Minggu, 31 Juli 2011

SOKSI Tuban Ancam Alihkan Suara ke Calon Lain

SOKSI Tuban Ancam Alihkan Suara ke Calon Lain

Dec 9th, 2010

TUBAN. kotatuban.com – Rencana turunnya pengurus teras Golkar Jawa Timur ke Tuban disambut gembira oleh ketua SOKSI Tuban dan diharapkan bisa menyatukan ‘tulang-tulang yang berserakan’ dan dianggap merugikan partai. Bila SOKSI Tuban masih dianggap sayap Golkar, maka dalam Pemilukada saatnya menjalin komunikasi yang harmonis.

Plt.Ketua SOKSI kabupaten Tuban, H. Hamdani, mengatakan selama
ini memang terjadi komunikasi yang kurang harmonis antara SOKSI dan
Golkar Tuban. “Di seluruh Indonesia, hanya Tuban yang terjadi diskomunikasi dan ini sangat disayangkan berbagai pihak. Saya katakan contohlah kabupaten Malang, Golkar dan SOKSI-nya sangat harmonis hubungannya,” kata Hamdani.

Ia lalu menunjuk keharmonisan Golkar dan SOKSI kabupaten Malang
adalah ketika mengantarkan Rendra menjadi bupati Malang. Seperti
diketahui Rendra adalah Ketua SOKSI Jatim yang didukung Golkar ketika
merebut kursi bupati Malang dalam Pemilukada pertengahan tahun ini.

“Misalnya Golkar Tuban mengajak saya bicara, mendiskusikan bagaimana
memenangkan calon Golkar yang akan ikut dalam Pemilukada, saya sebagai kader Golkar tentu akan setia terhadap induk partai kami,” ujar Hamdani sambil menyebut selama ini dirinya tidak ‘diorangkan’ oleh Golkar Tuban.

“Saya mengadakan rapat kerja SOKSI Tuban, sudah dituduh macam-macam dan acara sosialisasi saya yang ditunjuk sebagai caretaker (Plt) ketua SOKSI Tuban, disabot sehingga anggota atau para ketua anak cabang SOKSI Tuban banyak yang tidak hadir,” tambahnya.

Seperti diketahui ketika diadakan Rapat kerja para ketua dan sekretaris anak cabang SOKSI justeru hadir di acara lain atas suruhan seseorang yang diduga bupati Tuban yang juga ketua Golkar Tuban.

SOKSI Tuban saat ini ada 20 anak cabang dan berada di tiap kecamatan dan anggotanya cukup besar karena organisasi kemasyarakatan ini terdiri dari berbagai profesi. Akar rumput SOKSI di desa-desa maupun di kecamatan tersebar di mana-mana dan relatif punya pengaruh di wilayahnya masing-masing.

“Saya akan menunggu sikap pengurus Golkar Tuban, bisa menghargai
organisasi sayapnya, nggak? Kalau tidak, dalam Pemilukada kami bisa
ikut kemana-mana dan sudah banyak pasangan yang mendekati kami,”
tandasnya.(as)

http://kotatuban.com/soksi-tuban-ancam-alihkan-suara-ke-calon-lain/

SOKSI dan Golkar Gelar Gerakan Sejuta Pohon

Soksi dan Golkar Gelar Gerakan Sejuta Pohon

Posted at 2:37 pm on November 25, 2010 in Bali, Nasional |

DENPASAR (jurnalberita.com) – Jelang akhir tahun 2010, Soksi (Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) yang didirikan oleh Prof Dr H Suhardiman menggelar penghijauan Indonesiaku di Denpasar Bali, bertajuk Gerakan Sejuta Pohon. Cara ini dihadiri Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan SE MM,Ketua Umum Partai Golkar, Ir H Aburizal Bakrie, tak ketinggalan Ketum Soksi, Ade Komaruddin serta Pimpinan Depidar XII Soksi Jatim, Drs H Rendra Kresna MM dan Otje Rau.

Suhardiman, Sang pendiri Soksi, merupakan satu-satunya tokoh yang masih kokoh dan konsisten dibalik Partai Golkar, bersama dua pilar organisasi pendiri lainnya, Kosgoro dan MKGR.

“Kita mencanangkan Gerakan Sejuta Pohon dalam keluarga besar Soksi ini, agar mendorong semangat ijo royo-royo nya bumi Nusantara. Seluruh kader Soksi, sebagai kader Bangsa Indonesia diharap mampu memotivasi, sekaligus bersama seluruh rakyat menghijaukan kembali bumi tercinta ini,” tegas Suhardiman, yang disitir Otje Rau, selaku Sekretaris Soksi Jatim yang ikut hadir dalam acara tersebut.

Gerakan Sejuta Pohon ini ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis oleh Menhut Zulkifli Hasan, Suhardiman, Aburizal Bakrie dan Ade Komaruddin. “Inilah rasa kebersamaan,, sekaligus rasa keprihatinan atas kerusakan hutan dan berakibat rusaknya ekosistem yang membuat hewan langka Indonesia pun ikut jadi korban,” tambah Otje melalui sambungan telepon, Selasa (23/11) lalu.

Otje Rau, yang juga Wakil Ketua Partai Golkar Jatim berharap kepada Menhut Zulkifli bekerja simultan. “Artinya, selain menyelamatkan alam lingkungan, jangan lupa atas habitat hewan langka dunia yang menjadi khas bangsa Indonesia,” ungkap Otje lagi,
Sekretaris Perkumpulan Taman Flora dan Fauna Surabaya (PTFSS) yang mengelola sekaligus dan pendiri Kebun Binatang Surabaya (KBS) itu menyinggung permasalahan dalam manajemen KBS serta berharap adanya rasa kebersamaan dalam menangani permasalahan manajemennya.

“KBS butuh keterlibatan masyarakat luas dan peran aktif pemerintah pusat, Pemprov Jatim, Pemkot Surabaya, Pengurus PTFSS dalam kepemimpinan Prof. Basuki Rekso Wibowo yang didukung pula Stany Subakir Dan Stany Cs pun diharapkan legowo dan tidak ngotot ingin menguasai sebagai milik pribadi. Begitu pula pihak PKBSI (Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia), selayaknya berdiri dan bersikap bijak sebagai wasit yang jujur dan adil atas keberadaan kebun binatang sebagai anggotanya yang harus dibina, bukan sebaliknya ikut dalam karut marutnya KBS, yang buntutnya ingin menguasai dengan kedok swastanisasi manajemen KBS,” tegas Otje. (jb5/jb2)

http://jurnalberita.com/2010/11/soksi-dan-golkar-gelar-gerakan-sejuta-pohon/

Karya Nyata Aliansi Ormas SOKSI Pantas Ditiru

POLITIK & KEAMANAN - Kamis 25 November 2010 | 00:01

Karya Nyata Aliansi Ormas Soksi Pantas Ditiru

Palangkaraya, Pelita

Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie bangga pada kegiatan aliansi ormas yang digagas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) untuk menyejahtrakan rakyat.

Karya nyata yang dilakukan Soksi bisa ditiru semua pihak untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jika karya nyata ini bermanfaat, tentunya Golkar akan semakin dicintai rakyat, ujar Aburizal Bakrie saat menghadiri HUT ke-46 Partai Golkar di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kemarin.

Hadir dalam acara tersebut Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar Akbar Tandjung, Wasekjen DPP Golkar Lalu Mara Satriawangsa, Wasekjen Soksi Christina Aryani dan Wabendum Soksi Between Lutham.

Menurut Aburizal, dalam rangka menyuarakan aspirasi rakyat, Partai Golkar harus mampu berbuat yang terbaik untuk rakyat seperti pembentukan posko aspirasi agar benar-benar berperan dalam menampung aspirasi rakyat yang sesungguhnya.

Golkar harus menjadi partai yang dicintai rakyat. Saya baru saja dari acara Soksi di Kabupaten Karang Asem menghadiri kegiatan bakti sosial berupa penghijauan, penyebaran bibit ikan, bantuan mobil tangki air, pengobatan gratis, ujar dia.

Ditambahkannya, karya nyata Soksi ini merupakan kegiatan riil yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, sehingga akan membuat Soksi semakin dicintai masyarakat.

Sementara, Ketua Umum Depinas Soksi Ade Komarudin menegaskan, aliansi ormas yang digagas Soksi merupakan bentuk pengabdian dan kerja sosial untuk kesejahteraan masyarakat.
Untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak bisa dikerjakan sendiri, perlu ada mitra dan kerjasama semua pihak, kata dia.

Ditambahkannya, dirinya optimistis jika masyarakat Indonesia saling bahu membahu dalam pembangunan bangsa tanpa saling membeda-bedakan antar suku, agama dan golongan, maka Soksi berkeyakinan semua masalah pasti akan bisa teratasi. (ay)

http://www.harianpelita.com/read/9806/1/politik-&-keamanan/karya-nyata-aliansi-ormas-soksi-pantas-ditiru/

SOKSI - Baladhika Karya Ikrar Bentengi Golkar

Soksi - Baladhika Karya Ikrar Bentengi Golkar

Wednesday, 24 November 2010 22:42 Media Online Bhirawa

Surabaya, Bhirawa

Pilar dan Ormas pendukung Partai Golkar yakni Soksi dan Baladhika Karya berkomitmen untuk ikut membentengi Golkar dari pihak-pihak yang ingin menghancurkannya. Bukti dari komitmen tersebut ditunjukkan oleh

Bukti dari itu komitmen tersebut diwujudkan dalam kebulatan tekad pengurus serta kader Soksi dan Baladhika Karya Jatim myang diserahkan pada Ketua Umum Caretaker Soksi dan Baladhika Karya H Faisal Riza Rahmat SE di Resto Bumbu Desa, Jl.Kartini Surabaya.

Ketua Baladhika Karya Jatim Otje Rau membenarkan bahwa sebagai ormas underbouw partai Golkar akan konsisten untuk membela apabila ada bahaya yang mengancam. Selain itu pihaknya juga akan berjuang memenangkan partai berlambangkan beringin tersebut pada Pemilu 2014.
Sikap ini tandasnya lebih lanjut, merupakan sikap yang konsekuen dan konsisten terhadap Orpol yang didirikan oleh Soksi salah satunya itu.

Ketua umum caretaker Soksi dan Baladhika Karya Faisal Riza membenarkan ada pihak-pihak yang ingin mengobok-obok partai Golkar, termasuk pula memecah belah terhadap Ormasnya seperti Baladhika Karya.

''Bahkan di Jakarta sudah ada Soksi dan Baladhika gadungan, yang dipelopori oleh H Oetojo Oesman (mantan menteri kehakiman era Soeharto), tujuannya untuk mengacau pilar partai Golkar seperti yang terjadi pada Kosgoro dan MKGR,'' ungkap Faisal.

Karenanya ia minta agar pengurus dan kader Soksi solid termasuk Jatim agar mereka membentengi diri jangan sampai mau diadu domba dan dipecah-pecah.
Sebagai langkah lebih lanjut, Soksi dalam waktu dekat ini akan melakukan Mubes di Surabaya, yang akan digelar pada akhir Januari 2011 tahun depan.

Siapa calon kuat yang akan menduduki kursi Ketua Umum, Faisal berharap agar dijabat kader dari Jatim, dalam hal ini ia menyebut nama Otje Rau Ketua Depidar Soksi Jatim, untuk kandidat Ketua Umum.

Kenapa Otje, alasannya yang pertama dinilai konsisten terhadap organisasi, istikomah dan tidak mencari keuntungan pribadi. Tidak kalah pentingnya soal umur Otje yang memungkinkan mamangku jabatan Ketua Umum Depinas Baladhika Karya. [ma]

http://www.harianbhirawa.co.id/konflik/20156-soksi-baladhika-karya-ikrar-bentengi-golkar

Pendiri Soksi akan Gugat Soksi Gadungan

Pendiri Soksi akan Gugat Soksi Gadungan

Tribunnews.com - Selasa, 23 November 2010 09:54 WIB

Iwan Taunuzi/tribunnews.com

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pendiri Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Prof Dr Suhardiman SE menegaskan tidak menutup kemungkinan dirinya akan melaporkan dan mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap siapa saja yang menggunakan atribut dan label Soksi gadungan selain pimpinan Ade Komarudin.

"Jika ada yang mencoba-coba menggunakan label dan atribut Soksi, yakni Soksi gadungan maka bukan tidak mungkin akan kita laporkan kepada pihak yang berwajib atau digugat ke pengadilan," katanya, Senin (22/11/2010).

Pasalnya, kepengurusan Soksi periode 2010-2015 merupakan keputusan konstitusional yang bersifat final, bahkan sebagai ormas sudah terdaftar di Depdagri maupun pendaftaran Hak Paten dan Hak Merek di Departemen Hukum.

Menurut Suhardiman, sejarah kelahiran Soksi hanya mengenal satu-satunya pendiri organisasi adalah dirinya sebagai tokoh sentral yang membidani kelahiran Soksi, termasuk organisasi sayap dibawahnya.

Ia mengaku dalam perjalanan waktu setelah 50 Tahun ini, ada upaya pihak-pihak tertentu yang dipelopori Oetojo Oesman yang ingin memutar balikkan fakta sejarah dan mengklaim bahwa pendiri Soksi terdiri dari tiga orang, yakni Jendera TNI (alm) Ahmad Yani, Letjen TNI (alm) Alamsyah Ratuprawiranegara dan Adolf Rachman.

"Jika ada yang beranggapan demikian, jelas ada upaya memutar balikkan fakta sejarah serta bertujuan menghancurkan Soksi," imbuhnya.

Sebagai pendiri Soksi yang mengabdikan sisa hidupnya untuk organisasi, Suhardiman akan tetap konsistensi dalam bersikap antara kata dan perbuatan harus menjadi pegangan bagi kader Soksi maupun generasi muda.

"Saya tidak akan pernah berubah sedikitpun terhadap keputusan yang telah saya ambil, sesuai dengan mandat Munas IX dan kewenangan selaku Pendiri Soksi sesuai amanat AD/ART dan membentuk komposisi kepengurusan Depinas, Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Majelis Sesepuh periode 2010-2015," tandasnya.

Ia menilai pengalaman buruk berorganisasi seperti munculnya Soksi Reformasi tersebut tidak pantas diteladani oleh generasi muda. Bahkan Tindakan yang mereka lakukan sama sekali jauh dari nilai-nilai kejujuran, moralitas serta etika yang sangat tercela.

"Tujuan saya mendirikan Soksi adalah organisasi perjuangan, bukan tempat orang-orang yang berkedok dan mempejuangkan nilai-nilai demokrasi dengan motivasi mencari uang, apalagi kekuasaan," paparnya. (*)

Penulis: Iwan Taunuzi | Editor: Tjatur Wisanggeni
Akses Tribunnews.com lewat perangkat mobile anda melalui alamat m.tribunnews.com

http://www.tribunnews.com/2010/11/23/pendiri-soksi-gugat-soksi-gadungan

Sri Sultan HB X ; KEPEMIMPINAN VISIONER

Jumat, 19 November 2010

Sri Sultan HB X ; KEPEMIMPINAN VISIONER

Dua orang pemimpin dalam satu organisasi mungkin memiliki pengalaman dan peluang yang serupa, namun mereka bisa saja memiliki visi mengenai masa dapan organisasi yang berbeda. Mengapa ? Karena mereka mungkin bertindak berdasarkan premis atau logika yang berbeda, visi mengenai cara kerja dunia yang berbeda pula.

Visi adalah pernyataan mengenai tujuan, mengenai akhir dari sebuah usaha, karenanya visi berorientasi pada masa depan dan direalisasikan dalam jangka waktu yang berbeda. Peran visi yang paling penting dalam kehidupan organisasi adalah untuk memberikan fokus pada energi manusia.

Untuk memungkinkan setiap orang peduli pada organisasi, sehingga dapat melihat dengan lebih jelas apa yang ada di depan mereka, para pemimpin harus memiliki dan mengutarakan sebuah fokus. Kebalikannya, bayangkan perasaan jika kita harus melihat slide show di atas proyektor tidak fokus serta gambar-gambarnya kabur, buram, dan tidak jelas.

Reaksi yang muncul sudah dapat diprediksi dari awal. Orang-orang mengekspresikan rasa frustasi, tidak sabar, kebingungan, marah bahkan pusing. Mereka menghdindari situasi tersebut dengan menoleh ke arah lain. Ada pula yang berinisiatif untuk mengatur fokus proyektor sendiri. Mereka tetap merasa terganggu karena orang yang memegang tombol dan mestinya mengatur fokus tidak menjalankan tugasnya dengan baik.

Tugas seorang pemimpin adalah menjaga agar proyektor tetap fokus, menjaga agar keseluruhan gambar, yaitu keseluruhan tujuan atau visi organisasi jelas terlihat. Hal ini memungkinkan orang untuk memiliki gambaran yang jelas mengenai seperti apa bentuk masa depan, ketika semua orang telah menambahkan potongan-potongan gambar mereka sendiri.

Pemimpin yang memfokuskan lensa dapat menginspirasikan orang lain untuk terlibat dalam usaha bersama. Dengan pemikiran seperti itu, mereka dapat memberikan konstribusi kepada keseluruhan gambaran tersebut secara efisien dan dengan rasa percaya diri. Apakah kita sedang memimpin departemen kecil, organisasi besar yang beranggotakan puluhan ribu orang, atau keomunitas beranggotakan ratusan ribu orang, visi bersama berfungsi untuk mengatur agenda serta memberi arah dan tujuan kepada kelompok.

Sebagai pemimpin, kita harus melihat ke masa depan kemudian menciptakan kondisi bagi yang lainnya untuk bersama-sama membangun visi bersama-visi yang didasari oleh gambaran-gambaran ideal dan unik mengenai masa depan bersama. Visi dapat bertahan selama bertahun-tahun dan membuat kita tetap memfokuskan masa depan. Pernyataan ini tampaknya memperoleh pembenarannya jika dilihat dari hasil survei yang dilakukan atas harapan publik terhadap kepemimpinan politik yang diambil dari 1.200 responden dari 33 propinsi dengan metode kuisioner pada Mei 2007 yang lalu.

Untuk calon Presiden. Menteridan Kepala Daerah dari akademisi atau intelektual memperoleh suara 29,3 - 37,9 persen, sedangkan dari kalangan partai politik sebagai pilihan kedua sekitar 13 - 20,4 persen. Di samping itu, pemipin yang mayoritas disuai responden adalah yang memiliki tipe visioner, ketimbang tipe administratur. Sebanyak 35,2 persen responden menginginkan pemimpin yang memiliki visi dan arah serta tujuan jangka pantang, 34,2 persen menginginkan pemimpin yang komunikatif dengan rakyat.

Masyarakat ternyata lebih menginginkan calon pemimpin mendatang mempunyai visi ke depan yang berasal dari kalangan akademisi atau intelektual. Kerinduan masyarakat terhadap intelektual ini bukan karena mereka yang terbaik, tapi karena kekecewaan terhadap sumberdaya dari parpol atau ormas.

Sumber : Ceramah Bapak Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada Peserta Pendidikan Politik Kader Bangsa Tahap II Tingkat Andalan di Graha Insan Cita Depok.

http://soksisumedang.blogspot.com/2010/11/sri-sultan-hb-x-kepemimpinan-visioner.html

Depinas SOKSI Sumbang Hewan Qurban untuk Para pengungsi Merapi

DEPINAS SOKSI SUMBANG HEWAN QURBAN UNTUK PARA PENGUNGSI MERAPI

Selasa, 16 November 2010 20:25

Headline

PRESS RELEASE

Sebagai rasa solidaritas dan kepedulian terhadap nasib para pengungsi bencana gunung merapi, Depinas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) hasil MUNAS IX DR. H. M. Rusli Zainal, SE, MP diwakili Sekjend H. M. Muas, SH, Minggu 14 Novenber 2010 pukul 13:00 WIB menyumbang Hewan Qurban berupa 2 (dua) ekor sapi dan 5 (lima) ekor kambing kepada DPD Partai GOLKAR Provinsi DIY untuk diteruskan kepada para pengungsi yang membutuhkan.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini DPD Partai GOLKAR Provinsi DIY menampung para pengungsi merapi, bahkan sejak meningkatnya erosi merapi tanggal 5 November 2010 Kantor DPD Golkar DIY di jln. Jenderal Sudirman 58 Yogyakarta di jadikan POSKO dan “Tempat Tinggal” kurang lebih 181 orang pengungsi dari jumlah 2.109 Pengungsi yang ditangani Partai GOLKAR DIY yang tersebar dibeberapa tempat antara lain di Godean (400), Ngalik (50), Condongcatur (37), Argomulyo Bantul (616) dan Tajem Depok Sleman (825) yang tentunya sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan dari semua pihak.

Demi untuk membantu nasib para pengungsi dan dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1431 H, Ketua Umum DEPINAS SOKSI (Hasil MUNAS) DR. H. M. Rusli Zainal SE, MP yang juga menjabat sebagai GUBERNUR Riau (kini masih berada di RR Cina) melalui Sekjen H. M. Muas, SH yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PMI Pusat, menyumbang Hewan Qurban untuk para pengungsi Merapi di daerah Istimewa Yogyakarta.

Perlu diketahui pada MUNAS IX SOKSI tanggal 20 – 23 Mei 2010 di Cisarua Bogor yang “tertunda” dan telah dilanjutkan tanggal 24 – 25 Juni 2010 di Hotel safari Garden, Cipayung, Jabar, secara demokartis dan konstitusional berdasarkan (sesuai) AD/ART telah terpilih DR. H. M. Rusli Zainal, SE, MP sebagai Ketua Umum DEPINAS SOKSI Masa Bakhti 2010 – 2015 yanhg secara RIIL DIDUKUNG OLEH 27 DEPIDAR SOKSI Seluruh Indonesia.

http://megapolitanpos.com/headline/1382-depinas-soksi-sumbang-hewan-qurban-untuk-para-pengungsi-merapi.html

SOKSI: Kredit Korban Merapi harus Dibebaskan

SOKSI: Kredit Korban Merapi harus Dibebaskan

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin - IST

Oleh: Irfan Fikri

Nasional - Senin, 8 November 2010 | 02:34 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pemerintah didesak agar memberikan keringan dan pembebasan kredit pertanian terhadap para pengungsi korban letusan Gunung Merapi.

Menurut Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Ade Komarudin mengaakan pihaknya mendukung lima kebijakan Presiden SBY dalam penanganan Merapi secara cepat, khususnya bagi para korban yang meninggalkan rumah dan harta benda mereka, termasuk hewan ternak yang menjadi aset masyarakat.

"Sebaiknya pemerintah menghitung kerugian warga dan membeli hewan ternak, bahkan jika diperlukan menghapuskan kredit petani yang terkena musibah," kata Ade Komarudin saat meluncurkan mobil bantuan SOKSI untuk korban bencana Merapi di Jakarta, Minggu (7/11/2010).

Ade menambahkan, pihaknya juga sudah menginstruksikan Depidar SOKSI Jawa Tengah mendirikan posko bantuan, termasuk membantu aparat melakukan evakuasi para korban sebagai wujud kepedulian dan pengabdian Soksi kepada masyarakat.

"Saya kira ini pekerjaan mulia harus mendapat perhatian seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif membantu meringankan penderita masyarakat," kata Ade.

Ade menambahkan sekarang akan menyusul tiga truck bantuan lagi untuk memberikan bantuan berupa makanan, obat-obatan dan peralatan bangunan untuk program tanggap darurat. "Untuk membantu masyarakat kita akan mengerahkan semua potensi yang ada karena hal ini merupakan pengabdian yang konkrit kepada masyarakat," tandasnya. [hid]

http://nasional.inilah.com/read/detail/954712/soksi-kredit-korban-merapi-harus-dibebaskan

Bencana Merapi, Bantuan dari Kader Soksi

07/11/2010 07:15 WIB

Bencana Merapi, Bantuan dari Kader Soksi

Politikindonesia - Penanganan bencana Gunung Merapi membutuhkan bantuan berbagai pihak. Erupsi gunung berapi teraktif di dunia itu, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, selain kehilangan harta benda, yang terus bertambah.

Beberapa anggota DPR tergerak membantu dengan menyisihkan gajinya. Mereka para anggota Dewan dari Ormas Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SoksiI), salah satu organ Partai Golkar.

Ketua Umum Soksi Ade Komarudin kepada pers, kemarin, menyebutkan, sebanyak 37 dari 106 anggota Soksi yang menjadi anggota DPR, menyisihkan gajinya untuk membantu para korban bencana.

Ade yang juga Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPR mengatakan, alokasi anggaran bencana dalam APBN 2010 hanya 7,5 persen. Hal itu dipastikan tidak akan mencukupi, mengingat eskalasi bencana di Tanah Air, tergolong tinggi.

Dengan begitu, tidak bisa hanya berharap dari bantuan pemerinta. Ade mengatakan, perlu peran serta masyarakat untuk melakukan gerakan sosial membantu para korban. Kalangan masyarakat diminta aktif menolong para korban bencana. Salah satunya, dengan menyisihkan gaji, seperti dilakukan sejumlah anggota Soksi itu.

Sebagai wujud kepedulian terhadap para korban Merapi, Soksi juga telah memberangkatkan tiga mobil bantuan Soksi Peduli Merapi ke lokasi bencana. Ade berharap bantuan berupa susu, masker, obat-obatan, sarung, selimut serta kebutuhan lainnya itu, bisa sedikit meringankan penderitaan para korban.

"Semua imi panggilan hati nurani sekaligus wujud kepedulian dan pengabdian Soksi kepada masyarakat,” ujarnya

Soksi meluncurkan bantuan yang dilepas secara resmi oleh Ade Komarudin, didampingi Pendiri Soksi Prof Dr Suhardiman SE, Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Bidang Lingkungan Hidup dan Kesehatan Ricky Rahmadi. Juga ada Wakil Sekjen DPP Partai Golkar Bidang Pengalangan Opini Lalu Mara Satriawangsa, serta Ketua Umum Baladhika Karya Faisal Reza Rahmat.

Bantuan yang diberikan kepada korban pengungsi Merapi ini akan berjalan selama seminggu. Bantuan serupa datang dari DPD Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurut Ade, semua itu bagian dari kepedulian para kader Soksi lewat kesediaan mnyisihkan gaji untuk para korban bencana.
(mun/na)

http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politik&i=13240

Soksi Perjuangkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Pak Harto

POLITIK & KEAMANAN - Senin 1 November 2010 | 00:19

Soksi Perjuangkan Gelar Pahlawan Nasional untuk Pak Harto

Jakarta, Pelita

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Ade Komarudin menegaskan, Soksi terus perjuangkan gelar Pahlawan Nasionl untuk mantan Presiden Soeharto.

Demikian diungkapkan Ade Komaruddin saat menerima sapirasi tertulis Gabungan Ormas Islam Bersatu (GOIB) disela disela-sela rapat pleno SOKSI di Jakarta, Kemarin. Perjuangan itu dilakukan SOKSI karena almarhum adalah peletak dasar idelogi pembangunan Indonesia.

Dikatakan Ade, terlepas kelebihan dan kekurangannya, Pak Harto adalah sosok pemimpin yang telah berjasa kepada bangsa dan negara. Sudah sepantasnya beliau diberikan penghargaan Pahlawan Nasional, ujar dia.

Dikatakannya, upaya perjuangan itu segera ditindaklanjuti kader-kader SOKSI di DPR serta melalui DPP Partai Golkar. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pemimpinnya, tegas Ade.

Hal senada disampaikan Pendiri SOKSI Prof Suhardiman. Menurutnya, sebagai ormas yang melahirkan Partai Golkar, tidak ada keraguan bagi SOKSI mendukung Soeharto dan Bung Karno untuk dianugerahi gelar pahlawan nasional.

Secara pribadi, kebetulan saya sangat mengenal keduanya dan wajar saja kalau keduanya diberikan gelar pahlawan nasional. SOKSI mendukung sepenuhnya apalagi Partai Golkar dalam pernyataan politik di Rapimnas juga mendukung hal tersebut, ujarnya.

Menurut Suhardiman, bicara soal kepemimpinan nasional, ada ramalan Joyoboyo yang patut diketahui, yaitu setelah Indonesia Merdeka dan rakyatnya sudah sejahtera, akan lahir sosok pemimpin yang sebenarnya, bukan pemimpin yang direkayasa yaitu satrio kinijoro.

Satrio Kinijoro adalah pemimpin yang keluar masuk penjara seperti Bung Karno dan Bung Hatta, kemudian sosok pemimpin satrio muti wibowo, yaitu Soeharto dan terakhir satrio piningit. Inilah yang sedang dinanti saat ini, kata Suhardiman.

Persoalannya pemimpin satrio piningit ini masih ditunggu yang akan muncul secara tidak terduga, karena setiap kali muncul sosok pemimpin nasional seringkali memakan korban jiwa seperti sekarang ini yang sering terjadi bencana dan menelan korban jiwa, kata dia

Ketua Gabungan Ormas Islam Bersatu (GOIB) Andy M Soleh dalam pernyataan sikapnya berharap SOKSI mau memberikan dukungan dan memperjuangkan Soeharto sebagai pahlawan nasional.

Sesuai jasa-jasa dan kepahlawanan mantan Presiden Soeharto beliau pantas dan layak sebagai pahlawan nasional. Kami berharap SOKSI mau memberikan dukungan agar pemerintah menetapkan Pak Soeharto sebagai pahlawan nasional, ujarnya.

Pada saat yang bersamaan Ketua Depidar XXV Papua Demas David Patty juga menyampaikan dukungan tertulis terhadap mantan Presiden Soeharto kepada Depinas SOKSI.

Kontroversi terhadap pemberian gelar Soeharto sangat subyektif dan memiliki tendensi tertentu dari pihak-pihak yang perlu diwaspadai sebagai antek PKI, apalagi Partai Golkar sudah memberikan apresiasi dan mendukung sepenuhnya pemberian gelar kepahlawanan Soeharto, ujar Demas.

SOKSI Gadungan

Pada kesempatan itu, Suhardiman juga menegaskan, jika ada pihak-pihak yang masih mengklaim dan mengatasnamakan SOKSI berarti mereka itu pantas disebut Soksi Gadungan.

Saya merasa prihatin kondisi SOKSI seperti sekarang, padahal semua orang tahu saat Oetojo Oesman menjadi Ketua Depinas, Soksi seperti mati suri. Sekarang, setelah bangkit kembali banyak orang yang berebut ingin menguasai SOKSI, ujar dia.

Dia menjelaskan, masalah legal formal SOKSI sebenarnya sudah selesai, sehingga tidak ada pihak-pihak yang bisa mengklaim dan mengatasnamakan SOKSI. Kalau masih ada pihak yang masih menggunakan atribut SOKSI, nantinya akan kita gugat ke pengadilan dan melaporkan masalah itu ke polisi, tegas dia.

Suhardiman juga menambahkan, dirinya juga pernah mengirimkan surat secara pribadi kepada Oetojo Oesman perihal pendirian SOKSI gadungan. Dalam surat balasan Oetojo, beliau justru membantah dan mengaku tidak terlibat sama sekali.

Sekarang kan sudah terbukti beliau menjadi aktor utama di balik SOKSI gadungan. Kok bisa beliau bersikap seperti itu kepada saya dan mengkhianati pernyataanya sendiri, ujar Suhardiman. (ay)

http://www.harianpelita.com/read/7636/1/politik-&-keamanan/soksi-perjuangkan-gelar-pahlawan-nasional-untuk-pak-harto/

SOKSI Tak Terpengaruh SOKSI Tandingan

SOKSI Tak Terpengaruh SOKSI Tandingan

Rabu, 27 Oktober 2010 14:34

MALANG– Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Jawa Timur tidak akan terpengaruh dengan rencana bakal berdirinya SOKSI tandingan yang dipelopori Gubernur Riau Rusli Zainal. Kepastian itu ditegaskan dalam temu kader SOKSI Jatim di Pendopo Kabupaten Malang, kemarin.

Hal itu terbukti dengan hadirnya Ketua Depinas SOKSI, Ade Komaruddin, Sekjen SOKSI Johanes W. Nurwono dan juga pendiri SOKSI Prof. Dr. Suhardiman SE dalam temu kader SOKSI Jatim. Pendiri SOKSI Prof Dr Suhardiman SE mengaku tidak khawatir dengan rencana pembentukan SOKSI tandingan yang dipelopori Gubernur Riau Rusli Zainal itu.

“Di Jatim hanya mengenal SOKSI yang dipimpin Ade Komarudin. Tidak ada SOKSI reformasi yang dipelopori Rusli Zainal,” kata Suhardiman yang memberikan wejangan kepada pengurus SOKSI se Jatim, kemarin.

Dijelaskan, rencana bakal munculnya SOKSI tandingan akan menjadi ujian bagi SOKSI. Sebelum munculnya SOKSI tandingan, SOKSI pimpinan Ade Komarudin sudah mempersiapkan langkah-langkah strategis. SOKSI sudah mendapatkan pengesahan dari Kementrian Hukum dan HAM, sudah memiliiki hak cipta atas logo dan lambang SOKSI. Belakangan, SOKSI juga tengah memproses hak paten atas logo dan lambang SOKSI.

“Jika ada yang mengaku-aku SOKSI dan menggunakan lambang SOKSI yang ada, bisa digugat. Karena itu, ada istilah kita yang akan “dibunuh” atau kita yang akan “membunuh” dalam artian bukan fisiknya, tapi organisasinya,” tandasnya.

Menurut Ketua Depinas SOKSI Ade Komarudin, pihaknya sudah mengajukan hak paten atas lambang organisasi SOKSI yang ada saat ini. Sudah banyak langkah strategis yang dilakukan pihaknya untuk membentengi SOKSI dari rencana pendirian SOKSI reformasi.

“Untuk pengurusan hak paten masih harus menunggu enam bulan kedepan, sesuai dengan aturannya seperti itu,” tambahnya.

Meski ada goyangan dari luar, SOKSI yang dipimpinnya justru sekarang ini mengalami kebangkitan. Dilantiknya Ketua Depidar XII SOKSI Jatim, H. Rendra Kresna sebagai Bupati Malang sebagai pertanda kebangkitan SOKSI di Jatim. Banyak anggota SOKSI yang juga terpilih sebagai wakil rakyat baik yang ada di pusat, provinsi hingga kota dan kabupaten. “SOKSI pusat dengan sepenuh hati akan membantu pembangunan di Kabupaten Malang. Karena itu, Pak Rendra harus sukses membangun Kabupaten Malang,” tegasnya. (aim/udi)

http://malang-post.com/index.php?option=com_content&view=article&id=20271:soksi-tak-terpengaruh-soksi-tandingan

Benang Kusut Soksi

www.BNKS.com

Jumat, 22 Oktober 2010

Benang Kusut Soksi (Suara Pembaharuan, 19 oktober 2010)


Perpecahan di tubuh Soksi, salah satu dari tiga ormas pendiri Golkar, makin sulit diuraikan. Perselisihan antara Rusli Zainal dan Ade Komaruddin belum juga menemukan titik terang. Celakanya lagi, keduanya sama-sama punya pendukung “orang kuat”.

Buntut perselisihan tersebut nyaris membuat Rapimnas I Partai Golkar yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (18/10) malam, deadlock, karena tidak ada kata sepakat siapa yang menyampaikan pandangan umum dalam acara tersebut. Ade Komaruddin dan Rusli Zainal saling mengklaim sebagai pimpinan yang sah, dan keduanya menyiapkan pandangan masing-masing.

Sebagai solusi, diputuskan pembacaan sikap tiga ormas pendiri Partai Golkar yang disebut Tri Karya, yakni MKGR, Kosgoro 1957, dan Soksi diwakilkan kepada tokoh senior Partai Golkar dari unsur ormas MKGR, yakni Zainal Bintang. “Ini baru pertama kali dalam sejarah Rapimnas Partai Golkar, di mana suara ketiga organisasi pendiri Partai Golkar disatukan, dan dibacakan perwakilan dari MKGR. Biasanya, pandangan Tri Karya itu disampaikan oleh masing-masing ketuanya,” kata sumber SP di Jakarta, Selasa (19/10).

Menurutnya, penyelesaian masalah Soksi ibarat mengurai benag kusut. Pasalnya, Ade Komaruddin sangat didukung oleh pendiri Soksi, Prof Dr Suhardiman, sementara Rusli Zainal adalah orang kepercayaan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Pendiri Soksi ini mengancam keluar dari Partai Golkar kalau nama Ade tidak diakui sebagai ketua Soksi. “Kondisi ini jelas tidak mudah karena Rusli Zainal telah banyak membantu Ical pada Munas di Pekanbaru,” katanya. [L-8]

Diposkan oleh www.BNKS.com di 02:30

http://wwwmuliabnkscom.blogspot.com/2010/10/benang-kusut-soksi-suara-pembaharuan-19.html

Sejumlah DPD Golkar Minta SOKSI Tetap Solid

Sejumlah DPD Golkar Minta SOKSI Tetap Solid

admin | 20 October 2010 |

JAKARTA (RP) – Sejumlah Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar tetap berharap organisasi Sentral Organisasi Kar-yawan Swadiri Indonesia (SOKSI) senantiasa solid. Untuk itu, mereka meminta penyelesaian di tubuh Depinas SOKSI itu diselesaikan secara internal.

Permintaan tersebut mengemuka di arena Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar di Hotel Borobudur, Senin (18/10) malam. Dalam pandangan umum, beberapa DPD meminta DPP untuk turun tangan menyelesaikan persoalan yang terjadi di tubuh SOKSI dengan melihat aturan yang ada, agar SOKSI tetap solid dan berasatu dalam satu kepengurusan.

Seperti yang dikemukaan DPD Golkar Kalimantan Timur (Kaltim), mereka bukan saja meminta DPP Golkar agar menyelesaikan persoalan SOKSI, tapi mereka bahkan mengucapkan selamat kepada kepengurusan SOKSI di bawah kepemimpinan Rusli Zainal.

â€Å“Dalam pandangan umum DPD I Partai Golkar Kaltim, kita malahan menyampaikan ucapan selamat kepada kepengurusan Depinas SOKSI yang dipimpin Rusli Zainal,” kata salah seorang pengurus DPD I Golkar Kaltim Hatta Zainal kepada Riau Pos, Selasa (19/10).

Lebih lanjut Hatta menyatakan, pihaknya hanya minta dalam menyelesaikan persoalan ini harus berpedoman pada aturan organisasi, bukan kepentingan individu dan kelompok. â€Å“Buktikan saja mana yang terpilih secara konstitusional sesuai aturan organisasi,” ucapnya.

Hal yang sama juga dikemukakan Ketua DPD I Riau, Indra Muchlis Adnan, dia berpendapat bahwa penyelesaian benang kusut yang terjadi di tubuh SOKSI harus mengacu kepada aturan yang telah ditetapkan dalam organisasi SOKSI.

â€Å“Kita bukan berpihak kepada salah satu kepengurusan, tapi kita berpihak kepada aturan yang ada dalam organisasi. Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP Partai Golkar, Abu Rizal Bakrie juga menyatakan demikian. Dia minta persoalan SOKSI diselesaikan secara internal dengan mengacu pada aturan organisasi. Jadi saya pikir, pak Ical tidak berpihak kepada siapapun. Karena keduanya, baik Rusli Zainal maupun Ade Komaruddin adalah kader terbaik yang dimiliki Golkar,” ungkap Indra.(yud)

http://www.riaupos.co.id/news/2011/03/rusli-imbau-kader-soksi-solid/

Golkar Bicarakan Strategi Pemilu 2014

Rapimnas

Golkar Bicarakan Strategi Pemilu 2014

Sabrina Asril | Tri Wahono | Minggu, 17 Oktober 2010 | 17:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar akan membicarakan upaya pemenangan Pemilu 2014 mendatang dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang digelar di Jakarta, 18-20 oktober 2010. Hal tersebut dikatakan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham.

"Soal pemenangan pemilu akan kami bahas di rapimnas dengan dasar evaluasi pelaksanaan pilkada yang mencapai 52 persen suara, melampaui target rakernas yakni 50 persen," ujar Idrus, di sela-sela pembukaan Rapimnas, Minggu (17/10/2010), di DPP Golkar, Slipi, Jakarta.

Selain itu, rapimnas kali ini juga ditujukan lebih ke arah internal dengan konsolidasi dan kaderisasi. Golkar menargetkan pada akhir tahun 2011 nanti sudah memiliki 100 orang kader di tiap desa di Indonesia. "Ini untuk menuju tahun 2012 sebagai tahun kaderisasi," ujarnya.

Menurut Idrus, strategi tersebut akan terlihat efektivitasnya ketika memasuki Pileg dan Pilpres 2014 mendatang. "Dengan lakukan strategi efektif pada puncaknya nanti saat pileg dan pilpres secara sungguh-sungguh Golkar akan jadi partai utama republik ini," ungkap Idrus.

Terkait 100 hari pemerintahan SBY, Idrus mengungkapkan bahwa Golkat tetap dalam koalisi dan akan mengambil sikap sesuai dengan naskah politik. "Tidak ada masalah yang harus ditingkatkan adalah peran-peran signifikan dalam membangun komunikasi politik dalam rangka memajukan program pemerintah," ujarnya.

Adapun, di dalam pembukaan Rapim Golkar kali ini, turut pula hadir Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie, mantan presiden BJ Habibie, pendiri SOKSI Suhardiman, dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Ginandjar Kartasasmita.

http://nasional.kompas.com/read/2010/10/17/17414983/Golkar.Bicarakan.Strategi.Pemilu.2014

SOKSI Tuban Agendakan Rapat Ulang

SOKSI Tuban Agendakan Rapat Ulang

Oct 13th, 2010

kotatuban.com – Rapat kerja SOKSI Tuban tanggal 10 Oktober lalu yang kabarnya diboikot oleh sekelompok anggota, akhirnya ditangani oleh pengurus SOKSI Jawa Timur. Agenda acara yang semula untuk mensosialisasikan ketua caretaker SOKSI dan membicarakan beberapa perkembangan organisasi memang tertunda namun akan dilaksanakan ulang.

Plt Ketua SOKSI Tuban, HM Hamdani yang dikonfirmasi masalah ini menyebut ‘sabotase’ tadi memang terjadi. Kalau ada yang membantah atau meragukan hal itu ia ingin mengajak bicara secara logika bahwa ketika diadakan pertemuan dari undangan 315 orang yang datang hanya 15 orang.

“Tapi mereka datang ke suatu acara yang diadakan orang lain dengan maksud agar tidak datang ke acara kami, namanya apa. Begitu kok diragukan, karena itu, masalah ini diambil alih oleh DPD Soksi Jatim,” kata Hamdani.

Salah satu anggota steering comity acara pertemuan SOKSI Tuban, Yon Mudijono, mengatakan SOKSI bukan partai politik yang butuh suara ketika diadakan Pemilu. Jadi sebenarnya pemboikotan tersebut salah sasaran.

“Mestinya kami ini dirangkul untuk menarik suara dalam Pemilu atau Pemilukada. Apalagi SOKSI adalah ibunya Golkar yang harus dihormati atau diperlakukan yang layaklah, bukan sebaliknya,” ungkap Yon yang kemarin membuat undangan untuk pertemuan anggota SOKSi se Tuban dalam pengarahan SOKSI Jatim termasuk dengan DPD Golkar Jawa Timur.

Kalau SOKSI dimusuhi Golkar yang salah di mana dan ada apa di Tuban ini. Ketua SOKSI Jatim, Rindra Kresna yang kini bupati Malang nantinya yang akan datang dan memberi pengarahan bahwa SOKSI hanya satu di Tuban dan untuk sementara dipimpin oleh caretaker (pelaksana sementara).

“Jadi pertemuan Minggu lalu itu untuk mensosialisasikan Pak Hamdani menjadi ketua SOKSI Tuban untuk sementara. Kalau ada yang tidak senang dan setuju marilah kita bicarakan, karena wakil ketua dan sekretaris tidak ada yang mau menggantikan ketua kami yang meninggal,” tambah Yon Mudijono heran.

Persoalan pribadi atau lainnya dia berharap tidak dicampur adukkan dalam masalah ini. Ketika ini terjadi, siapa yang malu dan siapa yang akan kehilangan simpati.

Yon sendiri saat ini harus hati-hati mengadakan acara ini dan harus dari pintu ke pintu menjelaskan permasalahannya kepada para ketua SOKSI tingkat kecamatan. Tidak ada pembicaraan politik dalam sosialisasi ini dan tidak ada usulan ke Golkar Tuban bahwa pencalonan bupati harus lewat konvensi.

“Kayak kurang kerjaan aja kita ini. Masak SOKSI, ibundanya Golkar mau menjatuhkan Golkar. Mana ada ibu merusak anaknya,” ucapnya sambil tersenyum.(as)

http://kotatuban.com/soksi-tuban-agendakan-rapat-ulang/

Suhardiman: SOKSI Lain Ilegal

Tuesday, 05 October 2010 20:59

Suhardiman: SOKSI lain ilegal

Warta - Nusantara

WASPADA ONLINE

JAKARTA - Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia Prof Dr Suhardiman SE mengatakan kepengurusan SOKSI hanya satu sehingga jika ada kepengurusan yang lainnya berarti yang lain itu ilegal atau liar.

Suhardiman mengaku kaget ketika ada berita adanya pelantikan pengurus SOKSI yang dipimpin Gubernur Riau Rusli Zainal. Suhardiman merasa lebih kaget lagi ketika melihat ada foto dirinya dipajang dalam deklarasi kepengurusan SOKSI Gubernur Riau Rusli Zainal tersebut. Pelantikan Rusli Zainal sendiri tidak dihadiri perwakilan Partai Golkar.

Menurut Suhardiman, pihaknya berharap para pengurus SOKSI tetap tenang dan tidak merasa binggung karena pelantikan kepengurusan SOKSI periode 2010-2015 adalah sah pada 25 Juli lalu.

"Semua itu kan sudah jelas, keputusan Munas IX SOKSI yang berakhir buntu sebenarnya bukan kehendak siapa-siapa, tapi kondisi saat itu memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilanjutkan karena ada perbedaan pendapat dalam pembahasan AD/ART," kata Suhardiman.

Untuk menyelamatkan organisasi, tambah Suhardiman, berdasarkan AD/ART SOKSI memberikan kewenangan pada pendiri untuk mengambil alih sekaligus membentuk susunan kepengurusan dibantu para Depidar. Akhirnya menetapkan Ade Komarudin sebagai Ketua Umum Depinas, Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina serta Bobby Suhardiman sebagai Sekretaris Dewan Pembina SOKSI.

"Keputusan itu sudah final dan hasilnya sudah dilaporkan ke DPP Partai Golkar," kata Suhardiman.

Suhardiman menjelaskan, jika dalam suatu organisasi masih terdapat perbedaan pendapat hal itu merupakan bunga-bunga demokrasi, tapi jangan sampai perbedaan pendapat itu dijadikan alasan menentang apa yang sudah diputuskan. Menurut Suhardiman hal ini penting karena menyangkut moralitas dan etika dalam berpolitik, apalagi di internal SOKSI sangat menghargai perbedaan pendapat sebagai sesuatu yang biasa dalam berorganisasi.

"Saya berharap kader-kader SOKSI tidak terpancing dan tetap menjaga kekompakan serta menjaga soliditas organisasi karena ada kelompok yang sengaja ingin memecah belah SOKSI," kata Suhardiman.

Yang jelas, tambah Suhardiman kepengurusan Depinas SOKSI di bawah kepemimpinan Ade Komarudin sudah terdaftar di Depdagri. "Jadi, mau apa lagi, masak ada dua pengurus yang diakui pemerintah. Itu kan tidak mungkin," ujarnya.

Suhardiman menilai SOKSI ilegal sebagai kesalahan fatal yang dilakukan Rusli Zainal. Pertama, kepengurusan SOKSI hasil Munas IX sudah dilantik dan dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie serta Ketua Dewan Pembina Akbar Tandjung. Berarti, tambah Suhardiman legitimasi kepengurusan yang ada sekarang sudah sah.

Kedua, hasil Munas IX juga sudah dilaporkan ke Depdagri sebagai satu-satunya ormas SOKSI yang diakui pemerintah, karena itu tidak mungkin pemerintah akan mengakui ormas tandingan.

"Kalau sudah dilaporkan ke pemerintah, mau apa lagi karena ini merupakan legitimasi dari hasil Munas SOKSI yang sah. Bagi saya, sebagai orang yang mendirikan SOKSI dan mengabdikan sisa hidup untuk organisasi dan sudah berumur 86 tahun, saya memiliki pandangan dan akan selalu menanamkan prinsip konsistensi dalam bersikap antara kata dan perbuatan. Ini merupakan moralitas yang paling penting yang harus menjadi pegangan generasi muda dan kader-kader Soksi," kata Suhardiman.

Suhardiman mengaku tetap percaya dengan pikiran yang positif melihat semua perkembangan yang ada. Apalagi tambahnya kepengurusan SOKSI di bawah kepemimpinan Ade Komarudin sudah banyak melakukan program-program positif yang bermanfaat bagi masyarakat.

Suhardiman juga mencontohkan, dalam kepengurusan sebelumnya sempat ada kelompok yang tidak puas dengan hasil munas dengan cara membentuk SOKSI Reformasi yang dipelopori Jhon Simamora, Joko Dolat, Narimbun, Rio Tambunan, Mulia Tarigan, Syukur Sarto, Vera Wawengkang dan beberapa Depidar yang mendukung.

"Mereka yang membentuk SOKSI Reformasi itu juga kader-kader terbaik SOKSI dan semuanya dekat dengan saya, tapi dalam perjalanannya satu persatu telah dipanggil Yang Maha Kuasa. Dedengkolnya Jhon Simamora kenapa masih hidup, karena beliau secara pribadi telah meminta maaf dan sering bersilarurrahmi dengan saya. Ya, saya hanya mendoakan, jika memang SOKSI tandingan akan dideklarasikan, mudah-mudah saja jangan sampai mengalami nasib naas seperti SOKSI Reformasi," ujarnya.

Editor: HARLES SILITONGA
(dat04/ann)

http://202.162.207.101/index.php?option=com_content&view=article&id=147686:suhardiman-soksi-lain-ilegal&catid=95:nusantara&Itemid=146

Pimpin SOKSI, Rusli Tak Akan Khianati Ical

Kepengurusan Dilantik

Pimpin SOKSI, Rusli Tak Akan Khianati Ical

5 Oktober 2010

Laporan MAHYUDI, Jakarta mahyudi@riaupos.com

HM Rusli Zainal SE MP menjamin bahwa posisinya sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (Depinas) Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) tidak akan ditujukan untuk merongrong kepemimpinan Aburizal Bakrie (Ical) di kursi Ketua Umum Partai Golkar.

Usai melantik kepengurusan SOKSI periode 2010-2014 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (4/10) kemarin, Rusli yang juga Gubernur Riau mensinyalir ada isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk mengganggu kesolidan SOKSI di bawah kepemimpinannya.

‘’Saya sudah buktikan bagaimana saya mencintai Golkar. Saya menjadi tuan rumah Munas Golkar dan mengantarkan Bang Ical menjadi ketua umum. Suara Golkar di Riau juga memenangkan mayoritas pemilihan di saat di beberapa daerah lainnya kalah. Kurang apa saya mencintai Golkar?’’ tanya Rusli dengan nada tinggi.

Rusli pun sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang seolah sengaja memperkeruh suasana dan hubungan yang telah baik dijalaninya dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie. ‘’Hubungan saya dengan Bang Ical sangat baik. Saya yakin, sebagai orang yang setia membantunya selama ini, saya sangat yakin Bang Ical tahu bagaimana saya. Saya juga yakin Bang Ical orang yang sangat bijaksana menilai dan tidak akan menyia-nyiakan cinta-nya kader SOKSI yang hadir di sini,’’ kata Rusli.

Meski begitu Rusli mengakui, saat ini SOKSI memang tengah menjalani ujian yang berat. Terlebih lagi dengan adanya ketidaksepahaman beberapa kalangan terkait kepengurusan SOKSI saat ini. Namun bagi Rusli, tidak ada perpecahan dalam kepengurusan SOKSI periode 2010-2015.

‘’Tidak ada SOKSI satu, dua atau tiga. SOKSI cuma ada satu. Soal restu Bang Ical, perlu saya katakan, bahwa SOKSI adalah organisasi mandiri. Setelah pelantikan kepengurusan ini, memang ada tugas berat untuk menjalankan komunikasi dengan pihak-pihak di internal SOKSI. Tapi saya yakin, semuanya akan lebih baik dalam waktu dekat,’’ tegas Rusli.

Bantah SOKSI Pecah

Meski dibayang-bayangi dengan isu pecahnya SOKSI menjadi dua kepengurusan seperti yang diberitakan, namun pelantikan pengurus Depinas Soksi periode 2010-2015 di bawah kepemimpinan HM Rusli Zainal yang juga menjabat sebagai Gubernur Riau, berlangsung dengan meriah dan khidmat. Setelah resmi dilantik, pengurus SOKSI periode 2010-2015 langsung menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) perdana mereka di tempat yang sama.

Dalam sambutannya, Rusli Zainal mengatakan, bahwa SOKSI tetaplah satu. Tidak ada perpecahan seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Rusli pun menjamin, kepengurusan yang telah terbentuk dan diakui oleh seluruh Depidar SOKSI se-Indonesia ini, merupakan bukti kepengurusan SOKSI baru yang solid, taat azas dan taat AD/ART Soksi.

‘’Kita akan buktikan bahwa Depinas sekarang ini adalah ujung tombak dan siap memenangkan Golkar pada 2014 mendatang. Beban kita memang berat, tapi ini adalah tugas mulia. Saya tegaskan, bahwa Soksi tetaplah satu. Dan kepengurusan terbentuk sesuai dengan azas, amanat pendiri, sesepuh dan AD/ART organisasi yang menjadi acuan tertinggi,’’ tegas Rusli.

Setelah terbentuk kepengurusan resmi SOKSI periode 2010-2015, Rusli Zainal pun berjanji untuk mengajak seluruh pengurus SOKSI bekerja cepat menjalankan amanat yang telah diemban. Yang paling utama adalah melakukan konsolidasi ke daerah, cabang hingga ke tingkat ranting.

‘’Segera susun agenda kerja dan lakukan konsolidasi organisasi ditingkat Depidar, Depicab hingga ke ranting. Konsolidasi menyeluruh secara horizontal dan vertikal itu sangat penting. Langkah ini penting sebagai bukti bahwa SOKSI punya peran besar dalam pembangunan bangsa,’’ kata Rusli.

Seolah ingin menjawab berbagai pertanyaan banyak kalangan mengenai dualisme kepemimpinan SOKSI saat ini, Rusli menilainya sebagai tantangan yang harus dijawab oleh pengurus SOKSI periode 2010-2015 yang telah dilantiknya.

‘’Situasi kondisi yang ada saat ini, justru jadi pemicu bagi kader-kader militan untuk membuktikan yang benar. Proses-proses gesekan yang terjadi, adalah riak-riak yang menjadi tantangan kita ke depan untuk membuktikan diri,’’ tegas Rusli.

Ketua Dewan Pembina SOKSI Oetoyo Oesman mengatakan, kepemimpinan SOKSI di bawah komando HM Rusli Zainal adalah SOKSI yang sah, sesuai dengan AD/ART, taat azas dan konstitusional. Untuk itulah, Oetoyo meminta kepada seluruh jajaran pengurus SOKSI yang baru dilantik, untuk mewaspadai pihak-pihak yang ingin memecah belah SOKSI.

‘’Di koran, ada yang mengatakan orang-orang ini yang mbalelo. Saya mau tanya, siapa orang-orang itu dan apa urusannya dengan Partai Golkar? Justru kita tidak mbalelo, karena sudah menjalankan seluruh azas dan AD/ART dengan baik. Hubungan antara SOKSI dan Golkar, adalah hubungan yang saling membesarkan dan saling menghidupi,’’ kata Oetoyo.

Oetoyo pun mengatakan, tidak ada perpecahan di tubuh SOKSI bila seluruh kader mentaati azas dan AD/ART organisasi. Untuk itulah, Oetoyo menyerukan kepada seluruh pengurus Soksi untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan demi membesarkan organisasi dan Golkar.

‘’Seluruh jajaran SOKSI yang hadir di sini, telah menjalankan tugas-tugas pelaksanaan Munas secara konstitusional dan sesuai dengan dasar-dasar konstitusional. Karena yang paling penting adalah menghasilkan apa yang terbaik menjawab tantangan SOKSI ke depan,’’ tegas Oetoyo.(gem)

http://www.riaupos.com/new/berita.php?act=full&id=5028&kat=4

Gubernur Lantik Pengurus Depinas SOKSI

Gubernur Lantik Pengurus Depinas SOKSI

05 Oct 2010 11:04 wib

Sry

JAKARTA (RiauInfo) - Ketua Umum Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), HM Rusli Zainal, secara resmi melantik pengurus Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Soksi periode 2010-2015. Pelantikan Depinas Soksi digelar di Balai Kartini, Jakarta, Senin (4/10/2010). hadir dalam acara ini Ketua Dewan Pembina Soksi Oetojo Oesman.

Meski dibayang-bayangi dengan isu pecahnya Soksi menjadi dua kepengurusan, namun pelantikan pengurus Depinas Soksi periode 2010-2015 dibawah komando HM Rusli Zainal yang juga menjabat sebagai Gubernur Riau, berlangsung dengan meriah dan khidmat. Setelah resmi dilantik, pengurus Soksi periode 2010-2015 langsung menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) perdana mereka ditempat yang sama.

Ketua Umum Soksi Rusli Zainal Dalam sambutannya mengatakan, bahwa Soksi tetap satu. Tidak ada perpecahan seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Rusli pun menjamin, kepengurusan yang telah terbentuk dan diakui oleh seluruh Depidar Soksi se Indonesia ini, merupakan bukti kepengurusan Soksi baru yang solid, taat azas dan taat AD/ART Soksi.

‘’Situasi kondisi yang ada saat ini, justru jadi pemicu bagi kader-kader militan untuk membuktikan yang benar. Proses-proses gesekan yang terjadi, adalah riak-riak yang menjadi tantangan kita kedepan untuk membuktikan diri. Bukti bahwa Depinas sekarang ini adalah ujung tombak dan siap memenangkan Golkar pada 2014 mendatang. Beban kita memang berat, tapi ini adalah tugas mulia. Saya tegaskan, bahwa Soksi tetaplah satu. Dan kepengurusan terbentuk sesuai dengan azas, amanat pendiri, sesepuh dan AD/ART organisasi yang menjadi acuan tertinggi,’’ tegasnya.

Setelah kepengurusan resmi Soksi periode 2010-2015 terbentuk , Rusli Zainal pun mengajak seluruh pengurus Soksi bekerja cepat menjalankan amanat yang telah diemban. Yang paling utama adalah melakukan konsolidasi hingga ketingkat daerah.

‘’Segera susun agenda kerja dan lakukan konsolidasi organisasi ditingkat Depidar, Depicab hingga ke ranting. Konsolidasi menyeluruh secara horizontal dan vertikal itu sangat penting. Langkah ini penting sebagai bukti bahwa Soksi punya peran besar dalam pembangunan bangsa,’’ kata Rusli.

Seolah ingin menjawab berbagai pertanyaan banyak kalangan mengenai dualisme kepemimpinan Soksi saat ini, Rusli menilainya sebagai tantangan yang harus dijawab oleh pengurus Soksi periode 2010-2015 yang telah dilantiknya.

Sementara itu, dalam kata sambutannya, Ketua Dewan Pembina Soksi Oetoyo Oesman mengatakan, kepemimpinan Soksi dibawah komando HM Rusli Zainal adalah Soksi yang sah, sesuai dengan AD/ART dan taat azas. Untuk itulah, Oetoyo meminta kepada seluruh jajaran pengurus Soksi yang baru dilantik, untuk mewaspadai pihak-pihak yang ingin memecah belah Soksi.

Oetoyo pun mengatakan, tidak ada perpecahan ditubuh Soksi bila seluruh kader mentaati azas dan AD/ART organisasi. Untuk itulah, Oetoyo menyerukan kepada seluruh pengurus Soksi untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan demi membesarkan organisasi dan Golkar.

‘’Di koran, ada yang mengatakan orang-orang ini yang mbalelo. Saya mau tanya? Siapa orang-orang itu dan apa urusannya dengan partai Golkar? Justru kita tidak mbalelo, karena sudah menjalankan seluruh azas dan AD/ART dengan baik. Hubungan antara Soksi dan Golkar, adalah hubungan yang saling membesarkan dan saling menghidupi,’’.

‘’Seluruh jajaran Soksi yang hadir disini, telah menjalankan tugas-tugas pelaksanaan Munas secara konstitusional dan sesuai dengan dasar-dasar konstitusional. Karena yang paling penting adalah menghasilkan apa yang terbaik menjawab tantangan Soksi kedepan,’’ tegas Oetoyo.(hms*)

http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=11&id=13238

Pimpin SOKSI, Rusli Zainal Tak Akan Khianati Ical

POLITIK - PARPOL
Senin, 04 Oktober 2010 , 19:19:00

Pimpin SOKSI, Rusli Zainal Tak Akan Khianati Ical

JAKARTA — Rusli Zainal menjamin bahwa posisinya sebagai Ketua Umum Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) tidak akan ditujukan untuk merongrong kepemimpinan Aburizal Bakrie di kursi Ketua Umum Golkar. Usai melantik kepengurusan SOKSI periode 2010-2014 di Balai Kartini, Jakarta, Senin (4/10), Rusli yang juga Gubernur Riau mensinyalir ada isu-isu yang sengaja dihembuskan untuk mengganggu kesolidan SOKSI di bawah kepemimpinannya.

"Saya sudah buktikan bagaimana saya mencintai Golkar. Saya menjadi tuan rumah Munas Golkar dan mengantarkan Bang Ical (Aburizal Bakrie) menjadi Ketum. Suara Golkar di Riau juga memenangkan mayoritas pemilih di saat di beberapa daerah lainnya kalah. Kurang apa saya mencintai Golkar?," kata Rusli dengan nada tinggi.

Rusli pun sangat menyayangkan adanya pihak-pihak yang seolah sengaja memperkeruh suasana dan hubungan yang telah baik dijalaninya dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie. "Hubungan saya dengan Bang Ical sangat baik. Saya yakin, sebagai orang yang setia membantunya selama ini, saya sangat yakin Bang Ical tahu bagaimana saya. Saya juga yakin Bang Ical orang yang sangat bijaksana menilai dan tidak akan menyia-nyiakan cinta-nya kader Soksi yang hadir di sini," kata Rusli.

Meski begitu Rusli mengakui, saat ini SOKSI memang tengah menjalani ujian yang berat. Terlebih lagi dengan adanya ketidaksepahaman beberapa kalangan terkait kepengurusan SOKSI saat ini. Namun bagi Rusli, tidak ada perpecahan dalam kepengurusan SOKSI periode 2010-2015.

"Tidak ada SOKSI satu, dua atau tiga. SOKSI cuma ada satu. Soal restu Bang Ical, perlu saya katakan, bahwa SOKSI adalah organisasi mandiri. Setelah pelantikan kepengurusan ini, memang ada tugas berat untuk menjalankan komunikasi dengan pihak-pihak di internal Soksi. Tapi saya yakin, semuanya akan lebih baik dalam waktu dekat," tegas Rusli.(afz/yud/jpnn)

http://hileud.com/hileudnews?title=Pimpin+SOKSI%2C+Rusli+Zainal+Tak+Akan+Khianati+Ical&id=342497

Pendiri Prihatin Soksi Pecah

Pendiri Prihatin Soksi Pecah

Suhardiman - inilah.com/Wirasatria
Oleh:
Nasional - Senin, 4 Oktober 2010 | 00:05 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Suhardiman menyatakan prihatin dengan adanya pembentukan Soksi tandingan.

Keprihatinan Suhardiman itu terkait dengan akan diadakannya pertemuan pengurus Soksi tandingan yang dipelopori oleh Gubernur Riau Rusli Zainal malam ini yang kemudian dilanjutkan dengan pelantikan pada Senin (4/10) besok.

Kelompok Soksi tandingan yang dipelopori oleh Rusli Zainal itu adalah mereka yang tidak puas dengan kepengurusan hasil Munas IX Soksi. Karena deadlock, Munas itu akhirnya harus diambil alih Suhardiman sebagai pendiris Soksi.

"Jika pelantikan itu benar, sebagai pendiri saya merasa prihatin dan kecewa kok masih ada ada kelompok yang tidak siap menerima perbedaan pendapat secara demokratis," ujar Suhardiman kepada wartawan di Jakarta, Minggu (3/10).

"Saya berharap kader-kader Soksi tidak terpancing dan tetap menjaga kekompakan serta menjaga soliditas organisasi karena ada kelompok yang sengaja ingin memecahbelah Soksi. Mereka itu para pembohong besar, tegas Suhardiman.

Menurut Suhardiman, keputusan Munas IX Soksi yang berakhir deadlock sebenarnya bukan kehendak siapa-siapa, tapi kondisi saat itu memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilanjutkan karena ada perbedaan pendapat dalam pembahasan AD/ART.

Untuk menyelamatkan munas dan kelanjutan organisasi, AD/ART Soksi memberikan kewenangan pada pendiri untuk mengambilalih sekaligus membentuk susunan kepengurusan dibantu para Depidar dan menetapkan Ade Komarudin sebagai ketua umum Depinas, Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina serta Bobby Suhardiman sebagai sekretaris Dewan Pembina Soksi. "Keputusan menetapkan kepengurusan Soksi ini sudah final dan tidak dapat diganggu gugat lagi, kata dia.

Selain itu, lanjut dia, kepengurusan Soksi masa bakti 2010-2015 sudah dilantik dan dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina Soksi serta Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung.

"Jadi, kepengurusan itu sudah legitimate dan tidak bisa diganggu gugat lagi, apalagi Soksi merupakan ormas yang melahirkan Partai Golkar yang tetap konsisten sampai saat ini," tandasnya. [TJ]

http://nasional.inilah.com/read/detail/862541/pendiri-prihatin-soksi-pecah

Rusli Bantah SOKSI Pecah

POLITIK - PARPOL
Senin, 04 Oktober 2010 , 18:17:00

Rusli Bantah SOKSI Pecah


JAKARTA -- Ketua Umum Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) HM Rusli Zainal secara resmi melantik pengurus Dewan Pimpinan Nasional (Depinas) Soksi periode 2010-2015. Pelantikan Depinas Soksi yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Senin (4/10 ini dihadiri Ketua Dewan Pembina Soksi Oetojo Oesman.

Meski dibayang-bayangi dengan isu pecahnya Soksi menjadi dua kepengurusan, namun pelantikan pengurus Depinas Soksi periode 2010-2015 dibawah komando HM Rusli Zainal yang juga menjabat sebagai Gubernur Riau, berlangsung dengan meriah dan khidmat. Setelah resmi dilantik, pengurus Soksi periode 2010-2015 langsung menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) perdana mereka ditempat yang sama.

Dalam kata sambutannya, Ketua Umum Soksi Rusli Zainal mengatakan, bahwa Soksi tetaplah satu. Tidak ada perpecahan seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Rusli pun menjamin, kepengurusan yang telah terbentuk dan diakui oleh seluruh Depidar Soksi se Indonesia ini, merupakan bukti kepengurusan Soksi baru yang solid, taat azas dan taat AD/ART Soksi.

‘’Kita akan buktikan bahwa Depinas sekarang ini adalah ujung tombak dan siap memenangkan Golkar pada 2014 mendatang. Beban kita memang berat, tapi ini adalah tugas mulia. Saya tegaskan, bahwa Soksi tetaplah satu. Dan kepengurusan terbentuk sesuai dengan azas, amanat pendiri, sesepuh dan AD/ART organisasi yang menjadi acuan tertinggi,’’ tegas Rusli.

Setelah terbentuk kepengurusan resmi Soksi periode 2010-2015, Rusli Zainal pun mengajak seluruh pengurus Soksi bekerja cepat menjalankan amanat yang telah diemban. Yang paling utama adalah melakukan konsolidasi hingga ketingkat daerah.

‘’Segera susun agenda kerja dan lakukan konsolidasi organisasi ditingkat Depidar, Depicab hingga ke ranting. Konsolidasi menyeluruh secara horizontal dan vertikal itu sangat penting. Langkah ini penting sebagai bukti bahwa Soksi punya peran besar dalam pembangunan bangsa,’’ kata Rusli.

Seolah ingin menjawab berbagai pertanyaan banyak kalangan mengenai dualisme kepemimpinan Soksi saat ini, Rusli menilainya sebagai tantangan yang harus dijawab oleh pengurus Soksi periode 2010-2015 yang telah dilantiknya.

‘’Situasi kondisi yang ada saat ini, justru jadi pemicu bagi kader-kader militan untuk membuktikan yang benar. Proses-proses gesekan yang terjadi, adalah riak-riak yang menjadi tantangan kita kedepan untuk membuktikan diri,’’ tegas Rusli.

Sementara itu, dalam kata sambutannya, Ketua Dewan Pembina Soksi Oetoyo Oesman mengatakan, kepemimpinan Soksi dibawah komando HM Rusli Zainal adalah Soksi yang sah, sesuai dengan AD/ART dan taat azas. Untuk itulah, Oetoyo meminta kepada seluruh jajaran pengurus Soksi yang baru dilantik, untuk mewaspadai pihak-pihak yang ingin memecah belah Soksi.

‘’Di koran, ada yang mengatakan orang-orang ini yang mbalelo. Saya mau tanya? Siapa orang-orang itu dan apa urusannya dengan partai Golkar? Justru kita tidak mbalelo, karena sudah menjalankan seluruh azas dan AD/ART dengan baik. Hubungan antara Soksi dan Golkar, adalah hubungan yang saling membesarkan dan saling menghidupi,’’ kata Oetoyo.

Oetoyo pun mengatakan, tidak ada perpecahan ditubuh Soksi bila seluruh kader mentaati azas dan AD/ART organisasi. Untuk itulah, Oetoyo menyerukan kepada seluruh pengurus Soksi untuk mengedepankan persatuan dan kesatuan demi membesarkan organisasi dan Golkar.

‘’Seluruh jajaran Soksi yang hadir disini, telah menjalankan tugas-tugas pelaksanaan Munas secara konstitusional dan sesuai dengan dasar-dasar konstitusional. Karena yang paling penting adalah menghasilkan apa yang terbaik menjawab tantangan Soksi kedepan,’’ tegas Oetoyo.(afz/yud/jpnn)

http://hileud.com/rusli-bantah-soksi-pecah.html

Suhardiman: Soksi Tandingan Salah Fatal

Suhardiman: Soksi Tandingan Salah Fatal

Suhardiman - inilah.com/Wirasatria

Oleh: Irvan Ali Fauzi

Nasional - Senin, 4 Oktober 2010 | 05:00 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Suhardiman menilai pembentukan Soksi tandingan sebagai sebuah kesalahan fatal. Pernyataan Suhardiman itu menangapi rencana Rusli Zainal untuk mendelarasikan Soksi tandingan.

Kelompok Soksi tandingan yang dipelopori oleh Gubernur Riau Rusli Zainal itu adalah mereka yang tidak puas dengan kepengurusan hasil Munas IX Soksi. Karena deadlock, Munas itu akhirnya harus diambil alih Suhardiman sebagai pendiris Soksi.

Suhardiman menegaskan, jika pembentukan Soksi tandingan itu benar terjadi berarti ada dua kesalahan fatal yang dilakukan mereka.

Pertama, kepengurusan Soksi hasil Munas IX sudah dilantik dan dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie serta Ketua Dewan Pembina Akbar Tandjung. Berarti, legitimasi kepengurusan yang ada sekarang sudah sah. Kedua, hasil Munas IX juga sudah dilaporkan ke Depdagri sebagai satu-satunya ormas yang diakui pemerintah, karena itu tidak mungkin pemerintah akan mengakui ormas tandingan.

Kalau sudah dilaporkan ke pemerintah, mau apa lagi karena ini merupakan legitimasi dari hasil munas Soksi yang sah," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (3/10).

Keputusan Munas IX Soksi yang berakhir deadlock, sesuai dengan AD/ART ormas underbouw Partai Golkar itu, konsekuensinya kewenangan diambil alih pendiri untuk membentuk susunan kepengurusan dibantu para Dewan Pimpinan Daerah Soksi.

Keputusan Suhardiman sebagai Pendiri Soksi dan para Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) menetapkan Ade Komarudin sebagai ketua umum Depinas, Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina serta Bobby Suhardiman sebagai sekretaris Dewan Pembina Soksi.

"Saya tetap percaya dengan pikiran yang positif melihat semua perkembangan yang ada. Apalagi kepengurusan Soksi dibawah kepemimpinan Ade Komarudin sudah banyak melakukan program-program positif yang bermanfaat bagi masyarakat, tegas dia.

Suhardiman menyindir para pegiat Soksi tandingan Rusli Zainal dengan mencontohkan Soksi tandingan yang juga pernah muncul di kepengurusan sebelumnya.

"Dulu sempat ada kelompok yang tidak puas dengan hasil munas dengan cara membentuk Soksi Reformasi yang dipelopori Jhon Simamora dan beberapa Depidar yang mendukung," tutur Suhardiman. [TJ]

http://gresnews.com/ch/TopStories/id/1562620/read/1/Suhardiman-Soksi-Tandingan-Salah-Fatal

Perpecahan SOKSI Makin Nyata

Perpecahan SOKSI Makin Nyata

Headlines | Sun, Oct 3, 2010 at 17:08 | Jakarta, matanews.com

Suhardiman (ist/file)

Perpecahan di tubuh Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) sebagai ormas pendiri Golkar sepertinya tak terbendung lagi. Gelagat itu ditandai dengan beredarnya SMS undangan pelantikan pengurus SOKSI tandingan, termasuk yang diterima pendiri SOKSI Suhardiman, Minggu 3 Oktober 2010.

Namun, Suhardiman mengaku tidak khawatir dengan rencana pembentukan SOKSI tandingan yang dipelopori Gubernur Riau Rusli Zainal itu.

“Saya mendapat pesan singkat akan ada pelantikan pengurus SOKSI pada Senin 4 Oktober 2010. Undangan SMS itu atas nama Sekjen HM Muas. Jika pelantikan itu benar, sebagai pendiri saya merasa prihatin dan kecewa kok masih ada ada kelompok yang tidak siap menerima perbedaan pendapat secara demokratis,” kata Suhardiman kepada matanews.com di Jakarta, Minggu 3 Oktober.

SOKSI tandingan itu didirikan kelompok yang tidak puas dengan kepengurusan hasil Munas IX SOKSI yang berakhir deadlock di kawasan Puncak, Bogor, beberapa bulan lalu.
Suhardiman berharap kader-kader SOKSI tidak terpancing dan tetap menjaga kekompakan serta soliditas organisasi karena ada kelompok yang sengaja ingin memecahbelah SOKSI. “Mereka itu para pembohong besar,” kata Suhardiman.

Menurut Suhardiman, sebenarnya jika dalam suatu organisasi masih terdapat perbedaan pendapat hal itu merupakan bunga-bunga demokrasi.

“Tapi, jangan sampai perbedaan pendapat itu dijadikan alasan menentang apa yang sudah diputuskan. Hal ini penting karena menyangkut moralitas dan etika dalam berpolitik, apalagi di internal SOKSI sangat menghargai perbedaan pendapat sebagai sesuatu yang biasa dalam berorganisasi,” jelas Suhardiman.

Keputusan Munas IX SOKSI yang berakhir deadlock, menurutnya, bukan kehendak siapa pun, tapi kondisi saat itu memang sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilanjutkan karena ada perbedaan pendapat dalam pembahasan AD/ART.

Untuk menyelamatkan Munas dan kelanjutan organisasi, AD/ART SOKSI memberikan kewenangan pada pendiri untuk mengambilalih sekaligus membentuk susunan kepengurusan. Atas landasan itu, Suhardiman dibantu para Depidar menetapkan Ade Komarudin sebagai ketua umum Depinas, Aburizal Bakrie sebagai Ketua Dewan Pembina serta Bobby Suhardiman sebagai sekretaris Dewan Pembina SOKSI.

“Keputusan menetapkan kepengurusan SOKSI ini sudah final dan tidak dapat diganggu gugat lagi,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, kepengurusan SOKSI masa bakti 2010-2015 sudah dilantik dan dihadiri Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina serta Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tandjung. “Jadi, kepengurusan itu sudah legitimate dan tidak bisa diganggu gugat lagi, apalagi SOKSI merupakan ormas yang melahirkan Partai Golkar dan tetap konsisten sampai saat ini.

Menjawab apa yang akan dilakukan pendiri jika benar kubu Rusli Zainal tetap mendelarasikan SOKSI tandingan, Suhardiman menegaskan, kalau itu terjadi berarti ada dua kesalahan fatal yang dilakukan. Pertama, kepengurusan SOKSI hasil Munas IX sudah dilantik dan legitimasi kepengurusan yang ada sekarang sudah sah. Kedua, hasil Munas IX juga sudah dilaporkan ke Depdagri sebagai satu-satunya ormas yang diakui pemerintah, karena itu tidak mungkin pemerintah akan mengakui ormas tandingan.

“Kalau sudah dilaporkan ke pemerintah, mau apa lagi karena ini merupakan legitimasi dari hasil munas SOKSI yang sah. Bagi saya, sebagai orang yang mendirikan SOKSI dan mengabdikan sisa hidup untuk organisasi dan sudah berumur 86 tahun, saya memiliki pandangan dan akan selalu menanamkan prinsip konsistensi dalam bersikap antara kata dan perbuatan,” tegasnya. (mut/ham)

http://matanews.com/2010/10/03/perpecahan-soksi-makin-nyata/

SOKSI Sumut Harus Diselamatkan

Saturday, 25 September 2010 00:15

SOKSI Sumut harus diselamatkan

Warta - Sumut

WASPADA ONLINE

MEDAN - Sejumlah senioren Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) mengusulkan caretaker atau Pj Ketua Kolektif SOKSI Sumut ke Dewan Pimpinan Pusat (Depipus) SOKSI. Hal ini dilakukan agar carataker tersebut dapat menggerakkan roda organisasi SOKSI Sumut.

Para senioren yang merembugan upaya itu adalah Serta Ginting, JA Ferdinandus, Ramal Manurung, Muliater Panggabean, Wahab Soegiharto, Dimpos Siibuea, Nuriandi, Tobing dan Tinggi Sitepu.

Usai pertemuan lanjutan di Hotel Menara Lexus Medan, tadi malam, para senioren menilai, perjalanan dan kinerja SOKSI Sumut pasca Musyawarah Daerah Luar Biasa ke X Soksi, 17-18 April 2010 di Hotel Emerald Garden Medan, praktis belum ada kegiatan signifikan.

Selain itu, hasil musdalub yang kini belum dilantik tersebut, yang diindikasikan adanya sesuatu hal yang kurang menjadi penyebab Depipus belum mengesahkannya. Para Senioren tersebut mengusulkan Freddy Sembiring dan Muliater Panggeban sebagai caretaker Ketua dan Sekretaris SOKSI Sumut.

Para senioren merujuk sejumlah hal yang harus dikoreksi dari Musdalub X SOKSI Sumut yang tidak memenuhi persyaratan tata tertib musda dan PO No 01/Depinas-soksi/v/2008, diantaranta, seorang calon ketua harus mengabdi di dalam kepengurusan soksi di semua tingkatan minimal 5 tahun, dalam pencalonan ketua Depidar soksi harus menunjukan ijazah, serendah rendahnya setingkat SLTA dan calon ketua harus menyampaikan visi misi. Ketiga poin tersebut, menurut senioeren, tidak dilaksanakan hingga dapat dinilai pembangkangan.

Para senioren SOKSI pun melihat, SOKSI Sumut harus diselamatkan apalagi menghadapi Pemilu 2014, di mana SOKSI adalah salah satu wadah kader yang menyumbang suara ke partai berlambang pohon beringin.

Hal yang terjadi di lapangan, lanjut para senioren tersebut, SOKSI tidak reaktif atas kondisi sosipolitik di Sumut yang membuat Partai Golkar sulit berkembang.

Selain itu, para senioren melihat, ada gejalan SOKSI hendak dikerdilkan pihak-pihak yang memanfaatkan SOKSI demi kepentingan politiknya. Para senioren mengatakan, SOKSI tetap menjadi bagian dari Partai Golkar tapi dalam kiprahnya dewasa ini, justru makin dipinggirkan.

Menurut senioren, SOKSI adalah bagian dari Tri Karya yang melahirkan Partai Golkar hingga sangat tidak lazim bila dikerdilkan apalagi sampai dipinggirkan.

Contoh pengkerdilan, menurut senioren dimaksud, di ajang silaturahim, SOKSI kini berada di urutan terakhir dari barisan organisasi yang padahal sejak dilahirkan tahun 1960, SOKSI terus ditempatkan di urutan pertama karena organisasi dimaksudlah yang pertama memikirkan dan melahirkan Sekber Golkar.

Editor: SASTROY BANGUN
(dat04/wsp)

http://202.162.207.101/index.php?option=com_content&view=article&id=145359:soksi-sumut-harus-diselamatkan-&catid=15:sumut&Itemid=28

Pendiri SOKSI Intruksikan Kadernya Memperjuangkan RUU KUB di DPR

POLITIK & KEAMANAN - Kamis 23 September 2010 | 01:35

Pendiri SOKSI Intruksikan Kadernya Memperjuangkan RUU KUB di DPR

Jakarta, Pelita

Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Prof DR Suhardiman menginstruksikan kepada seluruh kadernya di DPR untuk memperjuangkan RUU Kerukunan Umat Beragama (KUB), supaya ke depan pluralisme agama tidak dijadikan komoditi politik oleh kelompok tertentu.

Saya sudah meminta ketua umum Soksi menginstruksikan 35 dari 106 anggota DPR Partai Golkar yang berasal dari Soksi memperjuangkan pengajuan RUU itu, sehingga masalah pluralitas agama tidak dijadikan komoditi politik kelompok tertentu, kata Suhardiman dalam sambutannya di acara halal bi halal keluarga besar SOKSI, di Jakarta, Rabu (22/9).

Menurut Suhardiman, maraknya masalah pluralisme agama di Indonesia disebabkan karena kegagalan sebagai bangsa menangkap pesan toleransi dalam ajaran agama, dan menjadikan pluralisme hanya sebagai faham
kemajemukan dan keanekaragaman yang menggambarkan kesan fragmentasi.

Seharusnya kita mampu mengubah pandangan yang sempit itu. Pluralisme haruslah dipahami sebagai pertalian sejati kebinekaan dalam membangun ikatan-ikatan peradaban, ujar dia.

Dijelaskannya, terjadinya insiden HKBP belum lama ini memberikan kesan seolah-olah pemerintah tidak tegas menyelesaikan masalah, apalagi belum ada payung hukum berupa Undang-Undang yang mengatur secara tegas soal pluralitas antar agama di Indonesia.

Dikatakannya, pluralitas itu ibarat memasukkan minuman anggur yang baru dalam botol yang lama. Isu pluralitas adalah setua usia manusia dan selamanya akan selalu ada. Botolnya tetap itu-itu saja hanya saja cara membuat minuman anggur bisa terus menerus berubah, sesuai dengan perkembangan teknologi.

Sebagai pendiri Soksi, saya mendukung upaya Depinas Soksi tentang perlunya memperkokoh kerukunan antar ummat beragama, menciptakan perdamaian dan persaudaraan. Kalau itu terbina dengan baik, saya percaya insiden Ciketing tidak akan terulang kembali dimasa akan datang, ujar dia.

Fitrah SOKSI
Sebelumnya, Ketua Umum Depinas Soksi Ade Komarudin mengimbau momentum halal bi halal haruslah menjadi momentum penting untuk saling maaf memaafkan atas kekhilafan dan kesalahan, baik sebagai individu maupun sebagai komunitas antar umat bergama.

Bagi Soksi, momen halal bi halal perayaan Idul Fitri 1431 H kali ini merupakan momen untuk kembali ke fitrahnya, baik secara internal warga Soksi maupun sebagai warga bangsa dan warga dunia, kata dia.
Dia menjelaskan, pihaknya menyambut positif imbauan pendiri Soksi untuk menindaklanjuti pengajuan RUU yang mengatur tentang kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

RUU ini akan menjadi payung hukum yang mengatur secara detail tentang pluralitas dan hubungan antar sesama umat beragama. Saya percaya kader-kader Soksi di DPR memiliki semangat pluralisme yang tinggi, tegas dia.

Ade Komarudin menambahkan, salah satu solusi mengatasi konflik antar umat beragama adalah menjalin semangat ukhuwah islamiyah antar sesama pemeluk agama dan mengedepankan spirit dan kerjasama dibanding membesar-besarkan konflik yang terjadi.

Selain itu, antar umat beragama bisa melakukan aliansi bersama antara ormas demi kesejahteraan rakyat seperti diprakarsai Soksi dengan beberapa ormas.

Karena itu, wujud kepedulian Soksi sudah dua kali menyampaikan pernyataan kepada publik bahwa masalah Ciketing harus diserahkan kepada aparat dan hukum harus ditegakkan, ujar dia.(ay)

http://www.harianpelita.com/read/4260/1/politik-&-keamanan/pendiri-soksi-intruksikan-kadernya-memperjuangkan-ruu-kub-di-dpr/

Soksi Desak Kapolri Usut Insiden HKBP

Kasus Penusukan

Soksi Desak Kapolri Usut Insiden HKBP

I Made Asdhiana | Senin, 13 September 2010 | 22:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), Ade Komarudin mendesak Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri segera mengusut tuntas pelaku penusukan pemuka Gereja Huriah Kristen Batak Protestan (HKBP) Ciketing, Pondok Timur, Bekasi.

Prinsipnya, setiap agama manapun tidak mungkin melakukan kekerasan.
"Selaku ketua umum Soksi, saya menyampaikan keprihatinan yang mendalam bahwa insiden yang terjadi terhadap jemaat HKBP. Ini murni perbuatan kriminal, bukan kekerasan terhadap agama. Prinsipnya, setiap agama manapun tidak mungkin melakukan kekerasan, apalagi Islam selalu menjunjung tinggi prinsip ukhuwah islamiyah (persaudaraan keislaman), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan)," katanya di Jakarta, Senin (13/9/2010).

Ade menegaskan, siapa pun pelakunya harus diusut dan diberikan ganjaran sesuai hukum yang berlaku. Soksi mengecam keras aksi kekerasan tersebut.

Menurut Ade, insiden terhadap jemaat HKBP yang sudah berulang kali terjadi, sebenarnya bukan merupakan konflik antaragama, karena masyarakat Indonesia sangat menjunjung tinggi toleransi antarumat beragama yang dijamin dalam konstitusi.

"Karena itu, semua pihak harus saling menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan persoalan yang ada, karena dapat memperkeruh suasana dan menjadikan persoalan ini sebagai isu politik," katanya.

Kalau persoalan itu tidak diselesaikan secara tuntas, lanjut Ade, dikhawatirkan menjadi preseden bagi kerukunan antarumat beragama sekaligus memberikan kepastian hukum serta jaminan kebebasan menjalankan ibadah sesuai ajaran agamanya masing-masing.

Ade Komarudin juga mengajak semua tokoh dan pemuka agama untuk saling menghormati pluralisme yang bukan semata-mata mengakui kemajemukan, tapi setiap pemeluk agama dituntut mengakui keberadaan dan hak agama lain. Selain itu tambahnya mengakui perbedaan dan persamaan guna terciptanya kerukunan dalam kebhinekaan.

"Saya mengimbau semua tokoh dan pemuka agama untuk saling menghormati setiap perbedaan dalam masyarakat, sehingga pluralitas agama itu benar-benar bisa diwujudkan dalam tindakan yang lebih konkret. Jangan sampai bangsa tersandera dengan pelbagai aksi kekerasan dan terorisme atas nama agama," paparnya.

Sumber :
antara

http://nasional.kompas.com/read/2010/09/13/22160240/Soksi.Desak.Kapolri.Usut.Insiden.HKBP

Dualisme SOKSI Tak Belah Golkar

Dualisme SOKSI Tak Belah Golkar

Headlines | Mon, Sep 6, 2010 at 11:54 | Jakarta, matanews.com

Dualisme di tubuh Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) dikhawatirkan akan mempengaruhi keutuhan Partai Golkar. Namun di bawah Aburizal Bakrie, Golkar semakin menunjukkan kesolidannya di daerah.

Kekisruhan yang terjadi pasca munas organisasi pendiri Partai Beringin itu di Jakarta pada Mei 2010 malah membuat prihatin Golkar di daerah. Kader SOKSI diharapkan bisa menyelesaikan permasalahan dengan menempuh jalur rekonsiliasi, dan ikut membesarkan Golkar.

“Kami berharap euforia berdemokrasi yang kerap memunculkan perbedaan pendapat, tatakala proses dinamika demokrasi selesai. ya harus kembali bersatu untuk menjalankan amanat organisasi,” kata Ketua DPD I Partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta di Badung, Bali, Senin 6 September 2010.

Sudikerta mengatakan, jalannya munas SOKSI lalu sebenarnya sudah berjalan cukup demokratis. Kekisruhan yang terjadi saat itu amat disayangkan.

Kekisruhan itu sendiri terjadi karena dewan pendiri mengambil alih munas hingga terpilih Ketua Umum Depinas SOKSI, Ade Komarudin. Muncul ketidakpuasan, akhirnya muncul kepengurusan SOKSI yang baru dibawa kepemimpinan Rusli Zainal, yang dihasilkan lewat munas lanjutan di Cisarua, Bogor.

“Dalam demokrasi pasti ada yang kalah dan menang, yang menang harus merangkul yang kalah, yang kalah harus legowo menerima kekalahan, untuk kembali bersama-sama turut membesarakan Golkar,” tutur Wakil Bupati Badung tersebut.

Mengenai sikap DPD I Golkar, Sudikerta, menegaskan hanya ada satu ormas SOKSI dan organisasi pendiri Partai Beringin itu tetap solid di Pulau Dewata. “Di Bali hanya ada satu SOKSI, yang saya lihat SOKSI di sini tetap solid,” ujarnya, tanpa menjelaskan ke arah mana dukungan SOKSI Bali. (ant/ana)

http://matanews.com/2010/09/06/dualisme-soksi-tak-belah-golkar/

DPD I Golkar Pastikan SOKSI Bali Solid

DPD I Golkar Pastikan SOKSI Bali Solid

Monday, September 6 2010 11:45 WIB | Voices of Bali |

Denpasar (Antara Bali) - Ketua DPD I Partai Golkar Bali I Ketut Sudikerta menegaskan hanya ada satu ormas SOKSI dan organisasi pendiri Partai Beringin itu tetap solid di Pulau Dewata.

"Di Bali hanya ada satu SOKSI, yang saya lihat SOSKI di sini tetap solid," tegas Sudikerta, di sela-sela rapat konsolidasi Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) di Denpasar, Senin.

Hanya saja, Sudikerta tidak menjelaskan, ke arah mana dukungan SOKSI Bali mengingat hingga saat ini terdapat dualisme kepemimpinan Dewan Pimpinan Nasional Depinas SOKSI yakni kubu Ade Komarudin dan kubu Rusli Zaenal.

Seperti diketahui pasca munas SOKSI di Jakarta, Mei lalu karena terjadi kekisruhan, dewan pendiri mengambil alih munas hingga terpilih Ketua Umum Depinas SOKSI, Ade Komarudin.

Hanya saja muncul kepengurusan SOKSI yang baru dibawa kepemimpinan Rusli Zainal yang dihasilkan lewat munas lanjutan di Cisarua, Bogor.

Menanggapi dualisme kepemimpinan tersebut, ujar Sudikerta, ia berharap para kader SOKSI agar memikirkan bagaimana membesarkan organisasi kedepan dan segera mengakhiri perselisihan.

Untuk itu, ia sependapat perlunya ditempuh jalur rekonsiliasi dengan meminta masing-masing kubu untuk duduk bersama. "Tentunya kita berharap SOKSI bersatupadu untuk membesarkan organisasi," katanya.

Bagaimanapun, SOKSI yang berperan besar membidani kelahiran Partai Golkar bisa bersama-sama ormas lainnya baik yang didirikan Golkar, maupun yang ikut mendirikan partai berlambang pohon beringin itu.

"Kami berharap "euforia" berdemokrasi yang kerap memunculkan perbedaan pendapat, tatakala proses dinamika demokrasi selesai, ya harus kembali bersatu untuk menjalankan amanat organisasi,"" kata Sudikerta yang juga Wakil Bupati Badung ini.

Sebenarnya ia melihat, jalannya munas SOKSI lalu sudah berjalan cukup demokratis, karena itu Sudikerta selalu mendukung dan mengimbau para kader SOKSI lainnya, agar berfikir secara logis dan legowo dalam menerima hasil "euforia" demokrasi.

"Dalam demokrasi pasti ada yang kalah dan menang, yang menang harus merangkul yang kalah, yang kalah harus legowo menerima kekalahan, untuk kembali bersama-sama turut membesarakan Golkar," ajaknya. (*)

http://bali.antaranews.com/berita/6570/dpd-i-golkar-pastikan-soksi-bali-solid

SBY Mesti Menunjukkan Kepemimpinan Nasionalnya

SBY Mesti Menunjukkan Kepemimpinan Nasionalnya

Polkam / Senin, 30 Agustus 2010 23:49 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia Suhardiman menilai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus menunjukkan bobot kepemimpinan nasionalnya terutama dalam menghadapi persoalan dengan Malaysia.

"Presiden SBY harus menunjukkan kepemimpinan nasionalnya dalam memimpin bangsa dan negara, khususnya dalam menghadapi persoalan dengan Malaysia," kata pendiri SOKSI Suhardiman usai buka bersama pengurus SOKSI di Jakarta, Senin.

Menurut Suhardiman, dalam persoalan harkat dan martabat bangsa, Presiden SBY harus bisa bersikap tegas karena rakyat sudah lama menunggu sikap tegas Presiden terutama menghadapi Malaysia yang sering memandang rendah Indonesia.

"Untuk persoalan yang begitu mendasar maka tindakan yang harus dilakukan ada sikap tegas. Persoalan saat ini dengan Malaysia adalah puncak konflik," kata Suhardiman.

Suhardiman mengaku sebagai mantan perwira TNI ada prinsip "Dibunuh atau membunuh" dan dalam kaitan dengan martabat bangsa ini, maka prinsip itu jika perlu diberlakukan.

Ketika ditanyakan kenapa Presiden SBY yang juga mantan petinggi militer tidak bisa bersikap tegas, Suhardiman mengatakan hal itu sudah menjadi pembawaannya.

"Mungkin gaya kepemimpinan Presiden SBY demikian. Itu tak bisa diubah, yang bisa mengubah hanya dirinya sendiri," kata Suhardiman.

Lebih lanjut Suhardiman mengatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, sehingga tak boleh diremehkan oleh negara manapun.

"Dulu zaman Bung Karno saja berani dan mampu kenapa sekarang tak bisa. Jangan mengalah," kata Suhardiman yang masih tetap bersemangat.(Ant/BEY)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newscat/polkam/2010/08/30/27612/SBY-Mesti-Menunjukkan-Kepemimpinan-Nasionalnya

Giliran SOKSI Miliki Kembaran

Giliran SOKSI Miliki Kembaran

Headlines | Sun, Aug 29, 2010 at 22:02 | Jakarta, matanews.com

Ormas kembar sedang jadi tren. Belum lagi kasus dualisme kepemimpinan HKTI terpecahkan, kini muncul SOKSI tandingan. Rusli Zainal tampil memimpin SOKSI kembaran dan akan mengukuhkan kepengurusan usai Lebaran nanti. Ia menyatakan SOKSI pimpinan Ade Komaruddin ilegal.

SOKSI kembaran ini merupakan buntut dari sikut menyikut politik yang terjadi dalam Munas SOKSI, di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, akhir Juni lalu. Rusli Zainal yang dikehendaki Munas dikabarkan dianulir dan dewan penasihat yang mengambil alih Munas menunjuk Ade Komaruddin sebagai ketua.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) SOKSI Sulawesi Tenggara, Ali Mazi, mengabarkan, Rusli Zainal akan mengukuhkan pengurus DPN SOKSI periode 2010-2015 pada akhir September mendatang.

“Kepengurusan SOKSI pimpinan Rusli Zainal adalah kepengurusan yang sah, legal dan legitimate,” kata Ali Mazi di Jakarta, Minggu, 29 Agustus 2010.

Menurut dia, kepengurusan SOKSI yang dipimpin Rusli Zainal dipilih oleh 29 dari 33 Depidar dan 390 Depicab serta ditambah empat lembaga konsentrasi yaitu Baladika, Wirakarya Indonesia, Fokusmaker dan Wanita Swadiri dalam Musyawarah Nasional (Munas) IX lanjutan di Hotel Royal Garden, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada akhir Juni lalu.

Berdasarkan AD/ART SOKSI, kata dia, kedaulatan tertinggi berada di tangan anggota melalui forum Munas. Karena itu, Ali Mazi meyakini berada dalam kepengurusan SOKSI yang dipimpin Rusli Zainal sebagai organisasi yang legal dan bisa dipertanggungjawabkan secara konstitusional.

“Saya ikut dalam gerbong kepengurusan Rusli Zainal karena saya yakin legal dan akuntabel,” katanya.

Menurut dia, Rusli Zainal adalah Ketua Umum SOKSI yang sah, legal, dan “legitimate” karena dipilih berdasarkan hasil keputusan munas, bukan atas penunjukkan pendiri SOKSI. (an/ham)

http://matanews.com/2010/08/29/giliran-soksi-miliki-kembaran/

Suhardiman: SBY Harus Tegas dan Tak Mengeluh

http://gresnews.me/topic/Pendiri-SOKSI

Suhardiman: SBY Harus Tegas dan Tak Mengeluh

Polkam / Selasa, 24 Agustus 2010 19:40 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Suhardiman mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk tidak banyak mengeluh dan bersikap tegas dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa.

"Menjadi seorang pemimpin pasti banyak tantangan tetapi harus dihadapi dengan senyum jangan banyak mengeluh," kata Suhardiman seusai berbuka puasa bersama di kediamannya di Jakarta, Selasa (24/8).

Menurut Suhardiman, berbagai masalah yang muncul merupakan konsekuensi kehidupan dan sebagai pemimpin menyelesaikan masalah menjadi tugas utama. Karena itu, tambahnya, seorang pemimpin harus bersikap tegar.

"Tidak usah banyak mengeluh, lebih baik berbuat," kata Suhardiman.

Ia menilai pemerintahan Presiden SBY dan Boediono ini terasa sangat lemah. Ia mencontohkan, dalam kasus barter tiga pejabat DKP dengan tujuh nelayan Malaysia. Menurut dia, barter tersebut terjadi akibat lemahnya kepemimpinan.

"Presiden SBY sendiri yang harus tegas. Selama ini kita terlalu banyak mengalah pada Malaysia," kata Suhardiman.

Menurut dia, seharusnya tidak demikian. Suhardiman menjelaskan sebagai mantan prajurit, maka yang harus dilakukan prinsipnya dibunuh atau membunuh. Karena itu tambahnya dalam kasus ini harusnya pemerintah bisa bersikap tegas.

"Pemerintah kita harus tegas tidak ada kata lain, harus tegas," kata Suhardiman.

Sementara mengenai wacana perombakan kabinet terhadap kementerian yang dinilai gagal dalam kasus dengan Malaysia ini, Suhardiman menegaskan, hal tersebut menjadi hak prerogratif presiden. "Soal perombakan kabinet itu hak prerogratif presiden saya tak bisa komentar," kata Suhardiman.

Buka puasa bersama anak-anak yatim piatu tersebut juga dihadiri para pimpinan Depinas dan beberapa pimpinan Depidar SOKSI. Usai berbuka bersama dilakukan dialog dengan pendiri SOKSI Suhardiman.(Ant/BEY)

http://www.metrotvnews.com/index.php/metromain/newscat/polkam/2010/08/24/27010/Suhardiman-SBY-Harus-Tegas-dan-Tak

DPP Golkar Perhatikan Pernyataan SOKSI

SUARA PEMBARUAN DAILY

DPP Golkar Perhatikan Pernyataan SOKSI

[JAKARTA] Pernyataan salah satu ormas pendiri Partai Golkar, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) yang meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar meninjau kembali dukungannya kepada pemerintah mendapat perhatian. DPP Partai Golkar (PG) akan membahas secara khusus soal ini, meski pun sampai saat ini tetap mendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Demikian dikemukakan Ketua DPP Partai Golkar Theo L Sambuaga ketika ditanya wartawan seusai acara Rakornas bidang Perhubungan, Telekomunikasi dan Informasi serta Badan Informasi Komunikasi Partai Golkar, di Sekretariat DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (25/8) yang dibuka Jusuf Kalla. Menurut Theo, sampai saat ini Partai Golkar tetap memiliki komitmen mendukung dan bersama-sama pemerintahan Yudhoyono-Jusuf Kalla, dengan dukungan yang bersifat kritis dan konstruktif.

Dukungan kritis dan konstruktif itu dilakukan Partai Golkar melalui kader-kadernya di parlemen dan di tengah masyarakat, yakni jika memang ada kebijakan yang tidak sesuai, akan dikritisi. "Jadi bukan seperti digambarkan orang, dukungan tanpa pamrih atau dukungan pejah gesang (hidup mati), tetapi dukungan yang kritis dan konstruktif," katanya.

Soal kegelisahan SOKSI, Theo yang juga Ketua Komisi I DPR mengakui memang sesuatu yang nyata dan ada di kalangan internal Partai Golkar. Ditanya apa dan bagaimana respons Ketua Umum DPP PG Jusuf Kalla yang juga Wapres atas pernyataan SOKSI tersebut, menurut Theo, juga sama. Wapres Jusuf Kalla, kata Theo menilai hal itu sebagai kenyataan yang ada di Partai Golkar dan memperoleh perhatian untuk nantinya dibahas.

Bentuk konkret dukungan kritis dan konstruktif tersebut, menurut Theo, antara lain diperlihatkan PG ketika pemerintah belum optimal dalam kebijakan di bidang pendidikan, kesehatan dan perekonomian. "Jadi program pemerintah yang tidak sesuai kami minta untuk diperbaiki dan itu kami lihat kasus per kasus," kata Theo.

Sementara itu menurut mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, Sabtu pagi kepada Pembaruan mengatakan pernyataan SOKSI memperlihatkan bahwa ada sesuatu di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono - Jusuf Kalla yang perlu dievaluasi dan dikritisi.

"Namun pertanyaannya apakah mungkin Partai Golkar yang ketua umumnya adalah Wapres tidak mendukung pemerintah. Menurut saya itu sesuatu yang tidak mungkin," kata Akbar yang saat ini memimpin Lembaga Pengka- jian Politik, Akbar Tandjung Ins-titut.
Menurutnya, wajar SOKSI sebagai ormas yang menjadi kekuatan politik pendukung pemerintah bersikap kritis dan menilai kinerja pemerintahan saat ini. Apalagi, katanya, banyak disebut pemerintahan ini sering ragu-ragu dan tidak tegas dalam mengambil keputusan atau ketika menjalankan kebijakan.

Persoalannya, menjadi kesulitan tersendiri ketika Partai Golkar yang didukung SOKSI adalah pendukung pemerintahan ini. Begitupun, sikap kritis dari SOKSI dan banyak pihak terhadap pemerintahan ini memang diperlukan untuk menjaga check and balances.
Tidak Berdampak

Menurut Jurubicara Kepresidenan Andi A Mallarangeng, di Kantor Presiden, seusai sidang kabinet, Jumat malam, permintaan SOKSI tersebut adalah persoalan internal di PG. Menurut Andi, sikap SOKSI tersebut tidak akan berdampak pada pemerintahan Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Saat ini, katanya, adalah era demokrasi dan dalam pandangannya tidak ada indikasi ke arah penyikapan PG secara institusional. Andi yakin PG tetap akan mendukung pemerintah. "Ketua umumnya saja wakil presiden dan presiden bersama wakil presiden bekerja sama dengan sangat baik," kata Andi. Soal pernyataan SOKSI yang menilai pemerintah selama ini tidak tegas dalam mengambil keputusan dan berbagai kebijakannya, menurut Andi sama sekali tidak benar. Sementara itu, Wakil Sekjen PGr Rully Chaerul Azwar mengatakan, sebagai ormas SOKSI bebas berpendapat. PG belum berpikiran seperti itu. Ketergantungan PG terhadap kinerja pemerintah sangat besar.

Dikatakan, mungkin SOKSI melihat ada keraguan dari Yudhoyono terhadap kesungguhan PG mendukung pemerintah sehingga dalam beberapa hal PG dirugikan. Wacana ini memang berkembang di kalangan sebagian besar kader dan pengurus PG, mengenai untung rugi menjadi partai pendukung pemerintah. "Padahal mana mungkin PG dengan Kalla sebagai wapres tidak sepenuh hati mendukung pemerintah," katanya.

Jadi, lanjut Rully, kalau ada keraguan kalangan tertentu terhadap PG atas dukungannya terhadap pemerintah tidak beralasan.."Tapi bila PG terus menerus dirugikan sehingga sehingga berakibat kinerja PG 2009 terganggu mungkin saja pernyataan SOKSI itu dapat terjadi," tegasnya. [Y-3]

http://202.169.46.231/News/2006/08/26/Nasional/nas01.htm

Serdang Bedagai Jadi Lumbung Soksi

POLITIK & KEAMANAN - Senin 9 Agustus 2010 | 00:55

Serdang Bedagai Jadi Lumbung Soksi

Jakarta, Pelita

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) Ade Komarudin mengaku, terharu dan bangga karena Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara mampu menjadi lumbung basis Soksi.

Saya bangga sekaligus terharu ternyata di Kabupaten Serdang Bedagai mampu menjadi basis Soksi, apalagi Bupati dan Wakil Bupatinya juga adalah kader Soksi, kata Ade Komaruddin saat memberikan sambutan Pembukaan Muscab (Musyawarah Cabang) I Soksi di Kabupaten Serdang Bedagai di Sumatera Utara, Medan, Sabtu (7/8) malam.

Kehadiran Ade Komarudin yang didampingi Sekretaris Dewan Pembina Soksi, Bobby Suhardiman di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan kunjungannya yang pertama pascapengukuhan sebagai Ketua Umum Depinas Soksi periode 2010-2015. Acara yang berlangsung meriah itu juga dihadiri Bupati yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Erry Nuradi, Wakil Bupati Soekirman, Sekda Haris Fadilah, Ketua Depidar II Soksi Indra Alamsyah serta para pimpinan ormas lainnya.

Lebih lanjut, Ade Komarudin berharap keberhasilan Kabupaten Serdang Bedagai bisa diikuti oleh daerah-daerah lainnya, sehingga kehadiran soksi benar-benar dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat.

Apa yang terjadi di daerah ini merupakan bukti nyata bahwa kehadiran Soksi sebagai ormas yang melahirkan Partai Golkar benar-benar memberikan manfaat kepada masyarakat, kata dia.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh kader-kader Soksi bila ingin sukses berorganisasi semuanya sudah harus dilakukan secara by design serta rencana yang terukur, apakah akan menjadi politisi, birokrat, atau pengusaha.

Jika ada kader Soksi yang bercita-cita ingin menjadi politisi dan anggota legislatif, mulai sekarang sudah harus membina daerah pemilihannya, ujar dia.

Paling tidak, kata Ade, apa yang dilakukannya benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan semuanya direncanakan sejak dini.

Catur Bangkit Soksi
Pada kesempatan itu, Ade Komarudin juga berpesan kepada kader-kader Soksi bahwa Depinas Soksi sudah mencanangkan program Catur Bangkit Soksi demi mensejahterakan masyarakat melalui berbagai program aksi, seperti catur bangkit Soksi dalam masalah konsolidasi organisasi, kaderisasi, programserta kebangkitan dalam merumuskan ide-ide yang kreatif dan inovatif.

Soksi harus mampu melahirkan gagasan serta memberikan solusi menyelesaikan pelbagai persoalan bangsa demi bangsa dan negara, kata dia.

Pihaknya menambahkan, agar kader Soksi mengedepankan prinsip dan etika berdemokrasi, bukan menghalalkan segala cara.

Soksi harus manjadi pelopor untuk menciptakan kepemimpinan yang bersih, tegas dia.
Ketua DPD II Partai Golkar yang juga Bupati Serdang Bedagai Erru Nuradi dalam sambutannya menyatakan, sebagai kader Soksi dirinya merasa bangga dan bisa terpilih sebagai bupati untuk periode yang kedua yang segera akan dilantik.

Sebagai kader Soksi, dirinya juga berharap pemerintah pusat bisa memberikan perhatian yang penuh kepada Kabupaten Serdang yang memiliki potensi di sektor pertanian, pariwisata dan perdagangan.

Saya titip kepada ketua umum Soksi Ade Komarudin untuk membantu daerah ini agar kedepan lebih baik lagi, khususnya dalam pembangunan infrastrukturnya, imbuh dia.(ay)

http://www.harianpelita.com/read/786/1/politik-&-keamanan/serdang-bedagai-jadi-lumbung-soksi/

SOKSI Sergai Harus Banyak Berbuat

SOKSI Sergai Harus Banyak Berbuat

Starberita - Pantai Cermin, Jika ingin memperoleh tempat ditengah kalangan masyarakat partai, maka SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) harus banyak berbuat yang menyentuh dengan kepentingan rakyat dan dapat menjadikan SOKSI sebagai perempuan yakni pandai bersoleh sehingga banyak diminati banyak orang.

Ketua Umum Depinas SOKSI Drs. Ade Komaruddin, MH usai membuka secara resmi Musyawarah Cabang I SOKSI Kabupaten Serdang Bedagai, Sabtu (7/8) di Theme Park-Pantai Cermin, Sergai di hadapan 400 kader.

Menurut Ade yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai GOLKAR, program Aksi SOKSI yang dinamakan “ Catur Bangkit SOKSI ” diantaranya, pemantapan konsolidasi organisasi SOKSI sampai di tingkat basis yaitu di tingkat ranting Desa/Kelurahan

“Peningkatan ekonomi kerakyatan katanya,harus dengan melibatkan perusahaan-perusahaan Negara dan Swasta”.Sedangkan peningkatan kualitas kader SOKSI melalui pendidikan dan latihan politik kader bangsa.ucap Ade.

Pada kesempatan itu Ketua DPD Partai Golkar Sergai yang juga Bupati Sergai tepilih untuk masa jabatan 2010-2015 H. T. Erry Nuradi, menjelaskan tentang peran dan kegiatan-kegiatan SOKSI di Serdang Bedagai yang telah banyak di lakukan untuk kepentingan organisasi dan masyarakat. Untuk itu beliau meminta agar Kabupaten Serdang Bedagai dijadikan sebagai Bumi SOKSI di Sumatera Utara.

Sementara Ketua Depidar SOKSI Sumatera Utara Indra Alamsyah, mengharapkan agar konsolidasi organisasi yang sudah berhasil dilaksanakan oleh Depicab SOKSI Sergai agar terus dilanjutkan.Diminta kepada kader-kader SOKSI Sergai tetap Solid mendukung program-program pemerintah daerah dibawah pimpinan H. T. Erry Nuradi – H. Soekirman.

Sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana Muscab M. Faisal Hasrymi. S.Sos melaporkan tentang tujuan penyelenggaraan Muscab, yakni menetapkan Program SOKSI 2010-2015 dan memilih Pengurus Depicab SOKSI Kabupaten Serdang Bedagai, peserta Muscab dihadiri 17 Depiancab SOKSI Kecamatan, 6 Organisasi di bawah naungan SOKSI, Depidar SOKSI Sumatera Utara dan unsur Depicab SOKSI Sergai.

Ketua Depicab SOKSI Sergai terpilih Zulkarnaen Herman dalam Sambutannya menjelaskan tentang perjalanan Organisasi SOKSI di Serdang Bedagai dan telah tuntas melakukan Konsolidasi Organisasi dengan membentuk Depiancab SOKSI 17 Kecamatan, termasuk pembentukan Depiran SOKSI di Desa/Kelurahan, membentuk Organisasi binaan SOKSI seperti WKI, Fokusmaker, WSI, Baladika Karya, HIPENSI dan LAKSWI keseluruhannya telah dilantik secara massal dalam 2 (dua) tahap termasuk pengadaan atribut Organisasinya.

Pada Pemilihan Ketua Depicab SOKSI masa bhakti 2010-2015 seluruh peserta mengajukan 1 (satu) nama calon Ketua, dan secara aklamasi Zulkarnaen Herman terpilih sebagai Ketua SOKSI Sergai priode 2010-2015 sekaligus menjadi Ketua Formateur untuk menyusun pengurus.

Acara itu dihadiri oleh Bupati Serdang Bedagai Terpilih H. T. Erry Nuradi, Sekdakab Drs. Harris Fadillah M.Si, Sekretaris Dewan Pembina SOKSI Tingkat Nasional Bobby Suhardiman, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serdang Bedagai M. Y. Basrun, Ketua Depidar SOKSI Sumatera Utara Indra Alamsyah SE, Ketua Fraksi P. GOLKAR DPRD Sergai H.M. Fuadi Pasaribu, dan Pimpinan Ormas/OKP diantaranya Ormas MKGR, AMPI, PPM, dan Pimpinan Organisasi WKI, Baladika Karya, WSI, Fokusmaker dan LAKSWI Kabupaten Serdang Bedagai, Ketua SOKSI Labura, Asahan, Deli Serdang, Medan, dan Binjai. (andalas/BHI)

http://www.starberita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8660:soksi-sergai-harus-banyak-berbuat&catid=161:daerah&Itemid=41