemberdayaan-ekonomi.html

1. FK2B ( Forum Komunikasi Kader Bangsa )

1. FK2B ( Forum Komunikasi Kader Bangsa )

Forum Komunikasi Kader Bangsa

GRAHA SOKSI
Jln. Raya Pasar Minggu No. 36 BC Kalibata - Jakarta Selatan
Telp. (021) 79199019, Fax (021) 79199432
email : depinas.soksi@gmail.com
Alumni Kader Bangsa
Ketua Umum : Yoseano Waas (alm)
Sekjen : Voltak Somamora
Alamat : Jl. Pulomas 1F/IV Vila Sari Mas Jakarta Timur


http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/lembaga-soksi/pi-forum-komunikasi-kader-bangsa.html
3. LEPSSWARI ( Lembaga Pengabdian dan Pembinaan Spiritual )

Lembaga Pengabdian dan Pembinaan Spiritual

GRAHA SOKSI
Jln. Raya Pasar Minggu No. 36 BC Kalibata - Jakarta Selatan
Telp. (021) 79199019, Fax (021) 79199432
email : depinas.soksi@gmail.com


Ketua Umum : ML. Kaligis
Sekretaris Jenderal : Petrus Subagyo

http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/lembaga-soksi/pi-lembaga-pengabdian-dan-pembinaan-spiritual.html

3. LEPSSWARI ( Lembaga Pengabdian dan Pembinaan Spiritual )

3. LEPSSWARI ( Lembaga Pengabdian dan Pembinaan Spiritual )
Lembaga Pengabdian dan Pembinaan Spiritual

GRAHA SOKSI
Jln. Raya Pasar Minggu No. 36 BC Kalibata - Jakarta Selatan
Telp. (021) 79199019, Fax (021) 79199432
email : depinas.soksi@gmail.com


Ketua Umum : ML. Kaligis
Sekretaris Jenderal : Petrus Subagyo

http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/lembaga-soksi/pi-lembaga-pengabdian-dan-pembinaan-spiritual.html

1. G E C S I ( Gerakan Cendekiawan Swadiri Indonesia )

1. G E C S I ( Gerakan Cendekiawan Swadiri Indonesia )

Gerakan Cendekiawan Swadiri Indonesia

GRAHA SOKSI
Jln. Raya Pasar Minggu No. 36 BC Kalibata - Jakarta Selatan
Telp. (021) 79199019, Fax (021) 79199432
email : depinas.soksi@gmail.com

Ketua Umum : Lili Asdjuiredja
Sekretaris Jenderal : Jhon Manape

http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/lembaga-soksi/pi-gerakan-cendekiawan-swadiri-indonesia.html
IV. UNSUR ORGANISASI

1. Konsentrasi dan Lembaga SOKSI
Konsentrasi & Lembaga SOKSI

Lembaga
• Lembaga adalah alat kelengkapan organisasi SOKSI, sebagai sarana penunjang pelaksana Program Organisasi SOKSI.
• Lembaga-lembaga hanya dapat dibentuk oleh Depinas SOKSI, pembentukan lembaga-lembaga di tingkat Depicab, dan atau Depicab ditetapkan dalam Peraturan Organisasi.
• Komposisi, dan personalia lembaga, diangkat, dan diberhentikan oleh Depinas SOKSI
• Lembaga-lembaga yang dibentuk dapat memiliki struktur, dan wewenang untuk mengelola, dan melaksanakan fungsinya sesuai bidang strategisnya.
• Lembaga bertanggung-jawab kepada Depinas SOKSI.

SOKSI mempunyai lembaga sebagai berikut.
1. LBH TRISULA ( Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Trisula )

Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Trisula


Sekretariat : Jl. Mampang Prapatan Raya No. 106
Jakarta Selatan
Ketua Umum :
Sekretaris Jenderal :

http://www.soksi.or.id/204/unsur-organisasi/konsentrasi-lembaga-soksi/lembaga-soksi/pi-lkbh-trisula.html

4. Majelis Sesepuh

4. Majelis Sesepuh

Majelis Sesepuh
KOMPOSISI DAN PERSONALIA
MAJELIS SESEPUH
SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA
MASA BHAKTI TAHUN 2010 – 2015

K e t u a : PROF. DR. SUHARDIMAN, SE
Sekretaris : RAZIAN AGUS TONIMAN, SS
Wakil Sekretaris : Drs. YAKOB PURWANTO
Anggota-anggota : SRI SULTAN HAMENGKUBUWONO X
DR. FRITZ EMAN, PhD
DRA. AMBAR YUNARTI
IR. NIKENTARI MUSDIONO
DRA. HJ. DIDIK HADIDJAH HASAN
PROF. ISHAK PULUKADANG
JHON DP SIMAMORA
IR. NANANG S. SUTADJI
YUSTINA SRIKADARNINGSIH
ABBAS SAHIB, SE
DRS.OKE F. SUFIT
DRS. FX. SUDARMADJI
DRS. JIMMY JAMBAK
DRS. JOHANES TETELEPTA
DRS. H. MAHFUD ZAELANI, MBA
DRS. MARKUM SINGODIMEDJO
DRS. EDWARD HUTABARAT
NORMAN SOPHAN, SE
DRS. HOTMAN HUTABARAT
SETIWAN SEBAYANG, SE. SH
DRS. OTTO TALAHATU
PRANYOTO MUDJASWARI
THAMRIN NASUTION

Jakarta, 31 Mei 2010

ttd ttd
PROF. DR. SUHARDIMAN, SE DRS. ADE KOMARUDDIN, MH
Pendiri Ketua Umum

ttd ttd
Indra Alamsyah Ali Hasan
(Ketua Depidar II SOKSI Sumut) (Ketua Depidar IX SOKSI Jabar)

ttd ttd
Otje Rau Iwan Harsono
(a.n. Ketua Depidar XII SOKSI Jatim) (Ketua Depidar XXII SOKSI NTB)

ttd ttd
Abd. Rahman Azis Ferry Juan
(Ketua Depidar XVIII SOKSI Sulteng) (Ketua Umum Baladhika Karya/Konsentrasi)

http://soksi.or.id/204/struktur-organisasi/pi-majelis-sesepuh.html

3. Dewan Pakar

3. Dewan Pakar

Dewan Pakar
KOMPOSISI PERSONALIA DEWAN PAKAR SOKSI
MASA BHAKTI TAHUN 2010 – 2015


K e t u a : Prof. Dr. Ir. Soleh Solahuddin
Wakil Ketua : Prof. Dr. Dr. Reny Akbar Hawadi
Wakil Ketua : Prof. Dr. H. Bomer Psaribu, SH, SE
Sekretaris : Dr. Ansori Sinungan, SH., LL.M
Wakil Sekretaris : Ir. Putut Daryadi, M.Si
Wakil Sekretaris : Teuku Syahrial Ansari, SH., MH

Anggota-anggota : Prof. Dr. Ir. Alex Retraubun
Drs. H. Yayat Priyatna
Ir. Danny Soedarsono
dr. Adolf. Siburian
Ichsanuddin Noorsy, SH
Prof. Daniel Khumarga, SH. MH
Drs. Doli D. Siregar, M.Si
AA. Oka Mahendra, SH, MH
Drs. Jimmy Budi Hariyanto, SH, MBA
Ir. Budi Nasution
Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat
Ir. Tadjuddin Noor said
M. Rusdi Taher, SH
Dr. Ritola Tasmaya, MPD
Prof. Dr. Ir. I. Made Prutrawan
Rae Sita Supit, MA
Drs. Mangaradja P. Hutauruk, M.Si
Drs. Tubagus Haryono, SE,.MM
Dra. Effie Rusfian, M.Si
Ir. Moh. Harry Jaya Pahlawan
Drs. Leo Thomasoa
Drs. Kamaruddin Syam
Drs. Baharuddin Aritonang
Drs. H. Muzayyin Mahbub, M.Si
Jack M. Napitupulu
Malkan Amin
Ir. Casper Edo Sitta
Y.R. Dandono, M.SI
Drs. Darsono, M.Si
Admiral Faizal, SH,.M.Si
Drs. Madiri Thamrin Sianipar
Dip. Ing. Julius Hassan
Dr. Hj. Sylviana Murni, M.Si
Dr. Umar Juoro
Drs. T. Nurlip
Dr. Murmahadi
Hassan Bisri, SE
Elvin G. Masasya, MBA
Prof. Dr. Irawadi Jamaran
Prof. Dr. Burhan D. Magenda
Prof. Dr. Ir. Gimbal Doloksaribu
Dr. Ir. Suhatmansyah, M.Sc
Drs. Jusuf Pehulisa Sitepu

Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada Tanggal : 31 Mei 2010


ttd ttd
PROF. DR. SUHARDIMAN, SE DRS. ADE KOMARUDDIN,MH
Pendiri Ketua Umum

ttd ttd
Indra Alamsyah Ali Hasan
(Ketua Depidar II SOKSI Sumut) (Ketua Depidar IX SOKSI Jabar)

ttd ttd
Otje Rau Iwan Harsono
(a.n. Ketua Depidar XII SOKSI Jatim) (Ketua Depidar XXII SOKSI NTB)

ttd ttd
Abd. Rahman Azis Ferry Juan
(Ketua Depidar XVIII SOKSI Sulteng) (Ketua Umum Baladhika Karya/Konsentrasi)

http://www.soksi.or.id/204/struktur-organisasi/pi-dewan-pakar.html

DEPIDAR V SOKSI JAMBI

DEPIDAR V SOKSI JAMBI

Surat Keputusan Depinas SOKSI
Nomor : 087.16/Depinas Soksi/III/2011
Tanggal 5 April 2011


KOMPOSISI DAN PERSONALIA
DEPIDAR V SOKSI PROVINSI JAMBI
MASA BHAKTI 2011-2016

A. Dewan Penasehat:
1. H. Zoerman Manap
2. H. Mardinal, SE
3. Ir. BH. Tampubolon
4. Drs. Mailudin, ADN
5. Drs. H. Asmani Samsuri
B. Depidar V SOKSI Provinsi Jambi :
Ketua : Drs. H. Arifin Manap, MM
Wakil Ketua I : Prof. Drs. Fauzi Bafadhol, MA
Wakil Ketua II : H. Syahroni, AR., SE
Wakil Ketua III : Drs. H. Husni Kasim
Wakil Ketua IV : Ir. Ahmadi Aris
Wakil Ketua V : Said Abdullah Kasim, SH., MH
Wakil Ketua VI : Hj. Maimaznah, SE

Sekretaris : Rully M. Manurung
Wakil Sekretaris I : Nasrun Lehen, SH., MTP
Wakil Sekretaris II : H. Robinson
Wakil Sekretaris III : H.A. Mirza, B.Sc., SPd
Wakil Sekretaris IV : Efendi Lubis, SH
Wakil Sekretaris V : Fadli Holidi
Wakil Sekretaris VI : RTS. Yusfa Nita

Bendahara : Syarpudin
Wakil Bendahara I : Kartanegara
Wakil Bendahara II : M. Thamrin
Wakil Bendahara III : Parmono
Biro-Biro:
I. Biro Organisasi, Kaderisasi & Keanggotaan
Ketua : Drs. Jhon Eka Powa, SE
Sekretaris : Krietian, SPd
II. Biro Pendidikan, Seni Budaya & Pariwisata
Ketua : Drs. H. Warasdi, BSc., MPd
Sekretaris : Dedi Asikin
III. Biro Ekonomi, Keuangan, Industri & Perdagangan, Wirausaha,
Koperasi & UKM
Ketua : Zainuddin, BZ
Sekretaris : Rosidah Azis
IV Biro Ketenagakerjaan
Ketua : Wijaya Saleh
Sekretaris : Ali Husni, S.IP
V. Biro Energi & Sumber Daya Mineral
Ketua : Ir. Hairuddin Fikri
Sekretaris : Helyuzar, BE
VI. Biro Sistem Informasi, Infrastruktur Perumahan Rakyat
Ketua : Ir. Masrizal, MM
Sekretaris : Muasri Roni
VII. Biro Pertanian, Perkebunan & Kelautan
Ketua : Rahma Dhani
Sekretaris : Irwansyah
VIII. Biro Hukum & HAM
Ketua : Liphan Pasaribu, SH
Sekretaris : Akurdianto, SH
IX. Biro Cendekiawan
Ketua : Drs. Afrizal, MPd
Sekretaris : Baso Patolay, SPt., MP
X. Biro Pemuda, Olahraga, Pelajar & Mahasiswa
Ketua : Ahmadi Danier, SH
Sekretaris : Jhon K.

XI. Biro Pemberdayaan Perempuan
Ketua : Hj. Nuaraini Mugni
Sekretaris : Hj. B. Lusiana
XII. Biro Pengabdian Masyarakat
Ketua : Rita Erlina, SE
Sekretaris : Mursalim Mahmud


Jakarta, 5 Juli 2011

Dewan Pimpinan Nasional
S O K S I


Drs. H. Ade Komarudin, M.H. Hakim Kamaruddin, S.H
Ketua Umum Plt. Sekretaris Jenderal

http://soksi.or.id/204/struktur-organisasi/dewan-pimpinan-daerah/pi-depidar-v-soksi-jambi.html

3. Dewan Pimpinan Daerah

3. Dewan Pimpinan Daerah

DEPIDAR II SOKSI SUMATERA UTARA

Lampiran : Surat Keputusan Depinas SOKSI
Nomor : Kep. 238.16/Depinas Soksi/VII/2011
Tanggal : 7 Juli 2011


KOMPOSISI DAN PERSONALIA
DEWAN PENASEHAT DAN DEWAN PIMPINAN DAERAH II
SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA
PROVINSI SUMATERA UTARA MASA BHAKTI 2010 - 2015

I. DEWAN PENASEHAT

Ketua : H Syamsul Arifin, S.H.
Wakil-Wakil Ketua : H.M. Syahrul Pasaribu
: Ir. H.T. Erry Nuraidi, MBA
: J.A. Fernandus
: Drs. Yusuf Pehulisa Sitepu, MM
: Drs. H. Amri Tambunan
: Ir. H. Amri Siregar
: Drs. H. Taufan Gama. S.MAP
: Ir. Dahlan Harahap
: Ir. Batara Muda Nasution
: Hj. Taty Habib Nasution
: Drs. H. Imal Raya Harahap
: H. Ramal Manurung
: Ir. B. Rickson Simarmata, MSEE
: Dr. Rizal Sani
: Dr. Robert Valentino, T,SPd
: Nazaruddin Sihombing
: Tumpal Tobing

Sekretaris : Yan Suryadarma, BSc
Wakil – Wakil Sekretaris : Doddy Tahir, SE.Ak.
: Drs. Willer Pasaribu
: Drs. Azhar Karim Lubis
: Ir. H. Soekirman
: HMY. Basrun
: Dr. H. Djamaluddin Sambas, BHA
: Drs. H. Hasnan Said Nasution, BA
: Ramly Lubis, SH, M.Hum
: Drs. Rahmat P.K.
: H. Mochtar Aritonang
: Jaisar Marpaung

II. ANGGOTA-ANGGOTA PENASEHAT
1. Prof. Dr. Harlem Marpaung 12. Ir. T. Adil Yusan
2. Drs. Panusuan Pasaribu 13. Drs. Pangihutan Siagian
3. Ir. I Budiman SiringoRingo 14. Alex Brahmana
4. Horas Sitompul. SE 15. Berani Purba
5. Tambak Karo Karo 16. H. Subandi, SH,Mkn
6. M. Sutirman Effendy 17. Embang Swagio Guntang
7. Marajodi Siahaan, SE, M.Hum 18. Raden Muhammad Suyudi,
8. Ir. Job Rohmat Purba 19. M. Pardede
9. Gustin Danil 20. Drs. Yusuf Sihombing
10. Ir.H. Syarifullah Harahap, Msi 21. Rosita Siburian
11. Hj. Apriani Hakim, Nst, SE

III. DEWAN PIMPINAN DAERAH
Ketua : Indra Alamsyah
1. Ketua bid Organisasi & Keanggotaan : Drs. M. Sofyan Yoga, MAP
2. Ketua bid Kaderisasi, Ideoligi dan Politik: Rolel Harahap
3. Ketua bidang Hub Antar Lembaga & kerjasama ormas, LSM : H. Sodrul Fuad, S,Ip., MM
4. Ketua bid Cendekiawan dan Litbang : James Siregar
5. Ketua bid Komunikasi & Sistem Infomasi : Ferdinand Tarigan, SH.CN
6. Ketua bid Peranan Wanita, Kesetaraan Gender & Perl. Anak : Hj. Evi Diana Sitorus
7. Ketua bid Hukum dan HAM : D. Alexander Hasibuan, SH
8. Ketua bid Ketenagakejaan : H. Solahuddin Nasution, SE
9. Ketua bid Tani & Nelayan., Kelautan & Perikanan : Sudirman Halawa, SH.
10. Ketua bid Pendidikan : Ir. Lisbet Sinaga
11. Ketua bid Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya : Abdul Rafar
12. Ketua bid Ekonomi & Keuangan : Ir. Hotman P. Samosir
13. Ketua bid Energi dan SDM : AS.Imran K. Daulay. SH
14. Ketua bid Sis.Infra & Perumahan Rakyat : Johanes Brahmana, BBA
15. Ketua bid Pemerintahan dan Otda : Drs. H. Ali Syafri, MAP
16. Ketua bid Pertahanan dan Kemananan : Sahat Parulian Simbolon
17. Ketua bid Hubungan International : Prana Jaya, SE
18. Ketua bid Kependudukan dan Kesehatan: : Slamet SR, S.Sos
19. Ketua bid Pengembangan Masyarakat & Lingkungan Hidup : dr. Imanda Jasmnine Siregar
20. Ketua bid Pengabdian Masyarakat : Ilhamsyah
21. Ketua bid Pemberantasan Pencegahan Penyalahgunaan &
Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) : Irsya saleh, SE
22. Ketua bid Koperasi & UKM : Ahmad F. Hutasuhut, M.Si
23. Ketua bid Kerohanian . : Drs. HA. Nawi Siregar
Sekretaris : Indrayani Nasution, S.H.
1. Wasek bid Organisasi & Keanggotaan : H. Hasanuddin Nano, SE
2. Wasek bid Kaderisasi, Ideoligi dan Politik : Bazisokhi Bu’ulolo
3. Wasek bid Hub Antar Lembaga & kerjasama ormas, LSM : Ir. Ahmad Taufik Siregar
4. Wasek bid Cendekiawan dan Litbang : Ir. Andi Atmoko Panggabean
5. Wasek bid Komunikasi & Sistem Infomasi : Setia Pandia, SH
6. Wasek bid Peranan Wanita, Kesetaraan Gender & Perl. Anak: Siti Zaitun, SH
7. Wasek bid Hukum dan HAM : Arosokhi Waruuw, SH.MH
8. Wasek bid Ketenagakejaan : Ir. Benny Bangun
9. Wasek bid Tani, Nelayan., Kelautan, Perikanan & Kalautan: Herbert Sibuea, SE
10. Wasek bid Pendidikan : Drs. Muliadi, S
11. Wasek bid Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya : Wagner Tobing, SE
12. Wasek bid Ekonomi & Keuangan : Drs. H. Mariono
13. Wasek bid Energi dan SDM : Drs. Erwin Yusuf Nasution
14. Wasek bid Sis.Infra & Perumahan Rakyat : Josef L. Tobing, SH
15. Wasek bid Pemerintahan dan Otda : Ir. Indra Mada Ritonga
16. Wasek bid Pertahanan dan Kemananan : H. Erry Rosiadi
17. Wasek bid Hubungan International : Drs. Yaaro Mendrofa
18. Wasek bid Kependudukan dan Kesehatan : Irfan S. Hasibuan, AM.Kes.
19. Wasek bid Pengembangan & Masyarakat Lingkungan Hidup: Yadi Sutanto
20. Wasek bid Pengabdian Masyarakat : Drs. Abd. Karim Nasution
21. Wasek bid Pemberantasan Pencegahan Penyalahgunaan: Nasruddin CH,SH, MAP
dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)
22. Wasek bid Koperasi & UKM : Novi Zulkarnain, SH
23. Wasek bid Kerohanian : Pana Akbar Simatupang, SH

Bendahara : Lindawani Girsang, SH, S.PN
1. Wkl. Bend. bid Organisasi & Keanggotaan : Drs. Nasril Lubis, SH., M.Hum
2. Wkl. Bend bid Kaderisasi, Ideoligi dan Politik : Ernawaty Sitepu
3. Wkl. Bend bid Hub Antar Lembaga & kerjasama Ormas
dan Lembaga Swadaya Masyarakat : Sri Andriani Harahap
4. Wkl. Bend bid Cendekiawan dan Litbang : Ichwan Habib Nasution
5. Wkl. Bend bid Komunikasi & Sistim Informasi : Dra. Susi Meri Junita. S
6. Wkl. Bend bid Peranan Wanita, Kesetaraan Gender
& Perlindungan Anak : Elita
7. Wkl.Bend bid Hukum dan HAM : M. Adian Simanjuntak, ST., MM
8. Wkl. Ben dahara bid Ketenagakejaan : Nomi Mutia Ridha, SH
9. Wkl. Bendahara bid Tani & Nelayan., Kelautan, Perikanan: Gandi F. Manurung
dan Kalautan
10. Wkl. Bend. bid Pendidikan : Devil Dinil
11. Wkl. Bend. bid Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya: Rusdi
12. Wkl. Bend. bid Ekonomi & Keuangan : Adlin Tambunan, ST
13. Wkl. Bend. bid Energi dan SDM : M. Ani Maulana, S.Sos
14. Wkl. Bend. bid Sis.Infra & Perumahan Rakyat : Jeffry Sitinjak, SE., Mip
15. Wkl. Bend. bid Pemerintahan dan Otda : Ivola Nasution, SH
16. Wkl. Bend. bid Pertahanan dan Kemananan : Kis Harianto Pasaribu, S.Sos
17. Wkl. Bend. bid Hubungan International : Fadila Agustina, SH. M.Kn
18. Wkl. Bend. bid Kependudukan dan Kesehatan: Naseb Silalahi, SH
19. Wkl. Bend. bid Pengemb. & Masyarakat L.H : Saelan
20. Wkl. Bend. bid Pengabdian Masyarakat : Drs. T. Syahril
21. Wkl. Bend. bid Pemberantasan Pencegahan : Jhon Dien Marbun, SH
Penyalahgunaan &Peredaran Gelap Narkotika (P4GN)
22. Wkl. Bendahara bid Koperasi & UKM : Melda Sitanggang
23. Wkl. Bendahara bid Kerohanian : Muhammad Nurdin

III. BIRO - BIRO
1. Biro Organisasi dan Keanggotaan : Osril Limbong, M.Sd
: Khairuddin Aritonang
2. Biro Kadesisasi, Ideologi & Politik : Aditya M. Tarigan, SH
: Rani Kusuma Dewi
3. Biro Hub Antar Lembaga & kerjasama Ormas : Alim Nur Nasution
dan Lembaga Swadaya Masyarakat : Sudjono, S.Pd
: Dr. Thomas Darwin Sembiring
4. Biro Cendekiawan dan Litbang : Ebenezer Hia
: T. Sulaiman
5. Biro Komunikasi & Sistim Informasi : Rudi, SP. S.Sos
: H. Edy Sukrisno, BSc
6. Biro Peranan Wanita, Kesetaraan Gender & : Ade Rahmi Padilla
Perlindungan Anak : Amira
7. Biro Hukum dan HAM : Lutfi Zuhri, SH
: OK. Dedek Kurniawan, SH
8. Biro Ketenagakejaan dan Transmigrasi : Mohtar Effendy Lubis
: Ahmad Kaloko, SE
9. Biro Tani, Nelayan., Perikanan & Kalautan: Ir. Tapit Mandala : Harmon Ricardo Simarmata
10. Biro Pendidikan : Darma Suhardiman
: Mahmudin, SY
11. Biro Pemuda, Olahraga dan Seni Budaya: Faisal Tampubolon, S.Sos
: Syamsul Arifin
12. Biro Ekonomi & Keuangan : Iwan Bandung
: Harun Syahputra
13. Biro Energi dan SDM : Bobby Sihombing
: Ir. Mansi Butar-Butar
14. Biri Sis.Infra & Perumhan Rakyat : Bambang Priadi
: Tony Manalu

15. Biro Pemerintahan dan Otda : Erlina S.Sos
: Syahrul Muhammad
16. Biro Pertahanan dan Kemananan : Azwansyah
: Janun Kesuma
: Martono Saibun
17. Biro Hubungan International : Wibi Nugraha
: Amiruddin Halawa, S. Sos
18. Biro Kependudukan dan Kesehatan : Yusra Hayati
: Leli
: Cici Fatimah
19. Biro Pengemb. & Masyarakat L.H : Rahmat Effendy, SE
: Anandin Aboy
20. Biro Pengabdian Masyarakat : Drs. Maringan Pahala Siregar
: Drs. Siabani Nasution
21. Biro Pemberantasan Pencegahan Penyalahgunaan : Hermin
& Peredaran Gelap Narkotika : Pangarapen Bangun, S.Sos
: Liston Saragih
22. Biro Koperasi & UKM : Nirwan Fadil, STt
: Rudi Warsito
23. Biro Kerohanian : Hermiati
: Hasler Sila Marbun

Jakarta, 7 Juli 2011

Dewan Pimpinan Nasional
S O K S I


Drs. H. Ade Komarudin, MH. Lawrence TP. Siburian, SH.,MH., LL.M
Ketua Umum Sekretaris Jenderal

http://soksi.or.id/204/struktur-organisasi/dewan-pimpinan-daerah/pi-depidar-ii-soksi-sumatera-utara.html

2. Dewan Pimpinan Nasional

2. Dewan Pimpinan Nasional

DEWAN PIMPINAN NASIONAL
KOMPOSISI DAN PERSONALIA
DEWAN PIMPINAN NASIONAL SOKSI
MASA BHAKTI 2010 – 2015

Ketua Umum : Drs. H.Ade Komarudin, MH
Wakil Ketua Umum : Dra. Ria Rumata Aritonang, M.Si

1. Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan: Drs. H.Kahar Muzakir
2. Ketua Bidang Kaderisasi : Rasyidie Dharmawan
3. Ketua Bidang Idiologi dan Politik : H.Hardisoesilo
4. Ketua Bidang Hubungan antar Lembaga : Drs. Andi Purnoko, Ak.
5. Ketua Bidang Cendikiawan, Penelitian dan
Pengembangan : Ir. Johanes W. Nurwono. MBA
6. Ketua Bidang Komunikasi dan Sistim Informasi: Ir. H.T. Suriansyah, M.Si
7. Ketua Bidang Peranan Wanita, Kesetaraan Gender
Dan Perlindungan Anak : Hj. Itje Siti Dewi Kuraesin, S. Sos, MM
8. Ketua Bidang Ketenagakerjaan : Dr. Mathias Tambing, SH
9. Ketua Bidang Tani dan Nelayan : Mayjen(Purn)Yussuf Solichien Martadiningrat M, P.hD
10. Ketua Bidang Pendidikan : Fatahillah Ramli, SE,.MH
11. Ketua Bidang Pertanian dan Kehutanan : Firman Subagyo, SE,.MH
12. Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan : Ir. Max Tehusalawany
13. Ketua Bidang Olah Raga dan Pemberantasan,
Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika (P4GN) : Dr. Capt. Anthon Sihombing
14. Ketua Bidang Ekonomi dan Keuangan : Drs. Nurdin Halid
15. Ketua Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral: Drs. Djoko Purwogemboro
16. Ketua Bidang Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi : Emir Baramuli, MBA
17. Ketua Bidang Infrastruktur &Perumahan Rakyat: Ir. Soeharsoyo
18. Ketua Bidang Pemerintahan & Otonomi Daerah: Dr. Dato. KRT. H.Indra Adnan
19. Ketua Bidang Hukum dan HAM : Drs. Agun Gunanjar Sudarsa, M.Si
20. Ketua Bidang Pertahanan dan Keamanan: Saud L. Tobing
21. Ketua Bidang Hubungan Internasional : Ir. H. Amri Siregar
22. Ketua Bidang Kerohanian : Nusron Wahid, SS
23. Ketua Bidang Seni dan Budaya : Tantowi Yahya
24. Ketua Bidang Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda: Dewi Asmara Oetojo, SH.,MH.
25. Ketua Bidang Perindustrian : Gusti Anwar Alamsyah
26. Ketua Bidang Perdagangan : Y. Rawi Dandono, MBA
27. Ketua Bidang Kependudukan dan Kesehatan: dr. Charles J. Messang
28. Ketua Bidang Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Hidup:dr. Hernalom Gultom
29. Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat : Ferdiansyah, SE,.MM
30. Ketua Bidang Kerjasama Ormas dan LSM: Drs. Valentino Barus

Sekretaris Jenderal : Lawrence TP. Siburian, SH., MH., LL.M
1. Wasekjen Bidang Organisasi dan Keanggotaan: Hakim Kamaruddin, S.Sos
2. Wasekjen Bidang Kaderisasi : Ir. Ichsan Firdaus
3. Wasekjen Bidang Ideologi dan Politik : Drs. R. Hadymartomo, SH
4. Wasekjen Bidang Hubungan Antar Lembaga: Ir.Ahmad Husin Siregar, MM
5. Wasekjen Bidang Cendikiawan, Penelitian dan Pengembangan : Andi J. Rahman
6. Wasekjen Bidang Komunikasi dan Sistim Informasi: Tyas I. Iskandar, SH., MH
7. Wasekjen Bidang Peranan Wanita
Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak : Dra. Antarini Malik
8. Wasekjen Bidang Ketenagakerjaan : Eddy Susilo, SE
9. Wasekjen Bidang Tani dan Nelayan : Lasti Handini, M.Sc
10. Wasekjen Bidang Pendidikan : Taufan Eko Nugroho
11. Wasekjen Bidang Pertanian dan Kehutanan: M. Lutfi Alkatiri,SE
12. Wasekjen Bidang Kelautan dan Perikanan : Budi Santoso Rahman, SH., MH
13. Wasekjen Bidang Olahraga dan Pemberantasan, Pencegahan, Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) : Siti Fathonah Suwandi, SE
14. Wasekjen Bidang Ekonomi dan Keuangan : Edison Betaubun, SH., MH
15. Wasekjen Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral : Wendy Nugraha, MBA
16. Wasekjen Bidang Usaha Mikro, Kecil&Menengah : Budi Ruseno, MBA
17. Wasekjen Bidang Infrastruktur&Perumahan Rakyat : Wira Putra Raymond
18. Wasekjen Bidang Pemerintahan &Otonomi Daerah : Dra. Endang Prihatini, M.Si
19. Wasekjen Bidang Hukum dan HAM : Yayat Y. Biaro
20. Wasekjen Bidang Pertahanan dan Keamanan : Mira Buanawaty, SH
21. Wasekjen Bidang Hubungan Internasional : Christina Aryani, SH., SE
22. Wasekjen Bidang Kerohanian : Drs. Joseph A. Naysoi
23. Wasekjen Bidang Seni Budaya dan Pariwisata : Nurohmah A. Mus
24. Wasekjen Bidang Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda : Ir. Haris Ali Moerfi
25. Wasekjen Bidang Perindustrian : Dra. Eva Howan Tarigan
26. Wasekjen Bidang Perdagangan : Lalu Mara Satyawangsa
27. Wasekjen Bidang Kependudukan dan Kesehatan : Ir. Markus Nari, M.Si
28. Wasekjen Bidang Pengembangan Masyarakat dan
Lingkungan Hidup : Ir. Dipa Malik
29. Wasekjen Bidang Pengabdian Masyarakat : Drs. H. Bambang Haryono
30. Wasekjen Bidang Kerjasama Ormas dan LSM : Purwoko J. Sumantri, SH., MH
31. Wasekjen Bidang Umum : Zainal Abidin Husein, SE

Bendahara Umum : Melchias M. Mekkeng
1. Wabendum Bidang Organisasi dan Keanggotaan : Leonard Chendra, MIB
2. Wabendum Bidang Kaderisasi : Bobby Napitupulu, SE., MBA
3. Wabendum Bidang Ideologi dan Politik : Robby Sumendap
4. Wabendum Bidang Hubungan Antar Lembaga : Robert Joppy Kardinal
5. Wabendum Bidang Cendikiawan, Penelitian dan Pengembangan : Drs. Hasanuddin
6. Wabendum Bidang Komunikasi&Sistim Informasi: Tana Karyani Suhardiman, B.Art
7. Wabendum Bidang Peranan Wanita Kesetaraan Gender &
Perlindungan Anak : Ny. Purnama Sitompul, SS
8. Wabendum Bidang Ketenagakerjaan : Rudy Sanyoto, SE
9. Wabendum Bidang Tani dan Nelayan : Chandra K. Dewi, SE., M.Si
10. Wabendum Bidang Pendidikan : Dra. Dewi P. Yunus
11. Wabendum Bidang Pertanian dan Kehutanan : Dra. Farida Effendi
12. Wabendum Bidang kelautan dan Perikanan : Finneke Awuy
13. Wabendum Bidang Olahraga dan Pemberantasan, Pencegahan, Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) : Maya Wirdiani
14. Wabendum Bidang Ekonomi dan Keuangan : Eka Sastra
15. Wabendum Bidang Energi&Sumber Daya Mineral : Nung Widianingsih Frans
16. Wabendum Bidang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah : Ivan D. Gultom
17. Wabendum Bidang Infrastruktur dan Perumahan Rakyat : Irawadi D. Hanafi
18. Wabendum Bidang Pemerintahan & Otda : Supriyadi Syarif, SE., SH
19. Wabendum Bidang Hukum dan HAM : Andi Rio Idris, SH., M.Kn
20. Wabendum Bidang Pertahanan dan Keamanan : Galumbang Sitinjak, SE., Ak
21. Wabendum Bidang Hubungan Internasional : Aartje Loppies
22. Wabendum Bidang Kerohanian : Gousta Feriza, SH., MH
23. Wabendum Bidang Seni Budaya dan Pariwisata : Syakti Maya Lucida, SH
24. Wabendum Bidang Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda: Rahman Akil, MA
25. Wabendum Bidang Perindustrian : Rahmat Taher, MBA
26. Wabendum Bidang Perdagangan :
27. Wabendum Bidang Kependudukan dan Kesehatan : Intan Katopo
28. Wabendum Bidang Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Hidup Dra.Winora Siregar
29. Wabendum Bidang Pengabdian Masyarakat : dr. Beetwen Lutham
30. Wabendum Bidang Kerjasama Ormas dan LSM : Ferry Tanto
31. Wabendum Bidang Umum : Debby Emelia

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN

1. Departemen Organisasi dan Keanggotaan :

a. Helmi Zein
b. Tri Susilowaty, SH
c. Adi Sukemi
d. Irfan Syahrial

2. Departemen Kaderisasi :

a. Barita Richy Ricky
b. Fakhry R. Sudjana, SH
c. Joni Arifin
d. M. Supriyadi

3. Departemen Ideologi dan Politik :

a. dr.Harry Siregar
b. Tajom Sinambela, SH
c. Donny Iman Priambodo
d. Slamet Pramono, SE

4. Departemen Hubungan Antar Lembaga :

a. Abdulah Yasin Daulay
b. Yuliansyah, S.Sos
c. Stevanus Wadu
d. Andra Pitariasari, BBA

5. Departemen Cendikiawan, Penelitian dan Pengembangan :

a. Sidi Mawardi
b. Sari Yuliati
c. Mariam Alfiroh, SE
d. Eddy Budi Prabowo

6. Departemen Komunikasi dan Sistim Informasi :

a. Rusmin Effendi, SH
b. Rayi Tara Suhardiman
c. M. Lutfie
d. Moh. Ichsan

7. Departemen Peranan Wanita Kesetaraan Gender dan Perlindungan Anak :

a. Ir. Rini Siregar
b. Yussi Yusuf, SE
c. Yussi Fauziah
d. Marlen J. Petta, SH

8. Departemen Ketenagakerjaan :

a. H. Ali Akbar
b. Dra. Annie M. Simanjuntak
c. Mira Maharani
d. Dr. Ali An Seun Geun

9. Departemen Tani dan Nelayan :

a. Zulhendry Hasan, SH., MH
b. Eddy Soekwanto
c. Mikael Laba Kleden
d. Syarif Hidayat

10. Departemen Pendidikan :

a. Dr. Syahril Chaniago, MP.b
b. Max Akihary
c. Ir. Ali Muksin
d. Natasha Lutfie

11. Departemen Pertanian dan Kehutanan :

a. Ir. Aroem Sabil, M.Si
b. Putra Baskara Baramuli, MBA
c. Nurliah
d. Sonny Patiselano

12. Departemen Kelautan dan Perikanan :

a. Drs. Yoga Kumala, Dipl. PR, M.Si
b. Ir. Effendi Hutahaean, MM
c. Wahyu Sanjaya
d. Jeckson Ronald Sibarani

13. Departemen Olahraga dan Pemberantasan, Pencegahan, Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) :

a. Pungky Sukmawaty
b. Andi Hidayat, SH
c. Arnaldi Ezra Baramuli
d. Jalu Akasah, SE

14. Departemen Ekonomi dan Keuangan :

a. Saidu Solihin
b. Helman Simanjuntak
c. Tony Mauritz Napitupulu
d. Hendrik L. Karo Sekali

15. Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral :

a. Ir. Ramses Harianja
b. Yosia Lesley, SH
c. Togi B. Aritonang
d. Mahreje Wahab

16. Departemen Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi :

a. Ernawati Tahang
b. Roberto Hutapea
c. Stella Stevanie
d. Amin Sinaga

17. Departemen Infrastruktur dan Perumahan Rakyat :

a. Bachtiar Ravanela Ujung
b. Amalia Lase, SH., MH
c. Erman Purboyo
d. Fahrianto

18. Departemen Pemerintahan dan Otonomi Daerah :

a. Drs. Fo Era Era Harefa
b. Nasrullah, SH
c. Husni Siregar
d. Ronny Wungkana

19. Departemen Hukum dan HAM :

a. Jurnalis Kamaru, SH
b. Andre Uniputty, SH
c. Ulises Tampubolon, SH., MH
d. Fitria Disah Djemat, SH
e. Darwis Marpaung, SH., MH

20. Departemen Pertahanan dan Keamanan :

a. Sangga Sinambela, SH., MH
b. Pinto Jayanegara
c. Mario W. Tanasale, SH., MH
d. Dorel Almir, SH

21. Departemen Hubungan Internasional :

a. Tjut Shanaz, SH., MH
b. Jim Lomen Sihombing, SE
c. Ratih Yulianti
d. Tiar Rossa Sinaga, SH., MM

22. Departemen Kerohanian :

a. Hj. Arofah Nizarwan
b. M. Sayidi
c. Taufik Rahman, S.Ag
d. Dra. Netty Elida. H. MM

23. Departemen Seni Budaya dan Pariswisata :

a. Vivi Effendi
b. Joice Asa
c. Gammal Asgar, SE
d. Drs. Moh. Shopani

24. Departemen Pelajar, Mahasiswa dan Pemuda :

a. David Situmorang, SE., M.Si
b. Soraya M. Sultan, SH
c. Ismail
d. M. Asep Solihin

25. Departemen Perindustrian :

a. DR. Hotner Tampubolon, MM
b. Dra. Nur Dekryanti Juliah, M.Pd
c. Andrew Simatupang, SH
d. Eko Andryanto, SE

26. Departemen Perdagangan :

a. Iras Tiur Maria
b. Rahmat Sugarwanto
c. Dondi Rifardi
d. Ir. Abdul Firman

27. Departemen Kependudukan dan Kesehatan

a. Viktor Nadapdap, SH., MH
b. Yurike Sari
c. Radityo Muhammad
d. Drs. Achmad Annama Chayat

28. Departemen Pengembangan Masyarakat dan Lingkungan Hidup :

a. Drs. Talul Ludofikus Korbaffo, BA
b. M. Yusuf, S.Kel., M.Si
c. Nungky
d. Nouval Al Rasyid, SH

29. Departemen Pangabdian Masyarakat :

a. Fanuel R. Guyana, SH., MH
b. James Sihombing, SH
c. Ahmad Husein, SE., MBA
d. Juniarto

30. Departemen Kerjasama Ormas dan LSM :

a. Junianto, S. Sos
b. Hendry P.H. SI.P
c. William Yioda
d. Drs. JB. A. Puhar, S.Sos


Ditetapkan di : J a k a r t a
Pada Tanggal : 03 Mei 2010

ttd ttd
PROF. DR. SUHARDIMAN, SE DRS. ADE KOMARUDDIN,MH
Pendiri Ketua Umum

ttd ttd
Indra Alamsyah Ali Hasan
(Ketua Depidar II SOKSI Sumut) (Ketua Depidar IX SOKSI Jabar)

ttd ttd
Otje Rau Iwan Harsono
(a.n. Ketua Depidar XII SOKSI Jatim) (Ketua Depidar XXII SOKSI NTB)

ttd ttd
Abd. Rahman Azis Ferry Juan
(Ketua Depidar XVIII SOKSI Sulteng) (Ketua Umum Baladhika Karya/Konsentrasi)

http://www.soksi.or.id/204/struktur-organisasi/pi-dewan-pimpinan-nasional.html

II. STRUKTUR ORGANISASI

II. STRUKTUR ORGANISASI

1. Dewan Pembina

Dewan Pembina
KOMPOSISI DAN PERSONALIA
DEWAN PEMBINA
SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA
MASA BHAKTI TAHUN 2010 – 2015


K e t u a : IR. H. ABURIZAL BAKRIE
(Ex Officio Ketua Umum Partai Golkar)
Wakil Ketua : DRS. RUSLI ZAINAL, M.Si
Sekretaris : BOBBY S.H. SUHARDIMAN
Wakil Sekretaris : DRA. KIKI UNGARO
Wakil Sekretaris : SYARIFUDIN SINAGA, SH
Anggota-anggota : OETOJO OESMAN, SH
SYAMSUL MU'ARIF
PROF. DR. THOMAS SUYATNO
DRS. S. SUHARDI, SH,.MM
IR. MUSTAHID ASTARI
DRS. FMT. RAJAGUGUK
DRS. H.N. SERTA GINTING
ANDI AHMAD DARA
SYARIEF CICIP SUTARDJO
PONTJO SUTOWO
DR. HAJRIYANTO TOHARI, MA
IR. INDRA BAMBANG UTOYO
AHMADI NOOR SUPIT
H. ASEP R. SUDJANA
ALI HASAN
DR. IR. LILI ASDJUDIREDJA, PhD
ENDANG AGUSTINA SYARWAN HAMID
HMU. FATOMY ASA'ARI, SH
I GUSTI KETUT ADIPUTRA
FERY JUAN, SH
DRS. H. RENDRA KRESNA, SH,.MM,.MPM
OTJE RAU
H. MANSYUR MASIE ABUNAWAS
H. MAIZIR MIT
GBPH JOYOKUSUMO
DRS. SUKOTJO SAID
ABDUL RAHMAN AZIS
INDRA ALAMSYAH
SRI REJEKI SUMARYOTO, SH
DRA. IRIS INDIRA MURTI
DRS. SIMON PATRICE MORIN
CHAERUMAN HARAHAP, SH

Jakarta, 31 Mei 2010

ttd ttd
PROF. DR. SUHARDIMAN, SE DRS. ADE KOMARUDDIN,MH
Pendiri Ketua Umum

ttd ttd
Indra Alamsyah Ali Hasan
(Ketua Depidar II SOKSI Sumut) (Ketua Depidar IX SOKSI Jabar)

ttd ttd
Otje Rau Iwan Harsono
(a.n. Ketua Depidar XII SOKSI Jatim) (Ketua Depidar XXII SOKSI NTB)

ttd ttd
Abd. Rahman Azis Ferry Juan
(Ketua Depidar XVIII SOKSI Sulteng) (Ketua Umum Baladhika Karya/Konsentrasi)

http://www.soksi.or.id/204/struktur-organisasi/pi-dewan-pembina.html
7. Mars SOKSI

Mars Karyawan Indonesia

Lagu : Kartono

Kata-Kata : Audaly & Suhardiman

Aransemen : Thomas Suyatno

KARYAWAN-KARYAWAN INDONESIA
POTENSI KARYA YANG MENENTUKAN
BERHASILNYA CITA-CITA
PROKLAMASI EMPAT LIMA

Reff.
SEBAGAI PENGABDI PADA TUHAN DAN UMATNYA
BERDHARMA BERBHAKTI BERAMAL BERKARYA
DENGAN JUJUR IKHLAS TANPA PAMRIH
MARILAH MEMBANGUN MENCIPTA YANG BARU
MENCAPAI INDONESIA JAYA
BERLANDASKAN AZAS PANCASILA
UNDANG-UNDANG DASAR EMPAT LIMA
BERJUANG SERTA BERKORBAN
UNTUK RAKYAT BANGSA NEGARA
PENGEMBAN AMANAT PENDERITAAN RAKYAT
SEGERA BUKTIKAN SEGERA WUJUDKAN
MASYARAKAT ADIL DAN MAKMUR
PANCANGKAN KIBARKAN SANGSANGKA DWIWARNA
MENCAPAI INDONESIA RAYA

http://www.soksi.or.id/204/tentang-soksi/pi-mars-soksi.html
6. Lambang SOKSI

Lambang SOKSI

Lambang SOKSI terdiri dari :

KEPALAN TANGAN KANAN berwarna PUTIH dengan dasar warna BIRU, dilingkariRODA BERGERIGI 17 berwarna hitam didalam BINTANG SEGI LIMA berwarna KUNING dengan PITA di bawahnya bertulisan SOKSI dan seluruh lambang didasari dengan warna MERAH.

Panji SOKSI berbentuk persegi empat dengan ukuran panjang 150 cm dan lebar 100 cm berwarna merah dan ditengah-tengahnya ditempatkan lambang SOKSI.

Arti dan Makna yang tersirat dalam warna dan lambang SOKSI adalah :

KEPALAN TANGAN :
Melambangkan Persatuan Nasional yang menghimpun, membina dan mengorganisir segenap manusia-manusia karya yang mandiri yaitu masyarakat yang didasarkan. pada sistem kerakyatan yang manusiawi dan illahiyyah

RODA BERGERIGI :
Melambangkan Roda Revolusi Republik Indonesia 17 Agustus 1945.

BINTANG SEGI LIMA :
Melambangkan Pancasila.

WARNA PUTIH :
Melambangkan Kesucian.

WARNA MERAH :
Melambangkan Keberanian.

WARNA KUNING :
Melambangkan Zaman Keemasan.

WARNA HITAM :
Melambangkan Semangat yang tidak mudah luntur.

WARNA BIRU :
Melambangkan kesetiaan dan ketaatan pada Tuhan Yang Maha Esa.

GAMBAR PITA PUTIH DENGAN TULISAN SOKSI :
Merupakan penyingkatan nama SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SWADIRI INDONESIA

http://www.soksi.or.id/204/tentang-soksi/pi-lambang-soksi.html

5. Panca Dharma

5. Panca Dharma

Ikrar SOKSI
PANCA DHARMA KARYAWAN

1. Kami Karyawan Indonesia adalah PATRIOT yang bersemangatProklamasi 17 Agustus 1945, berjiwa Pancasila, setia dan taat pada Undang-Undang Dasar 1945;

2. Kami Karyawan Indonesia adalah PEJUANG pelaksana Amanat Penderitaan Rakyat dalam membangun masyarakat karya yang sejahterasebagai pengamalan Pancasila;

3. Kami Karyawan Indonesia adalah PELOPOR pembangunansemesta yang mengutamakan kerja keras, tangkas, cakap, sederhana dan jujur;

4. Kami Karyawan Indonesia, adalah KESATRIA yang berwataksetia kawan, mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa;

5. Kami Karyawan Indonesia adalah KADER BANGSA yang menjunjung tinggi etika
profesionalisme kejuangan;
http://www.soksi.or.id/204/tentang-soksi/pi-panca-dharma.html

4. Jati Diri SOKSI

4. Jati Diri SOKSI

Jati Diri SOKSI

SOSIALISME PANCASILA; Amanat Penderitaan Rakyat merupakan kompas perjuangan Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia (SOKSI) untuk mewujudkan tujuan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, dimana harkat dan martabat setiap warga Bangsa harus dipulihkan dan cita-cita proklamasi dipenuhi yaitu membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil, makmur damai dan sentosa. SOKSI yang lahir pada 20 Mei 1960, memilih jalur perjuangan yang bersifat Sosialis Pancasilais yang memiliki karakteristik kebersamaan, keadilan, solidaritas, saling mendukung, berpihak pada yang lemah dan membela kepentingan rakyat, menghapus kemiskinan atas dasar kesadaran keberpihakan dan bukan atas dasar persaingan semata. Sejalan dengan karakter tersebut, Sosialisme Pancasilais yang diperjuangkan oleh SOKSI bertujuan membangun manusia karya yang produktif, inovatif, mandiri, sejahtera dan bermartabat.

Perwujudan karakteristik organisasi kemasyarakatan Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia (SOKSI) dinyatakan dalam komitmennya terhadap karya dan kekaryaan, dimana etos kerja dan kreatifitas yang berorientasi pada kemajuan masyarakat, Bangsa dan Negara atas dasar kebersamaan merupakan alasan utama SOKSI untuk memilih jalur sosialisme. Orientasi pada karya dan kekaryaan merupakan wujud pengakuan SOKSI terhadap pemahaman bahwa pemenuhan keadaban setiap manusia Indonesia terletak pada karyanya yang berguna bagi orang lain. Sentral Organisasi Karyawan Sosilalis Indonesia (SOKSI) berkeyakinan pasal-pasal dari Undang-Undang Dasar 1945 harus dinyatakan secara jelas di dalam berbagai kebijakan publik yang secara mendasar menempatkan kepentingan keadilan dan tingkat kesejahteraan rakyat sebagai alat pengukur atas keberhasilan atau ketidak berhasilan setiap pengambilan keputusan dan kebijakan publik. Keyakinan SOKSI pada keutamaan muatan pasal 23, 27, 28, 31, 33, dan pasal, 34 Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan landasan konstitusional bagi keharusan keberpihakan negara dan penyelenggara negara terhadap kewajiban sosial dan ekonomi Negara kepada kepentingan rakyat, merupakan motivasi utama SOKSI untuk mengusung panji Sosialisme Pancasilais dalam gerak perjuangannya. Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia (SOKSI) meyakini nilai-nilai Pancasila harus terwujud dalam tindakan yang mengedepankan ketaatan dan pengakuan pada supremasi Tuhan Yang Maha Esa, persatuan seluruh Bangsa, pengakuan atas harkat dan martabat manusia, demokrasi dan keadilan serta kesetaraan bagi semua.

http://www.soksi.or.id/204/tentang-soksi/pi-jati-diri-soksi.html
3. Karyawanisme

KARYAWANISME

KARYAWANISME, SEBAGAI DOKTRIN PENGAMALAN DAN PENGAMANAN PANCASILA

DOKTRIN KARYAWANISME
DOKTRIN, ADALAH KESATUAN PEMIKIRAN YANG MELIPUTI DASAR-DASAR PEMIKIRAN SERTA PAHAM-PAHAM POKOK YANG DIJADIKAN PEDOMAN, PEGANGAN, DAN BIMBINGAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN ORGANISASI DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN DALAM RANGKA MENCAPAI CITA-CITA ORGANISASI.

DOKTRIN BERPERAN UNTUK MEMBERIKAN ARAH, DAN STRATEGI YANG MANTAP BAGI SUATU ORGANISASI DALAM MELAKSANAKAN PERJUANGAN, DAN PENGABDIANNYA.
DIDALAM DOKTRIN TERSEBUT TERKANDUNG ASAS, AJARAN, PRINSIP-PRINSIP POKOK, TEORI, DAN PENGALAMAN YANG SUDAH DI-UJI KEBENARANNYA, DAN DAPAT DIJADIKAN SEBAGAI PEDOMAN DASAR, DAN MENUMBUHKAN RASA PERSATUAN, DAN KESATUAN, TOLERANSI, KETAATAN DI KALANGAN PENDUKUNG-PENDUKUNGNYA DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN PERJUANGANNYA.

DOKTRIN, DIJADIKAN KERANGKA BERFIKIR DALAM MENYATUKAN KONSEP YAITU: BERUPA POLA, DAN REKAYASA TENTANG HIDUP, DAN KEHIDUPAN, BAIK BERJANGKA PENDEK, MENENGAH MAUPUN PANJANG. MOTIVASINYA IALAH UNTUK MENCIPTAKAN PERUBAHAN, PEMBAHARUAN, DAN PEMBANGUNAN MANUSIA SECARA INDIVIDUAL, MASYARAKAT, BANGSA, DAN NEGARA. PROSES PERUBAHAN, PEMBARUAN, DAN PEMBANGUNAN TERSEBUT MENCIPTAKAN SUATU SISTEM INTERAKSI YANG MENGUNGKAPKAN STRUKTUR, FUNGSI, MEKANISME, DAN JUGA KULTUR.

DOKTRIN KARYAWANISME,
DOKTRIN PERJUANGAN SOKSI, DISEBUT KARYAWANISME, KARYAWANISME ADALAH PAHAM TENTANG KEBERADAAN KARYAWAN, ATAU INSAN KARYA, ATAU MANUSIA KARYA INDONESIA DALAM ALAM RAYA SEMESTA UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN LAHIR, DAN BATIN YANG BERUPA PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN, SANDANG, PERUMAHAN, KOMUNIKASI, KESEHATAN, PEKERJAAN, PENDIDIKAN, KEHIDUPAN BERAGAMA, DAN PERGAULAN DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA.

KARYAWANISME BERTITIK TOLAK DARI KODRAT MANUSIA SEBAGAI MANUSIA KARYA, DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN LAHIR-BATIN, MANUSIA TELAH DIBEKALI DENGAN IMAN, ILMU, DAN AMAL. DENGAN MODAL TERSEBUT IA MAMPU MENGKOMUNIKASIKAN DIRI SECARA VERTIKAL TRANSCENDENTAL KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA SESUAI DENGAN AGAMA, DAN KEPERCAYAANNYA MASING-MASING.

SECARA INTERNAL, DAN HORIZONTAL MANUSIA DIBEKALI KEMAMPUAN UNTUK MENGOLAH, DAN MEMANFAATKAN ALAM RAYA UNTUK KESEJAHTERAAN UMAT MANUSIA SECARA ADIL, DAN BERADAB DENGAN TETAP MENJAGA, DAN MEMELIHARA KELESTARIAN ALAM RAYA SEBAGAI AJANG KEHIDUPAN, DAN PENGHIDUPAN MANUSIA.

MENURUT KONSEP KARYAWANISME, DALAM AMAL PERBUATANNYA MANUSIA SELALU MELAKUKAN KOMUNIKASI TIMBAL-BALIK DENGAN MASYARAKAT LINGKUNGANNYA, BAIK NASIONAL MAUPUN MONDIAL DENGAN DILANDASI PRINSIP PERMUSYAWARATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN. KOMUNIKASI VERTIKAL TRANSCENDENTAL, INTERNAL, DAN HORIZONTAL HANYA DAPAT DIWUJUDKAN MELALUI KARYA NYATA.

MANUSIA KARYA SEBAGAI MAHLUK CIPTAAN TUHAN DIBEKALI KEMAPUAN UNTUK BERKARYA GUNA MENYEMPURNAKAN, DAN MEMPERBAIKI KUALITAS KEHIDUPANNYA. PENYEMPURNAAN KUALITAS KEHIDUPAN DILAKSANAKAN DENGAN BERKARYA SECARA TERUS MENERUS SELAMA HIDUPNYA.
KARYA MERUPAKAN KEGIATAN KODRATI MANUSIA DENGAN TUJUAN MEMBEBASKAN DIRINYA DARI BELENGGU KEMISKINAN, KEBODOHAN, DAN KETERBELAKANGAN GUNA MENCAPAI KEEEJAHTERAAN LAHIR BATIN. KARENA ITULAH, UNTUK MEMBERI MAKNA PADA KEHIDUPANNYA DENGAN BELAJAR DARI PENGALAMAN SEJARAH MASA LAMPAU, DAN MENATAP MASA DEPAN, MAKA DALAM EKSISTENSINYA SEKARANG INI MANUSIA KARYA SENANTIASA MERASA TERPANGGIL, DAN BERKEWAJIBAN UNTUK BER-YUDHA KARYA, MEMBANGUN KARYA GUNA MENINGKATKAN HARKAT, DAN MARTABATNYA.

MANUSIA KARYA ADALAH “HOME CREATOR” KARENA DALAM SETIAP KARYANYA IA MENCIPTA, MEMBERIKAN BENTUK, DAN ISI MELALUI DAYA CIPTA, RASA, KARSA, DAN KARYANYA YANG MANUSIAWI. HASIL CIPTA, RASA, DAN KARSA MANUSIA HANYA BERMANFAAT BILA DI-EKSPRESIKAN KEDALAM KARYA, DAN SETIAP KARYA DARI MANUSIA KARYA HARUSLAH DAPAT DIPERTANGGUNGJAWABKAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERMANFAAT BAGI SESAMA, DAN MENJAMIN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP.

DENGAN DEMIKIAN KARYA ADALAH MERUPAKAN EKSPRESI MANUSIA ITU SENDIRI, KARYA MEMUNYAI MAKNA FUNGSIONAL YANG MEMUNGKINKAN SESEORANG UNTUK MEREALISASIKAN DIRI SECARA LEBIH BAIK. MELALUI KARYANYA MANUSIA AKAN MENAMPILKAN APA, DAN SIAPA DIA. BATINNYASEOLAH-OLAH DILAHIRKAN SEHINGGA TAMPIL PRIBADINYA. DENGAN KARYA, BATIN SESEORANG SEMAKIN TERBUKA, DAN DENGAN BERKARYA SESEORANG SEMAKIN MENGENAL DIRINYA SENDIRI, SEBAB SETIAP KARYA MERUPAKAN PENYINGKAPAN SELURUH PRIBADI MANUSIA KARYA.
KARYA MENURUT DOKTRIN KARYAWANISME MENUNTUT KE-IKHLASAN, KETAQWAN, KESABARAN, KETAATAN, DAN KELURUHAN BUDI MANUSIA, SEBAB KARYA MEMILIKI SIFAT ETIS, PISIKIS, DAN SOSIOLOGIS, KARENA ITULAH KARYA SELALU BERGUNA BAGI MASYARAKAT, DAN BERMAKNA BAGI DIRI SENDIRI.

KARYA PADA HAKEKATNYA ADALAH EKSPRESI PERKEMBANGAN HIDUP MANUSIA, BAIK SECARA PRIBADI MAUPUN KELOMPOK. KARYA MENCERMINKAN SEJARAH KEMAJUAN MANUSIA BERBUDAYA, KARENA ITU MENURUT DOKTRIN KARYAWANISME, KARYA ADALAH POSITIF, KONSTRUKTIF, DAN DINAMIS SERTS MENUMBUHKAN KEBANGGAAN PRIBADI, MEMBERI RASA KEBEBASAN, DAN MEMBUKA JALAN MENUJU PERGAULAN YANG SERASI DENGAN SESAMANYA.

MENURUT DOKTRIN KARYAWANISME, KARYA MELAHIRKAN KEGIATAN, DAN KEWAJIBAN YANG BERUPA AMAL PERBUATAN MANUSIA SESUAI DENGAN KODRATNYA SEBAGAI MAHLUK TUHAN YANG MAHA ESA. KARENA ITU KARYA SEBAGAI KEGIATAN KODRATI MANUSIA DILAKSANAKAN BAIK DENGAN IMBALAN BALASAN JASA, ATAU TIDAK. SIKAP INI DIKENAL DENGAN MOTTO “SEPI ING PAMRIH, RAME ING GAWE” MEMPEROLEH MAKNANYA.

KARYA MENCIPTAKAN KESEIMBANGAN, KESERASIAN, DAN KESELARASAN ANTARA HAK, KEWAJIBAN, DAN TANGGUNG JAWAB SERTA ANTARA KEPENTINGAN, KEBUTUHAN, DAN PENGORBANAN. MELALUI KARYA DIKEMBANGKAN SUMBER DAYA ALAM, DAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG POTENSIAL DALAM PEMBANGUNAN MENJADI KEKUATAN RIIL MENUJU TERCAPAINYA CITA-CITA. SUMBERDAYA ALAM, DAN SUMBER DAYA MANUSIA ITU HARUSLAH DIKELOLA DENGAN KEKUATAN SENDIRI MENJADI KEKUATAN NASIONAL UNTUK KEJAYAAN BANGSA, DAN NEGARA, BAHKAN ALAM SEMESTA.

HAL INI JELAS MENUNTUT PENGEMBANGAN, DAN PENINGKATAN KUALITAS MANUSIA KARYA SECARA TERUS MENERUS AGAR MAMPU MEN-TRANSFORMASIKAN SUMBER DAYA ALAM ITU MENJADI SARANA BUDAYA YANG MAMPU MEMBUAT MUTU KEHIDUPAN MENJADI LEBIH BAIK, PROSES TRASFORMASI INI DILAKUKAN MELALUI KARYA.

DOKTRIN KARYAWANISME SEBAGAI PENGAMALAN PANCASILA KARYAWANISME SEBAGAI PENGAMALAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL MENYANGKUT WAWASAN KEBANGSAAN, ATAU NASIONALISME YANG MENGILHAMI, DAN MEMBERIKAN SEMANGAT UNTUK BERSATU PADU. DARI SUDUT PANDANG INI MAKA KARYAWANISME BOLEH DISEBUT SEBAGAI OPERASIONALISASI DARI NASIONALISME BARU, DAN TERMANIFESTASIKAN PADA KESADARAN MASYARAKAT, BERBANGSA DAN BERNEGARA, DAN KEHENDAK UNTUK BERSATU BERDASARKAN PERSAMAAN NASIB, DAN KEPENTINGAN YANG SELALU BERKEMBANG SESUAI DENGAN PROSES PERUBAHAN SOSIAL.

SEBAGAI SUATU PERJUANGAN KARYAWANISME MEMBERIKAN SUATU KEYAKINAN, KEBANGSAAN, DAN TUMPUAN HARAPAN YANG MAMPU MENJADI PENGGERAK, DAN MOTIVASI UNTUK MENDORONG SEGENAP BANGSA INDONESIA UNTUK BERSATU PADU, BERYUDHA KARYA GUNA MEWUJUDKAN MASYARAKAT ADIL MAKMUR BERDASARKAN PANCASILA.

KARYAWANISME SEBAGAI SUATU KEYAKINAN PERJUANGAN MENGANDUNG PEMIKIRAN-PEMIKIRAN KRITIS, RASIONAL OBYEKTIF, SEBAGAI ILMU, DAN KONSEP PERJUANGAN. SEBAGAI ILMU KARYAWANISME MENGANDUNG ALAM BERFIKIR YANG LOGIS, KARYAWANISME MENGAJARKAN PENGETAHUAN BAHWA REALITA YANG ADA DALAM ALAM SEMESTA INI BERSIFAT RASIONAL DIALEKTIS, DAN FUNGSIONAL INTEGRALISTIS.

DALAM KAITAN INI TRANSFORMASI, DAN REFORMASI DITEMPUH SECARA PROGRESIF EVOLUSIONER. KARYAWANISME MENGANDUNG MAKNA BAHWA SECARA OPERASIONAL, DAN KULTURAL MESTI MENGANDUNG SIKAP, DAN TATA SUSILA, YAITU SIKAP BERBUDI LUHUR, RENDAH HATI TETAPI PERKASA. HARGA DIRI SENDIRI, ATAU SESEORANG HARUS DIDASARKAN PADA NILAI PROFESIONALISME, PATRIOTISME, DAN MORAL THEISME.

KARYAWANISME MENENTUKAN AGAR SEORANG MANUSIA KARYA SELALU TAHU DIRI, HARGA DIRI, DAN CINTA KEPADA SESAMA SERTA MENGHARGAI TATA SUSILA, TAHU ADAT SEBAGAI INTI KEPRIBADIAN NASIONAL YANG LUHUR. DIDALAM MENGABDIKAN DIRI, SIKAP SEPI ING PAMRIH, RAME ING GAWE MERUPAKAN SIKAP PROFESIONALISME YANG BERWATAK, ATAU BERMORAL MENJADI ETIK YANG SELALU DI-JUNJUNG TINGGI , DAN SIKAP PATROTIK YANG TERCERMIN DALAM SEMBOYAN RAWE-RAWE RANTAS, MALANG-MALANG PUTUNG, SERTA MAJU TERUS, PANTANG MUNDUR.

DENGAN DEMIKIAN KARYAWANISME MERUPAKAN DOKTRIN UNTUK MENGAMALKAN PANCASILA, DAN MENGAMANKAN PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH, DASAR, DAN IDEOLOGI NASIONAL. (soksi-1962)

http://www.soksi.or.id/204/tentang-soksi/pi-karyawanisme.html

2. Pendiri

2. Pendiri

Pendiri SOKSI

Pendiri SOKSI adalah seorang tokoh pencetus ide dasar yang mendorong kelahiran organisasi Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia (SOKSI) serta Doktrin Karyawanisme; dilahirkan pada tanggal 20 Mei 1960 oleh Mayor Inf, TNI-AD Suhardiman
maju...

http://www.soksi.or.id/204/tentang-soksi/pi-pendiri-soksi.html

I. TENTANG SOKSI

I. TENTANG SOKSI

1. Sejarah

SEJARAH Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia ( SOKSI )
Dalam Sejarah kelahiran SOKSI , ada beberapa momentum yang memiliki nilai sangat tinggi, dan sangat menentukan langkah dan strategi perjuangan organisasi, momentum-momentum tersebut adalah:

• Kehidupan politik di tanah air setelah pelaksanaan Pemilihan Umum Tahun 1955 yang pertama kali dilaksanakan oleh Bangsa Indonesia setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, khususnya pada situasi periode 1957 sampai dengan 1965 sangat tidak menguntungkan bagi struktural politik, sosial, budaya, dan perekonomian Bangsa Indonesia. Berbagai gejolak sosial politik yang bersifat kedaerahan seperti PRRI, dan PERMESTA, adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses mencari bentuk sistem kehidupan politik, sosial, budaya, dan perekonomian Bangsa Indonesia.

• Berbagai keputusan politik yang sangat startegis telah pula dikeluarkan oleh pemerintah Bung Karno pada tahun 1957 sampai dengan 1959, antara lain; Perjuangan pembebasan Irian Barat, Pembatalan Konfrensi Meja Bundar, ambil alih / Nasionalisasi Perusahaan-perusahaan milik Belanda, dan Dekrit Presiden tanggal, 5 Juli 1959; Konstituante dibubarkan, dan Undang-Undang Dasar 1945 diberlakukan kembali sebagai landasan Konstistusional Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sistem politik Liberal ditinggalkan, dan dimulai sistem politik yang dikenal dengan Demokrasi Terpimpin.

• Pada Tahun 1957, Badan Nasionalisasi (BANAS) dibentuk untuk melaksanakan ambil alih, atau Nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda, dengan Ketua Harian BANAS Bapak D. Suprayogi (Mayjen), dan Bapak Suhardiman (Kapten-TNI-AD) sebagai Sekretaris BANAS.

• Sebagai Sekretaris BANAS, Bapak Suhardiman berbekalkan naluri kejuangan, dan keyakinan yang kuat serta dari pengamatan, mempelajari, dan mengkaji permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia selama tiga tahun (1957-1960), maka dari Ide Dasar Manusia Karya sebagai perwujudan dari Manusia Indonesia baru disampaikan kepada Ketua Harian BANAS, dan sekaligus mengusulkan agar dibentuknya PERSATUAN KARYAWAN PERUSAHAAN NEGARA, bahwa dengan konsep ini akan mampu mengimbangi, dan menandingi PKI, serta seluruh jajarannya.

• Tanggal, 20 Mei 1960: ketua Harian BANAS menyampaikan Ide Dasar tentang Karyawan, atau Manusia Karya Swadiri (Karyawan Swadiri) yang diusulkan oleh Bapak Suhardiman tersebut pada sidang Kabinet, sekaligus persiapan dibentuknya organisasai PERSATUAN KARYAWAN PERUSAHAAN NEGARA (PKPN) yang kemudian diperingati sebagai hari kelahiran SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia).

• Kehadiran Organisasi PKPN dengan cepat menyebar diperusahaan-perusahaan negara diseluruh wilayah Indonesia, dan sekaligus telah menggelisahkan PKI karena mengancam keberadaannya. PKI melakukan protes melalui berbagai media-masa atas kehadiran PKPN.

• Untuk menindaklanjuti perkembangan PKPN, maka pada pertengahan tahun 1961 diadakan rapat pleno seluruh pimpinan PKPN, dan dengan menghasilkan keputusan untuk Mendirikan; Badan Koordinasi Pusat Persatuan Karyawan Perusahaan Negara (BKPPKPN), dengan Ketua Umum, Suhardiman, dan Sekretaris Jenderal, Adolf Rachman.

• Tanggal, 21 September 1962: Musyawarah Kerja Nasional I BKPPKPN (Badan Koordinasi Pusat Persatuan Karyawan Perusahaan Negara) yang diselenggarakan di Palembang, khususnya komisi organisasi tidak berhasil memutuskan apa nama yang tepat bagi organisasi kedepan, karena nama BKPPKPN dianggap tidak mencerminkan ciri, dan misi yang jelas. Sebagai Ketua Umum BKPPKPN Bapak Suhardiman mengusulkan nama SOKSI (SENTRAL ORGANISASI KARYAWAN SOSIALIS INDONESIA), maka Mukernas I BKPPKPN menerima usul tersebut, dan bersepakat nama BKPPKPN diganti menjadi SOKSI sebagai nama, sekaligus Jati Diri bagi perjuangan Karyawan Indonesia.

• Kalimat SOSIALIS mengandung pengertian SOSIALISME PANCASILA yang bercirikan Manusia Karya yang mandiri, dan sejahtera.

• 17-22 Desember 1962: Musyawarah Besar (MUBES) I BKPPKPN, atau disebut juga sebagai MUBES I SOKSI di Gelora Bung Karno, Jakarta yang menghasilkan legitimasi bagi keberadaan organisasi SOKSI secara Nasional. Amanat Presiden Soekarno pada MUBES I SOKSI secara politis benar-benar telah memberikan arti khusus, dan legalitas bagi keberadaan BKPPKPN sebagai embrio SOKSI secara Nasional.

• Musyawarah Besar I BKPPKPN, menetapkan keputusan strategis :
1. Penetapan Nama Sentral Organisasi Karyawan Sosialis Indonesia (SOKSI), sebagai pengganti Badan Koordinasi Pusat Persatuan Karyawan Perusahaan Negara (BKPPKPN).
2. Restu Bung Karno terhadap keberadaan, dan misi SOKSI.
3. Strategi Bung Karno terhadap keberadaan, dan misi SOKSI.
4. Memilih, dan menetapkan Suhardiman sebagai Ketua Umum, dan sekaligus Kuasa Penuh Nasional (KUPENAS) SOKSI.
5. Perluasan basis SOKSI yang menjangkau seluruh sektor kehidupan di seluruh wilayah Indonesia , yakni Pemuda, pelajar, Mahasiswa, Cendikiawan, Buruh, Tani, Wanita, dan seterusnya.

• Sejak tahun 1962 tersebut, berbagai organisasi sayap dibentuk oleh SOKSI dengan mengambil nama "kontra" underbownya PKI seperti LEKRI<>LEKRA, GERWASI<>GERWANI, RTI<>BTI,PELMASI, dstnya.

• 23 Maret 1963; Di Lahirkan Doktrin Perjuangan SOKSI yaitu, KARYAWANISME sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya dalam melaksanakan perjuangan SOKSI. semula disebut Manifesto Karyawan, dan pada tahun 1968 menjadi Doktrin KARYAWANISME.
SOKSI bukan lahir sebagai organisasi kekuatan sosial politik, tetapi sebagai organisasi kemasyarakatan yang berorientasi pada Karya, dan Kekaryaan. Sebagai organisasi perjuangan, dan gerakan yang memiliki wawasan Ideologi, dan misi politik berupa Lima Komitmen Strategis. Komitmen-komitmen tersebut adalah bersifat Abadi, dan senantiasa melahirkan Ide, fikiran, gagasan, dan konsep baru demi terwujudnya pemahaman terhadap pola, dan sistem kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara dibidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Arah, dan tujuannya adalah Masyarakat Sosialis Pancasila, atau masyarakat sejahtera lahiriyah, dan bathiniyah.

Inilah hakekat jati diri SOKSI yang tak pernah tergoyahkan oleh rintangan, dan tantangan yang menghadang, Bahwa dengan Ide Dasar Manusia Karya Swadiri, dan Jati diri SOKSI inilah yang mewarnai Doktrin perjuangan KARYAWANISME sebagai pengaman, dan pengamalan Pancasila. Bahwa sejak awal kelahirannya SOKSI di tahun 60-an, SOKSI telah berjuang habis-habisan melawan Partai Komunis Indonesia dengan ideologi komunisnya sampai terkuburnya Partai Komunis Indonesia setelah pemberontakan G 30 S/PKI, gagal tahun 1965. Meskipun Partai Komunis Indonesia dengan mantel-mantel organisasnya telah dibubarkan , dan ajaran komunis (Marxisme-Leninisme) dilarang, namun SOKSI senantiasa tetap waspada terhadap bahaya laten sisa-sisa G 30 S/PKI.

SOKSI merupakan salah satu organisasi cikal bakal yang turut membidani kelahiran Golongan Karya (GOLKAR) pada tahun 1964, dan terus memberikan dukungannya untuk perkembangan, dan pertumbuhan GOLKAR sebagai organisasi kekuatan sosial politik yang semakin mandiri, dan berakar ditengah-tengah masyarakat.

DINAMIKA PERJUANGAN SOKSI

1. Tahun 1960-1963; merupakan tahun pengembangan organisasi. Fase ini adalah fase untuk memperluas sayap organisasi, dan menanamkan pengertian kepada masyrakat mengenai "sankan paran"nya SOKSI.

2. Tahun 1963-1964; merupakan tahun-tahun Konsolidasi, Kristalisasi SOKSI guna menempa kekuatan, dan kesatuan massa pendukung SOKSI.

3. Tahun 1964-1965; merupakan tahun "action" fase ini merupakan pengalaman, dan pelaksanaan tugas-tugas perjuangan. Dalam tahun-tahun ini SOKSI mengalami tugas-tugas berat, karena padatahun 1964 SOKSI membidani kelahiran Golongan Karya (GOLKAR), dan pada saat yang sama pula SOKSI harus membendung secara ofensif politik dari PKI.

4. Pada tahun 1965 SOKSI secara total berperan aktif bersama kekuatan yang setia kepada Pancasila menumpas pemberontakan G 30 S/PKI. Pada Juli 1965, dengan persetujuan, dan restu J.M. Mentri/Panglima Angkatan Darat, Letnan Djenderal Achmad Yani, menyetujui penginterasian perjuangan SOKSI dengan Doktrin TNI_AD Tri Ubaya Cakti, atau lebih dikenal dengan SOKSI MANUNGGAL DENGAN TRI UBAYA CAKTI.

5. Tahun 1966-1969; merupakan tahun perjuangan menegakkan Orde Baru, dan meletakkan landasan untuk pelaksanaan Pembangunan Nasional.

6. Tahun 1970-an; merupakan tahun perjuangan untuk rekonsolidasi organisasi SOKSI memasuki tantangan baru yang dihadapinya. Pada tahun 1971 SOKSI memusatkan perhatian untuk memenangkan GOLKAR dalam Pemilu yang pertama kalinya dilaksanakan pada masa Orde Baru.

7. Tahun 1973; merupakan tahun " pengembaraan" bagi SOKSI. pada fase ini telah lahir struktur politik baru, yaitu dengan Undang-Undang No. 3 tahun 1973 tentang Partai Politik, dan Golongan Karya. Dalam Undang-Undang tersebut diletakkan dasar-dasar kenaggotaan Partai Politik, dan GOLKAR yang bersifat perorangan. Menghadapi keadaan ini SOKSI menyerahkan kader-kadernya kepada GOLKAR, dan SOKSI memilih "mengembara", atau memilih jalan baru.

8. Tahun 1973 -1978; merupakan tahun pengembaraan SOKSI, dan pada pertengahan tahun 1978. SOKSI mulai bangkit kembali dengan melaksanakan kaderisasi SOKSI melalui organisasi sayap Wira Karya Indonesia.

9. Tahun 1980-an; merupakan tahun-tahun "kebangkitan kembali" SOKSI, SOKSI GUGAH, SOKSI TRIWIKRAMA, dimana masa-masa sulit telah mampu diatasi SOKSI.

Ada 3 faktor kekuatan yang mendorong SOKSI untuk bangkit, yaitu:
1. SOKSI senantiasa mengembangkan daya kreativitas, bersikap inovatif sesuai dengan raising demand.
2. SOKSI memiliki integrasi faktor berupa Doktrin Karyawanisme, dan
3. SOKSI memiliki " Courrage", atau keberanian untuk menghadapi kenyataan, dan tantangan-tantangan perjuangan.

Pada fase ini SOKSI melakukan gerakan Kaderisasi secara Nasional yang dikenal dengan Kader Bangsa.

10. Tahun 1985; merupakan tahun lahirnya 5 (lima) Undang-undang dibidang politik. Undang-Undang ini mempertegas kembali posisi Partai-partai Politik, dan Organisasi kemasyarakatan menitik beratkan gerak juangnya pada bidang sosial kemasyarakatan, dan bidang ekonomi.) Undang-undang dibidang politik. Undang-Undang ini mempertegas kembali posisi Partai-partai Politik, dan Organisasi kemasyarakatan menitik beratkan gerak juangnya pada bidang sosial kemasyarakatan, dan bidang ekonomi.

http://soksi.or.id/204/tentang-soksi/pi-sejarah-sentral-organisasi-karyawan-swadiri-indonesia-soksi.html