Rabu, 10 Agustus 2011

EKONOMI TUMBUH BUKAN JAMINAN BEBAS KEMISKINAN

EKONOMI TUMBUH BUKAN JAMINAN BEBAS KEMISKINAN
PERTUMBUHAN EKONOMI SEBAIKNYA TIDAK MENJADI PATOKAN MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN PENDUDUK.

Kamis, 16 Juni 2011,

VIVAnews - Pertumbuhan ekonomi sebaiknya tidak menjadi patokan atas meningkatnya kesejahteraan penduduk Indonesia. Saat ini, pemerintah seperti sedang mengalami ilusi pertumbuhan.

"Seolah-olah pertumbuhan itu solusi. Kalau ada pertumbuhan, lalu akan menyediakan lapangan kerja atau mengurangi kemiskinan. Padahal, itu tidak ada jaminan sama sekali," ujar ekonom Universitas Gadjah Mada, Revrisond Baswir saat ditemui usai acara seminar di Hotel Nikko, Jakarta, Kamis 16 Juni 2011.

Pertumbuhan, menurut Revrisond, jangan melihat dari angka saja, namun juga kualitas pertumbuhan itu sendiri. Kualitas yang dimaksud ialah pertumbuhan perekonomian kerakyatan seperti sektor pertanian, pedesaan, dan industri kecil. "Mungkin pertumbuhan tidak terlalu tinggi, tapi lebih inklusif," ujarnya.

Pertumbuhan pada perekonomian kerakyatan, tambah dia, tidak memerlukan dana sebesar seperti pada pertumbuhan infrastruktur, sehingga pemerintah tidak memerlukan investasi pihak asing karena perbankan nasional masih bisa membiayai.
"Secara finansial pemerintah tidak memiliki dana untuk pembangunan infrastruktur," tuturnya.
Buktinya, dia menjelaskan, belanja modal saat ini dianggarkan hanya sekitar enam persen. Karena, saat ini pemerintah masih terjebak pada kewajiban membayar utang dan bunga yang cukup besar yang mencapai sekitar 24 persen. Sementara itu, belanja modal hanya 25 persen bunga utang.

Lebih lanjut, Revrisond mengkhawatirkan pengaruh kekuatan kapital dari rezim yang berkuasa sudah terlampau besar, sehingga agenda pembangunan yang ada membuktikan kalau pemerintah didikte. "Kalau pemerintah sudah dikendalikan kepentingan kapital, tidak ada yang bisa diharapkan," ujarnya. (art)
• VIVAnews

Sumber:vivanews>ras

http://soksi.or.id/204/v-i-s-i/ekonomi/pi-ekonomi-tumbuh-bukan-jaminan-bebas-kemiskinan-pertumbuhan-ekonomi-sebaiknya-tidak-menjadi-patokan-me.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar