Minggu, 31 Juli 2011

Pendiri SOKSI Intruksikan Kadernya Memperjuangkan RUU KUB di DPR

POLITIK & KEAMANAN - Kamis 23 September 2010 | 01:35

Pendiri SOKSI Intruksikan Kadernya Memperjuangkan RUU KUB di DPR

Jakarta, Pelita

Pendiri Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Prof DR Suhardiman menginstruksikan kepada seluruh kadernya di DPR untuk memperjuangkan RUU Kerukunan Umat Beragama (KUB), supaya ke depan pluralisme agama tidak dijadikan komoditi politik oleh kelompok tertentu.

Saya sudah meminta ketua umum Soksi menginstruksikan 35 dari 106 anggota DPR Partai Golkar yang berasal dari Soksi memperjuangkan pengajuan RUU itu, sehingga masalah pluralitas agama tidak dijadikan komoditi politik kelompok tertentu, kata Suhardiman dalam sambutannya di acara halal bi halal keluarga besar SOKSI, di Jakarta, Rabu (22/9).

Menurut Suhardiman, maraknya masalah pluralisme agama di Indonesia disebabkan karena kegagalan sebagai bangsa menangkap pesan toleransi dalam ajaran agama, dan menjadikan pluralisme hanya sebagai faham
kemajemukan dan keanekaragaman yang menggambarkan kesan fragmentasi.

Seharusnya kita mampu mengubah pandangan yang sempit itu. Pluralisme haruslah dipahami sebagai pertalian sejati kebinekaan dalam membangun ikatan-ikatan peradaban, ujar dia.

Dijelaskannya, terjadinya insiden HKBP belum lama ini memberikan kesan seolah-olah pemerintah tidak tegas menyelesaikan masalah, apalagi belum ada payung hukum berupa Undang-Undang yang mengatur secara tegas soal pluralitas antar agama di Indonesia.

Dikatakannya, pluralitas itu ibarat memasukkan minuman anggur yang baru dalam botol yang lama. Isu pluralitas adalah setua usia manusia dan selamanya akan selalu ada. Botolnya tetap itu-itu saja hanya saja cara membuat minuman anggur bisa terus menerus berubah, sesuai dengan perkembangan teknologi.

Sebagai pendiri Soksi, saya mendukung upaya Depinas Soksi tentang perlunya memperkokoh kerukunan antar ummat beragama, menciptakan perdamaian dan persaudaraan. Kalau itu terbina dengan baik, saya percaya insiden Ciketing tidak akan terulang kembali dimasa akan datang, ujar dia.

Fitrah SOKSI
Sebelumnya, Ketua Umum Depinas Soksi Ade Komarudin mengimbau momentum halal bi halal haruslah menjadi momentum penting untuk saling maaf memaafkan atas kekhilafan dan kesalahan, baik sebagai individu maupun sebagai komunitas antar umat bergama.

Bagi Soksi, momen halal bi halal perayaan Idul Fitri 1431 H kali ini merupakan momen untuk kembali ke fitrahnya, baik secara internal warga Soksi maupun sebagai warga bangsa dan warga dunia, kata dia.
Dia menjelaskan, pihaknya menyambut positif imbauan pendiri Soksi untuk menindaklanjuti pengajuan RUU yang mengatur tentang kerukunan antar umat beragama di Indonesia.

RUU ini akan menjadi payung hukum yang mengatur secara detail tentang pluralitas dan hubungan antar sesama umat beragama. Saya percaya kader-kader Soksi di DPR memiliki semangat pluralisme yang tinggi, tegas dia.

Ade Komarudin menambahkan, salah satu solusi mengatasi konflik antar umat beragama adalah menjalin semangat ukhuwah islamiyah antar sesama pemeluk agama dan mengedepankan spirit dan kerjasama dibanding membesar-besarkan konflik yang terjadi.

Selain itu, antar umat beragama bisa melakukan aliansi bersama antara ormas demi kesejahteraan rakyat seperti diprakarsai Soksi dengan beberapa ormas.

Karena itu, wujud kepedulian Soksi sudah dua kali menyampaikan pernyataan kepada publik bahwa masalah Ciketing harus diserahkan kepada aparat dan hukum harus ditegakkan, ujar dia.(ay)

http://www.harianpelita.com/read/4260/1/politik-&-keamanan/pendiri-soksi-intruksikan-kadernya-memperjuangkan-ruu-kub-di-dpr/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar