Jumat, 29 Juli 2011

SOKSI Tegaskan Sikap Anti Money Politics

SOKSI Tegaskan Sikap Anti Money Politics

JAKARTA- Pengurus Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) diminta menentang budaya transaksi politik demi kekuasaan.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Penasihat Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Suhardiman dalam pengumuman kepengurusan SOKSI periode 2010-2015.

"SOKSI harus menjadi pelopor proses demokratisasi yang menentang praktik money politics serta menjadi garda terdepan menentang semua bentuk transaksional politik demi mencapai kekuasaan," katanya di Century Hotel Jakarta, Jumat (4/6/2010) malam.

Menurut Suhardiman, praktik money politics untuk mencari kekuasaan saat ini sudah menjadi penyakit kronis bangsa yang harus diberantas sampai keakar-akarnya karena dapat merusak sendi-sendi demokrasi.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua Umum Depinas Soksi, Ade Komarudin. Menurut dia, SOKSI harus dibersihkan dari praktek politik uang dan menjadi pelopor memerangi politik uang untuk mencapai kekuasaan. Pemberantasan politik uang akan menjadikan politik di Indonesia semakin dinamis.

"Karena itu, SOKSI harus tampil dan berbuat karya nyata dan melakukan pengabdian kepada masyarakat. Sehingga, eksistensi SOKSI lebih fokus dan program yang dilaksanakan benar-benar bermanfaat untuk rakyat," tambahnya.

Kepengurusan SOKSI periode 2010-2015 berjumlah 140 orang yang terdiri dari jajaran Dewan Pembina dan Depinas. Diharapkan hasil Munas IX SOKSI akan mendukung Partai Golkar untuk merebut kembali kejayaan Partai Golkar pada Pemilu 2014 mendatang.

Anggota DPR Komisi 11 ini juga menambahkan akan menjalankan tiga program utamanya. Pertama, akan melakukan konsolidasi secara maraton ke seluruh Depidar dan Depicab. Kedua, Depinas akan lakukan pengkaderan (P2KB) secara intensif mulai dari pusat dan ke daerah-daerah.
(ful)

http://sasak.net/m/nasional/24-nasional/40856-soksi-tegaskan-sikap-anti-money-politics.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar