Tokoh Golkar Ramaikan Munas Soksi
Senin, 17 Mei 2010 20:57
Kapanlagi.com - Sejumlah tokoh Partai Golkar disebut-sebut akan meramaikan bursa ketua umum dalam Munas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) di Bogor, Jawa Barat pada 20-23 Mei 2010.
Informasi yang dihimpun di Jakarta, Senin, menyebutkan, beberapa calon ketua umum Soksi yang mengemuka, antara lain, Bobby Suhardiman, Ade Komaruddin dan HN Serta Ginting dari unsur Dewan Pempinan Nasional Soksi.
[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]
Sedangkan dari Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) yang telah mencuat nama Rusli Zainal (Ketua Depidar Soksi Riau), Alzier Thabrani (Ketua Wanhat Depidar Soksi Lampung) dan Paimin Napitupulu (Ketua Depidar Soksi DKI Jakarta).
Terkait sikap Partai Golkar dalam munas Soksi, Ketua DPP Golkar Yamin Tawari menegaskan, Ketua Umum DPP Golkar Aburizal Bakrie (Ical) tidak akan memihak salah satu kandidat. Pemilihan ketum SOKSI akan diserahkan melalui mekanisme munas. "Saya yakin, Ketum Golkar tidak akan intervensi," katanya.
Dia juga mengimbau munas SOKSI berlangsung demokratis. Kandidat ketua umum harus menggunakan cara-cara yang elegan dan sebaiknya menghindari pola-pola lama yang hanya merugikan Soksi.
"Posisi Soksi sangat penting bagi Golkar. Jadi, ketua umum yang terpilih harus yang benar-benar mendapat dukungan arus bawah, bukan arus atas," ujar Yamin Tawari
Sedangkan pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Iberamsyah mengemukakan, menghadapi munas mendatang, Soksi harus menghindarkan politik "restu-restuan" atau dukung-dukungan. Yang harus dibangun Soksi adalah politik yang mengakar ke bawah. Calon ketua umum harus dekat dengan konstituen dan pemilik suara.
Klaim-klaim bahwa seseorang sudah mendapat dukungan atau restu sesepuh Soksi ataupun ketua umum Golkar, menurut dia, mencerminkan kandidat bersangkutan kurang percaya diri. Klaim itu juga mencerminkan pola politik masa lalu yang feodal.
Iberamsyah menyatakan, pola restu atau dukung-mendukung sebaiknya ditinggalkan elite yang akan maju dalam bursa pencalonan partai atau ormas sebab hal itu memperlihatkan mental feodal dan tidak percaya diri.
"Pemimpin tidak boleh berada atau mengaku di bawah bayang-bayang tokoh lain. Jadi, harus tunjukkan kemampuan dan menggalang dukungan riil dari bawah." kata Iberamsyah.
Calon ketua umum Soksi mendatang, kata Iberamsyah, menghadapi tantangan besar, yakni harus bisa mengembalikan peran Soksi sebagai salah satu ormas yang ikut melahirkan Golkar. Karena itu, harus muncul figur kuat yang punya akar mendalam di Soksi.
Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah SOKSI Riau, Hermansyah mengatakan, klaim-klaim yang mulai diungkapkan beberapa kandidat yang akan maju, sebaiknya dihindarkan karena Soksi lebih mementingkan kekeluargaan. Pola klaim dukung bahwa sudah ada restu atau dukungan, bukan saatnya lagi.
"Saya kira sebagai sesepuh Soksi, Suhardiman akan arif dan bijaksana. Begitu juga Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Golkar, tidak akan mengintervensi jalannya Munas," kata Hermansyah
Terkait pencalonan Rusli Zaenal, Hermasyah juga mengungkapkan, majunya Rusli Zaenal sebagai salah satu kandidat, didasarkan atas pengalaman di dalam Soksi. Rusli saat ini menjabat Ketua DPP Golkar, disamping menjabat Gubernur Riau.
"Itu artinya, yang bersangkutan sudah diakui kemampuannya, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Saat ini, dukungan dari pimpinan daerah Soksi juga mengalir ke Rusli" kata Hermansyah. (ant/dka)
http://berita.kapanlagi.com/politik/nasional/tokoh-golkar-ramaikan-munas-soksi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar